
22-12-2025
Dalam pengembangan sumber daya air, kehadiran water treatment plant (WTP) sangatlah penting untuk mengolah air agar dapat dimanfaatkan dengan aman. Water treatment plant adalah fasilitas yang menyediakan air bersih untuk industri, rumah tangga, irigasi, dan lain sebagainya.
Lantas, bagaimana water treatment plant bekerja? Artikel ini membahas WTP secara mendalam. Jadi, simak artikelnya hingga akhir!

Water treatment plant adalah fasilitas yang memproses air “mentah” sehingga bisa digunakan untuk berbagai macam aktivitas, salah satunya untuk dikonsumsi. Water treatment plant (WTP) menggunakan air tanah, danau, atau sungai untuk diolah kembali menjadi air industri atau rumah tangga.
Tujuan utama WTP adalah memanfaatkan teknologi untuk menghilangkan kontaminan, zat berbahaya, dan ketidakmurnian pada air sehingga dapat memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.
Standar mutu air di Indonesia diatur pada Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes) Nomor 2 Tahun 2023. Peraturan ini meregulasi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk air, udara, tanah, dan lain-lain.
WTP sangatlah penting karena air dari sumber alami sering mengandung ketidakmurnian yang bisa saja tidak aman jika dikonsumsi langsung. Umumnya, air dari alam mengandung logam, mineral, mikroorganisme, zat kimia, sedimen, dan bahan organik.
Itulah mengapa air dari alam perlu diolah kembali pada water treatment plant agar sesuai dengan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan serta dapat menyediakan air yang aman digunakan.
Lebih lanjut, water treatment plant adalah fasilitas yang dapat mencegah polusi air dari limbah. Hal ini dikarenakan air limbah dari gorong-gorong atau industri dapat berbahaya bagi makhluk hidup jika tidak diolah dengan tepat.
Jadi, air limbah akan diolah dengan wastewater treatment sehingga aman jika didaur ulang untuk proses industri lainnya atau dibuang ke sungai. Air yang diolah dengan WTP juga dapat melindungi ekosistem air karena bebas dari logam berat dan zat kimia berbahaya.
Baca juga: Tahapan Pengolahan Air Bersih & Teknologi yang Dikembangkan

Cara kerja water treatment plant dapat berbeda, tergantung fasilitasnya dan regulasi yang berlaku. Secara konvensional, cara kerja water treatment plant adalah sebagai berikut:
Pertama, air dari sungai atau danau akan disaring untuk menghilangkan sampah, ranting, daun, atau benda-benda lain pada air sehingga peralatan atau pompa air tidak rusak.
Setelah air bersih dari benda-benda tersebut, air akan diolah dengan flokulasi dan koagulasi. Tujuannya adalah untuk mengendapkan partikel kecil yang lolos dari penyaringan awal.
Caranya adalah dengan menambahkan flokulan dan koagulan pada air, lalu mengaduknya. Alhasil, gumpalan partikel akan terbentuk dan dipisahkan.
Gumpalan yang terbentuk dari proses flokulasi dan koagulasi akan mengendap di dasar fasilitas sehingga membentuk sedimen. Sementara itu, air yang sudah bersih akan dialirkan ke penampungan untuk dilakukan proses lanjutan. Sedimen yang terbentuk akan dibuang secara berkala.
Air di penampungan akan disaring kembali untuk menghilangkan partikel halus yang masih tertinggal. Beberapa media yang digunakan adalah karbon aktif dan pasir silika. Proses filtrasi juga dapat menghilangkan warna, bau, dan rasa pada air.
Terakhir, air akan didisinfeksi untuk membunuh mikroorganisme, virus, dan bakteri yang masih tersisa. Metode disinfeksi cukup beragam, mulai dari menggunakan zat kimia seperti klorin atau sinar ultraviolet.
Selain metode konvensional di atas, terdapat pula fasilitas yang menggunakan membran khusus. Fasilitas ini menggunakan metode ultrafiltrasi dan reverse osmosis untuk melarutkan kontaminan.
Tidak hanya itu, terdapat pula fasilitas pengolahan air tanah yang menggunakan metode tertentu dalam menghilangkan nitrat, arsenik, dan logam pada air.
Baca juga: Apa Itu Air Suling? Ini Kegunaannya untuk Industri

Umumnya, water treatment diklasifikasikan berdasarkan tujuan atau produk akhirnya. Adapun jenis pengolahan air yang paling umum ditemui adalah sebagai berikut:
Pengolahan air industri memproses air agar dapat digunakan untuk proses manufaktur. Air bisa diolah sebelum proses operasional dilakukan, misalnya pada industri makanan dan minuman yang membutuhkan air sebagai salah satu bahan baku.
Di sisi lain, air juga bisa diolah setelah proses operasional. Contohnya adalah air hasil manufaktur komponen kendaraan yang didaur ulang untuk proses operasional lainnya.
Pengolahan air rumah tangga didesain untuk meningkatkan kualitas dan keamanan air yang digunakan di rumah. Sistem pengolahan air ini dapat dipasang untuk seluruh rumah atau untuk penggunaan tertentu.
Misalnya, sistem pengolahan air rumah tangga dapat dipasang di tangki air sehingga air yang mengalir ke rumah sudah dalam keadaan aman dan layak guna. Lebih lanjut, sistem pengolahan air juga bisa dipasang di fasilitas tertentu, misalnya di keran air, wastafel, atau teko minum listrik.
Salah satu contoh sistem pengolahan air rumah tangga yang sering digunakan adalah unit reverse osmosis (RO). Unit ini sering digunakan untuk menyaring air agar aman diminum dan dimasak.
Metode ini mengolah air limbah dari berbagai sumber, seperti limbah industri, rumah tangga, atau bahkan air tadah hujan. Air limbah akan dibersihkan dari polutan serta ditingkatkan kualitasnya sehingga bisa digunakan kembali.
Demikian informasi terkait water treatment plant yang perlu Anda ketahui. Water treatment plant adalah fasilitas penting dalam pasokan air bersih, baik untuk rumah tangga atau industri. Air yang dihasilkan harus aman dan memenuhi regulasi yang ada.
Berbicara tentang pengolahan air, PT Krakatau Tirta Industri (KTI) sebagai perusahaan yang terafiliasi dengan Chandra Asri Group menyediakan air bersih untuk berbagai industri, air demineral untuk masyarakat dan industri, serta pengolahan air limbah industri.
KTI menggunakan sumber air baku dari Sungai Cidanau yang merupakan sungai vital di Daerah Aliran Sungai Cidanau serta mengolahnya dengan Instalasi Pengolahan Air Krenceng agar bisa menjadi air bersih yang layak guna.
Untuk air demin, KTI mengolahnya Water Treatment Plant Demin PT Mitsubishi Chemical Indonesia. Lalu, untuk pengolahan air limbah, KTI menggunakan Operation and Maintenance Biotreatment Blast Furnace Kompleks PT KS.
Jadi, pastikan Anda memercayakan kebutuhan air industri pada Krakatau Chandra Industri dan Chandra Asri Group, #YourGrowthPartner.
Baca juga: Air Demin: Proses Pembuatan dan Bedanya dengan Air Mineral