Seiring perkembangan industri di Kota Cilegon, kebutuhan air, baik secara kuantitas maupun kualitas yang spesifik, juga turut meningkat. Maka itu, pada 27 Februari 2023, Chandra Asri Group membeli 49% saham PT Krakatau Tirta Industri, sehingga menjadikannya bagian dari entitas infrastruktur di bawah PT Chandra Daya Investasi (CDI).
PT Krakatau Tirta Industri telah mengembangkan potensi bisnis yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan membangun dan mengoperasikan beberapa Instalasi Pengolahan Air Demin, Water Recycle Plant, Wastewater Treatment Plant dengan teknologi membrane, ultrafiltrasi, ion exchange, dan biological treatment. 3 pillar bisnis KTI meliputi: Air bersih, air demin, dan pengolahan air limbah.
Jasa penyediaan air bersih merupakan bisnis inti dari KTI, yang menyediakan air bersih untuk berbagai industri, termasuk Chandra Asri Group.
Sungai Cidanau merupakan sungai vital di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau yang memiliki luas 22.620 Ha. Sungai Cidanau. Sungai ini memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Provinsi Banten. Selain sumber daya air yang signifikan, DAS Cidanau merupakan rumah bagi kawasan konservasi endemik, Rawa Danau. Rawa Danau, yang membentang seluas 3.500 Ha dan ditetapkan sebagai cagar alam. DAS Cidanau memiliki debit air permukaan rata-rata 2.000 liter per detik, yang semakin menyoroti pentingnya DAS Cidanau bagi pasokan air di wilayah tersebut.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipasauran terletak ±48 km dari Cilegon ke arah Labuan, dengan luas wilayah 41,52 km2. Sesuai dengan Surat Izin Pengambilan dan/atau Pemanfaatan Air (SIPPA) nomor (No.570/4/SIPPA-DPMPTSP/II/2018), debit air maksimum yang dapat diolah adalah 800 liter/detik.
Waduk Nadra Krenceng berfungsi sebagai salah satu infrastruktur air baku, yang dirancang untuk menyimpan air untuk digunakan pada musim kemarau atau untuk memenuhi kebutuhan operasional instalasi pengolahan air Krenceng. Waduk Nadra Krenceng terletak di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Danau buatan ini dialiri air dari Sungai Cidanau yang berjarak ± 28 km, dengan air yang dialirkan melalui jaringan pipa.
Waduk Nadra Krenceng dirancang dengan spesifikasi sebagai berikut:
Waduk ini telah mendapatkan Izin Operasi Bendungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan nomor PR.01.04-Mn/13 dan telah mendapatkan perpanjangan izin laik operasi dengan nomor PR.02.04/KKB/333 pada tahun 2022.
Instalasi Pengolahan Air Krenceng didirikan pada tahun 1979 sebagai salah satu fasilitas pengolahan air utama yang dimiliki oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KS). Pada tahun 1996, pabrik ini didirikan sebagai anak perusahaan KS dengan nama PT Krakatau Tirta Industri (KTI). Pabrik ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 2.000 liter per detik dan beroperasi dengan menggunakan air yang bersumber dari Sungai Cidanau. KTI mengelola Bendung Cidanau dan fasilitas intake yang terletak sekitar 600 m di bagian hilir Sungai Cidanau. Bendungan Cidanau, yang membentang sepanjang 30 m, dirancang untuk meningkatkan ketinggian air untuk dialirkan ke Sandtrap. Sistem ini telah dioptimalkan untuk debit aliran maksimum 3.500 liter per detik, yang kemudian diarahkan ke Stasiun Pompa Cidanau 1. Stasiun Pompa Cidanau 1 yang memiliki 4 unit pompa dengan kapasitas antara 1.000-3.500 m3/jam ini menyalurkan air melalui pipa transmisi berdiameter 1,4 meter sejauh ± 27,2 km menuju instalasi pengolahan air Krenceng.
Sistem pengolahan air di IPA Krenceng menggunakan teknologi konvensional yang terdiri dari proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, netralisasi, dan desinfeksi. Pengolahan diawali dengan penambahan bahan kimia tawas sulfat di unit Distribution Chamber. Kemudian diikuti dengan pembentukan flok dan pengendapan kotoran di unit Accelerator. Air kemudian mengalami penyaringan dengan menggunakan media pasir silika di unit Green Leaf Filter. Setelah penyaringan, kapur ditambahkan untuk menetralkan pH dan gas klorin digunakan sebagai disinfektan. Air yang diolah telah memenuhi standar kualitas yang digariskan dalam standar PERMENKES No. 2 Tahun 2023.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cidanau mulai beroperasi pada tahun 2018, memanfaatkan air baku yang bersumber dari Bendungan Cipasauran. Air baku dipompa ke unit pengolahan yang berlokasi di Cidanau. Instalasi ini memiliki 3 unit pompa intake, masing-masing dengan kapasitas 400 liter/detik. Bendungan Cipasauran, terletak sekitar 45 km dari Cilegon ke arah Labuan, berfungsi untuk menaikkan muka air sungai Cipasauran, sehingga dapat dialirkan ke IPA Cidanau yang dikelola oleh KTI. Bendung Cipasauran yang selesai dibangun pada tahun 2017 memiliki lebar 30 meter dan tinggi 6,5 meter. IPA ini dilengkapi dengan bangunan sadap, bangunan pembilas, dan saluran kantong lumpur/pasir perangkap, yang semuanya terletak di sisi kanan bendung.
Sistem pengolahan air di IPA Cidanau mengikuti proses yang sama dengan IPA Krenceng, yaitu menggunakan teknologi konvensional yang meliputi proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, netralisasi, dan desinfeksi. Perbedaan antara IPA Cidanau dengan IPA Krenceng terletak pada unit Hexagonal Flocculator dan Dynasand Filter. Proses pengolahan diawali dengan penambahan bahan kimia tawas sulfat di unit Distribution Chamber, kemudian proses pembentukan flok di unit Hexagonal Flocculator, lalu pengendapan kotoran di unit Lamella Clarifier dan penyaringan dengan menggunakan media pasir silika di unit Dynasand Filter. Proses tersebut memastikan produksi air bersih yang memenuhi standar kualitas yang digariskan dalam standar PERMENKES No. 2 Tahun 2023.
Air bersih yang diproduksi oleh KTI disalurkan kepada pelanggan melalui jaringan pipa sepanjang lebih dari 100 km. Sistem distribusi dibagi menjadi beberapa segmen berikut ini:
Untuk memenuhi kebutuhan Wilayah Barat dan Timur tersebut, terdapat beberapa rumah pompa (PS/Pump Station) yang beroperasi untuk mendistribusikan air bersih, antara lain: