05-07-2025
Dalam pemanfaatan air industri, terdapat beragam jenis air yang digunakan, salah satunya air suling atau air distilasi. Air suling adalah air yang didapatkan dari proses distilasi, atau pemanasan air untuk menghasilkan uap yang kemudian dikondensasikan menjadi cairan.
Artikel ini membahas air suling dan proses pembuatannya. Jadi, simak informasi selengkapnya berikut ini.
Air suling adalah jenis air yang didapatkan dari proses distilasi. Proses ini menghilangkan kontaminan dan partikel, seperti zat organik, garam, ion, dan mineral, serta menjadikannya sangat murni.
Seperti halnya air murni lainnya, air suling adalah salah satu bahan yang digunakan pada berbagai macam industri, seperti sektor farmasi dan otomotif.
Lantas, apakah air suling bisa diminum? Jenis air ini dinilai aman dikonsumsi. Meski begitu, air distilasi tidak mengandung mineral sehingga Anda mungkin tidak akan mendapatkan asupan mikronutrien yang dibutuhkan tubuh dari air ini.
Lebih lanjut, air suling mungkin tidak dapat membantu Anda memenuhi asupan cairan sebaik jenis air minum lainnya. Rasanya pun cenderung lebih hambar karena tingkat kemurniannya yang tinggi.
Berbicara soal prosesnya dipanaskan, apakah air suling sama dengan air yang direbus untuk diminum? Air suling adalah air yang dipanaskan untuk kemudian dikumpulkan uapnya, sedangkan air rebus adalah air yang dipanaskan hingga mendidih tanpa dikumpulkan uapnya.
Tujuan merebus air minum adalah untuk menghilangkan kuman dan bakteri, sedangkan tujuan pemanasan distilasi adalah untuk menghilangkan mineral dan kontaminan. Alhasil, air minum yang direbus masih mengandung mineral, sementara air suling sudah kehilangan mineralnya.
Kemudian, air suling kerap dibandingkan dengan air deionisasi. Air deionisasi didapatkan dari proses pertukaran ion H+ dan OH- oleh resin bermuatan listrik. Alhasil, air deionisasi dapat kehilangan mineralnya dan menjadi air murni.
Namun, yang membedakannya dengan air suling adalah air deionisasi tidak dapat dikonsumsi karena bersifat korosif. Proses deionisasi juga tidak dapat menyaring beberapa jenis patogen sehingga berpotensi membahayakan tubuh jika dikonsumsi.
Baca juga: Tahapan Pengolahan Air Bersih & Teknologi yang Dikembangkan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cara membuat air suling adalah dengan menggunakan metode distilasi. Prosesnya pun terbilang lama, yaitu sekitar 4–6 jam untuk menghasilkan satu galon air suling.
Air yang diproses dengan metode ini akan dipanaskan di ruang pemanas hingga menghasilkan uap air. Uap ini kemudian dikumpulkan dan dikondensasikan menjadi cairan.
Mayoritas senyawa anorganik dan beberapa molekul tidak dapat menguap bersama dengan air sehingga akan tertinggal di ruang pemanas. Alhasil, cairan yang didapatkan dari proses kondensasi sangatlah murni tanpa mengandung kontaminan, mineral, garam, dan molekul lainnya.
Secara rinci, berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan air suling dengan metode distilasi air:
Air suling mungkin telah kehilangan segala bentuk kontaminan. Namun, keefektifan metode distilasi air juga ditentukan dari kontaminan yang terkandung pada air.
Misalnya, beberapa jenis senyawa organik, seperti benzena, memiliki titik didih yang rendah. Artinya, senyawa ini dapat mengontaminasi air ketika didinginkan pada proses kondensasi.
Akan tetapi, sebagian besar alat penyuling telah dilengkapi dengan media penyaringan, seperti karbon aktif, yang dapat memerangkap kontaminan sebelum air keluar dari penyuling.
Idealnya, air suling digunakan untuk keperluan industri layaknya air murni lainnya, seperti air demin, daripada menjadi air minum. Berikut ini adalah beberapa kegunaan air suling di berbagai macam sektor:
Air suling kerap digunakan untuk mencuci perlengkapan medis untuk menghindari persebaran infeksi dan kontaminan. Selain itu, pengujian laboratorium juga menggunakan jenis air ini karena tidak menimbulkan reaksi yang dapat memengaruhi hasil lab.
