Logo Chandra Asri
air industri

13-05-2025

Air Industri: Kegunaan dan Hal yang Harus Diperhatikan

Pernahkah Anda mendengar tentang air industri? Jenis air ini tentu berbeda dengan air yang diminum sehari-hari. Air industri adalah air yang secara khusus dibuat untuk keperluan manufaktur, khususnya pendinginan mesin dan penggunaan mesin boiler

Proses pengolahannya pun mungkin berbeda dengan air minum atau air rumah tangga karena membutuhkan berbagai macam peralatan khusus. Ingin tahu lebih jauh tentang air industri? Simak penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Air Industri?

Apa Itu Air Industri

Air industri adalah air yang digunakan pada proses produksi di pabrik sebagai salah satu bahan baku atau sebagai alat pendingin. Umumnya, air industri digunakan untuk mencuci, melarutkan, mendinginkan, dan mengangkut produk. 

Air sangatlah dibutuhkan dalam proses produksi, bahkan hampir setiap tahapannya membutuhkan air. Produk sampingan dari aktivitas manufaktur yang menggunakan air adalah air industri dan air limbah. 

Baik air industri maupun air limbah, keduanya perlu diolah dengan baik sesuai dengan karakteristiknya. Misalnya, sebuah industri mungkin membutuhkan air demin, artinya mereka perlu melakukan demineralisasi air atau reverse osmosis untuk bisa menghasilkan air demin. 

Air demin seringkali dipilih untuk membersihkan mesin pabrik karena tidak mengandung mineral sehingga lebih aman untuk mesin karena tidak membuat mesin berkarat. 

Kemudian, air yang telah digunakan pada proses produksi akan menjadi limbah. Perusahaan harus bisa melakukan pengolahan air limbah yang terstandar sehingga air tidak mencemari lingkungan. 

Beberapa industri yang membutuhkan air industri dalam jumlah besar di antaranya adalah industri susu, pabrik pembuatan bir dan minuman berkarbonasi, industri tekstil, industri otomotif, industri kertas dan produk kayu, pabrik gula, dan lain sebagainya. 

Lantas, apakah air industri sama dengan air minum? Perlu diperhatikan bahwa air industri adalah air yang tidak aman untuk dikonsumsi. Namun, Anda bisa menggunakannya untuk mencuci perkakas. 

Baca juga: Energi Baru Terbarukan (EBT): Pengertian dan Indikatornya

Kegunaan Air Industri

Kegunaan Air Industri

Air industri tidak hanya digunakan untuk mendinginkan produk dan membersihkan alat, tetapi juga fungsi-fungsi lain. Berikut ini adalah kegunaan air industri yang perlu Anda ketahui:

  • Membuat produk-produk manufaktur, seperti plastik, makanan, tekstil, dan lain-lain. 
  • Mendinginkan mesin, alat, dan proses sehingga tidak terjadi kerusakan akibat panas berlebihan. 
  • Membuat uap air untuk memutar turbin pada pembangkit listrik.
  • Mendinginkan generator pembangkit listrik. 
  • Membersihkan peralatan manufaktur dan area pabrik agar tetap bersih dan produk tidak terkontaminasi. 
  • Mengangkut bahan kimia, bahan baku, atau produk melalui sistem pipa atau conveyor.
  • Melarutkan atau memicu reaksi pada bahan kimia. 
  • Mengolah air limbah dengan menghilangkan kontaminan dan memurnikannya sebelum dibuang. 
  • Memurnikan dan mendistilasi air untuk kebutuhan proses kimia, pembuatan produk minuman, dan produk farmasi. 
  • Mengatur kelembapan dan suhu di pabrik sesuai dengan ketentuan yang ada. 
  • Mencuci, mendinginkan, dan memadamkan besi saat diolah. 
  • Mewarnai dan melakukan proses finishing pada pembuatan serat kain. 
  • Memasak, mencuci, mengemas, dan mendinginkan produk makanan. 
  • Membuat pulp dan mencetak kertas. 
  • Melakukan uji lab dan pembuatan obat. 
  • Menjadi sistem keamanan pabrik saat terjadi kebakaran. 
  • Membuat kaca, batu, dan beton. 
  • Mengirigasi lahan pertanian dan melakukan pembibitan pada industri pertanian.

Parameter yang Harus Dipantau pada Air Industri

Parameter yang Harus Dipantau pada Air Industri

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, peran air industri cukup penting untuk mendukung proses manufaktur. Itulah mengapa penting untuk terus memantau kualitas air yang digunakan dan memastikan air sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Berikut ini adalah beberapa parameter yang harus dipertimbangkan pada air industri:

  • Kekeruhan: Kekeruhan adalah parameter yang mengukur seberapa jernih air yang digunakan. Jika air tampak keruh, kemungkinan besar terdapat partikel padat pada air.
  • pH: pH adalah tingkat asam dan basa air. Parameter ini memiliki dampak yang signifikan pada banyak proses manufaktur dan pengolahan air limbah. 
  • Suhu: Suhu air harus terus dimonitor agar sesuai dengan standar, dapat memudahkan proses produksi, serta menjaga kesehatan ekosistem di pabrik. 
  • Konduktivitas: Parameter ini mengukur kemampuan air dalam menghantarkan listrik serta melihat kandungan ionik pada air. 
  • Kadar amonia: Mengukur kadar amonia pada air sangat penting untuk memantau kontaminan organik pada limbah air. 
  • Kadar oksigen terlarut: Parameter ini mengukur kadar oksigen terlarut pada air untuk kesehatan organisme bentos (organisme yang hidup di dasar perairan) dan kelangsungan hidup organisme di berbagai lapisan air. 
  • Rasa dan bau: Rasa dan bau dapat menunjukkan kualitas air. 
  • Logam berat: Mengukur kadar logam berat pada air untuk melihat potensi bahaya pada kesehatan manusia dan ekosistem. 
  • Kandungan organik: Mengukur senyawa organik yang ada pada air untuk menilai keamanan limbah air dan mendeteksi polusi air. 
  • Indikator mikrobiologis: Mengukur keberadaan mikroorganisme seperti bakteri dan virus untuk menilai kebersihan air. 
  • Kadar fosfat: Kadar fosfat biasanya berhubungan dengan alga dan eutrofikasi pada air. 
  • Kadar nitrat dan nitrat-nitrogen: Mengukur kadar nitrat dan nitrat-nitrogen untuk pengendalian pembuangan air industri. 

Baca juga: 10 Dampak Penggunaan Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan

Apa yang Harus Dipertimbangkan dalam Menggunakan Air Industri?

Pertimbangan Menggunakan Air Industri

Dalam menggunakan air industri, khususnya untuk keperluan produksi, Anda perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya:

1. Kontaminan

Anda perlu memastikan bahwa air yang digunakan bebas dari kontaminan. Jika terdeteksi polutan pada air, Anda harus segera mengukurnya dan melakukan pembersihan. Anda juga mungkin melakukan pengolahan air limbah industri untuk mencegah penyebaran kontaminan. 

2. Pengujian dan Pemantauan

Pengujian dan pemantauan harus dilakukan secara rutin untuk menguji kualitas air. Anda mungkin memerlukan pengujian kimiawi, mikroorganisme, dan polutan untuk menentukan apakah dibutuhkan tindakan lanjutan pada air yang akan digunakan. 

3. Pengolahan Air Limbah

Pengolahan air limbah perlu dilakukan agar air yang dibuang sudah aman dan sesuai regulasi. Air limbah dapat diolah secara fisika, kimia, dan biologi untuk menghilangkan kontaminan berbahaya. 

4. Pemantauan Ekosistem

Anda perlu memantau kualitas air dan kondisi ekosistem untuk memastikan bahwa air tidak memberikan dampak buruk pada kehidupan biota air dan keseimbangan ekologis. 

5. Daur Ulang dan Pemanfaatan Kembali

Anda juga bisa menggalakkan pemanfaatan air kembali sehingga tidak terus menggunakan air baru. Anda bisa melakukan sistem daur ulang air yang aman. 

6. Pengolahan Air Industri

Meskipun tidak semua air perlu diolah secara khusus, pengolahan air industri dapat menjadi opsi untuk mencegah risiko-risiko yang mungkin terjadi. Beberapa metode yang umum dilakukan untuk mengolah air industri adalah penyaringan, pengurangan kadar alkali, reverse osmosis, nanofiltrasi, desalinasi air, dan ion exchange

Demikian informasi tentang air industri yang perlu Anda ketahui. Air telah menjadi salah satu bagian penting dalam proses manufaktur. Industri mungkin membutuhkan air bersih, pengolahan air limbah, dan air demin untuk melancarkan proses produksi. 

Terkait hal tersebut, Krakatau Tirta Industri sebagai perusahaan afiliasi Chandra Asri Group menyediakan layanan air industri. Beberapa layanan yang tersedia adalah jasa penyediaan air bersih untuk beragam industri, air demineral berkualitas tinggi, serta pengolahan air limbah untuk perusahaan dan industri yang sesuai dengan standar kualitas.

Jadi, pastikan untuk memercayakan kebutuhan air industri perusahaan Anda pada Krakatau Tirta Industri!

Baca juga: PLTS: Definisi, Manfaat, Cara Kerja, dan Contoh Penerapan