Industri ini membutuhkan air yang sangat murni karena setitik kontaminan pada air dapat bereaksi dengan bahan lain, yang mana akan menimbulkan reaksi kimia.
Tidak hanya itu, air suling juga digunakan untuk membuat produk kosmetik, seperti pelembap, krim, sampo, deodorant, dan lain sebagainya.
Air suling digunakan pada boiler bertekanan tinggi untuk menghindari karat dan kerak yang dapat merusak mesin. Selain air suling, boiler juga menggunakan air demineralisasi untuk menjaga performa mesin.
Air distilasi dapat digunakan pada mesin mobil atau baterai timbal-asam. Air ini dipilih karena tidak menimbulkan kerak dan karat pada mesin. Kemudian, air ini juga bisa digunakan pada sistem pendingin, mesin turbin gas, dan mesin pesawat.
Penggunaan lain dari air suling selain empat sektor di atas adalah untuk mencuci papan sirkuit pada industri elektronik, meningkatkan tekanan udara pada pesawat model lama, serta pada kotak cerutu untuk mencegah penumpukan mineral.
Baca juga: 7 Tahapan Proses Pengolahan Air Limbah, Bagaimana Cara Melakukannya?
Air suling adalah salah satu pilihan air murni yang memberikan segudang manfaat untuk berbagai macam keperluan, di antaranya:
Air distilasi memang sering digunakan untuk keperluan industri. Meski begitu, air ini juga bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga. Anda bisa menggunakannya untuk akuarium, tanaman, dan setrika uap.
Proses distilasi tidak hanya menghilangkan mineral pada air, tetapi juga virus, bakteri, dan mikroorganisme lainnya. Itulah mengapa air suling kerap digunakan di industri makanan dan kecantikan.
Terdapat berbagai macam metode filtrasi air yang digunakan di rumah tangga dan industri, tetapi distilasi adalah metode yang paling efektif dan dinilai dapat membuat air yang hampir sepenuhnya murni.
Menurut publikasi yang diterbitkan oleh Universitas Georgia, distilasi dapat menghilangkan hingga 99,9% mineral terlarut dan zat terlarut lainnya pada air sehingga membuat airnya murni.
Proses distilasi dapat dilakukan di rumah dengan memasang beberapa alat distilasi, seperti water distiller, yang sudah didesain sesederhana mungkin untuk keperluan rumah tangga.
Alhasil, Anda bisa membuat air minum murni yang lebih hemat biaya dibandingkan terus membeli air minum dalam kemasan (AMDK).
Sebagai contoh, jika Anda memiliki water distiller, harganya mungkin cukup mahal di awal, tetapi Anda bisa menggunakannya setiap hari dengan berbagai macam air, seperti air keran. Lalu, apabila Anda menggunakan AMDK, Anda perlu membelinya secara berkala jika sudah habis.
Meski dinilai lebih murah dari AMDK, Anda perlu mengetahui fakta bahwa air suling tidak memiliki kandungan mineral sehingga Anda perlu mencukupi asupan makronutrien dari sumber makanan lain.
Jadi, apabila Anda membutuhkan asupan mineral dari air mineral, sebaiknya Anda mengonsumsi AMDK dibandingkan air suling.
Itulah informasi tentang air suling yang bisa Anda pelajari. Air suling adalah jenis air yang diklaim paling murni sehingga cocok untuk industri yang membutuhkan air industri yang bebas reaksi kimia dan tidak menimbulkan karat atau kerak.
Selain air suling, salah satu jenis air yang sering dimanfaatkan oleh sektor industri adalah air demin atau demineralisasi. Jika Anda membutuhkan air demineralisasi atau air bersih untuk kebutuhan industri, mempercayakannya pada Krakatau Tirta Industri adalah solusi yang tepat.
Perusahaan yang terafiliasi dengan Chandra Asri Group ini menyediakan air demin, air bersih, dan pengelolaan air limbah yang terstandardisasi dan diproses secara teliti. Jadi, pastikan untuk menggunakan air industri berkualitas tinggi dari Krakatau Tirta Industri!
Baca juga: Apa Itu Pengembangan Sumber Daya Air dan Mengapa Penting?