08-04-2025
Untuk memastikan keamanan dan kebersihan air, selain melakukan pengolahan air limbah, pihak terkait harus melakukan pengolahan air bersih.
Pengolahan air bersih penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat, terlebih dengan maraknya pencemaran air dan tanah akibat aktivitas manusia.
Lantas, bagaimana cara pengolahan air bersih? Artikel ini membahas sistem pengolahan air bersih dan mengapa aktivitas ini penting. Jadi, simak penjelasannya hingga akhir!
Air bersih telah menjadi kebutuhan dasar manusia, baik untuk keperluan industri atau sehari-hari. Meski begitu, tidak semua air yang ada dapat dimanfaatkan secara langsung karena belum terjamin kebersihan dan kualitasnya.
Unicef dalam studinya pada 20.000 sumber air minum rumah tangga di Indonesia menyatakan bahwa 70% dari sumber air tersebut tercemar limbah kotoran yang dapat memicu penyakit. Selain itu, databoks mengungkapkan bahwa lebih dari 50% rumah tangga di Indonesia membuang air limbah ke selokan dan sungai.
Oleh karena itu, pengolahan air bersih harus dilakukan memastikan air yang beredar di masyarakat bersih dan layak guna.
Lebih lanjut, mengapa pengolahan air bersih sangat dibutuhkan? Air yang beredar harus diproses untuk memusnahkan partikel dan zat kontaminan, baik zat biologis, fisika, maupun kimia.
Proses ini menjadi tantangan tersendiri karena proses pengolahan harus memastikan bahwa air tidak mengandung partikel padat, zat kimia berbahaya, dan mikroorganisme serta menghilangkannya secara efisien.
Alhasil, air yang telah diproses tidak berbau, tidak berwarna, tidak memiliki endapan, jernih, dan aman untuk digunakan. Selain itu, Anda juga harus mempelajari kekeruhan, pH air, dan sifat-sifat fisikokimia untuk memilih metode pengolahan air yang tepat.
Baca juga: Pemanfaatan Aspal Plastik di Indonesia, Ini Keunggulannya
Proses pengolahan air bersih dapat berbeda-beda di setiap fasilitas pengolahannya karena tergantung kondisi air dan teknologi yang digunakan.
Secara umum, pengolahan air bersih dapat dilakukan dengan metode utama, seperti metode kimia, fisika, dan biologi. Masing-masing metode memiliki fungsinya masing-masing dalam menghilangkan kontaminan pada air. Adapun pembagian metode pengolahan air bersih adalah sebagai berikut:
Metode fisika berfokus dalam menghilangkan kontaminan kasat mata, seperti batu kecil, pasir, dan lain sebagainya. Itulah mengapa metode ini menggunakan penyaringan dan sedimentasi dalam praktiknya. Berikut adalah informasi selengkapnya:
Filtrasi adalah proses penyaringan menggunakan filter untuk menangkap partikel fisik pada air, seperti kerikil dan pasir. Filtrasi dilakukan di awal untuk membuat proses selanjutnya lebih efisien. Saat ini, sudah banyak bermunculan teknologi filtrasi air, seperti:
Sedimentasi adalah proses mengolah air dengan mengendapkan partikel padat ke dasar wadah sehingga terpisah dari air. Proses ini umumnya dilakukan untuk mengurangi kekeruhan air dan mempersiapkan air untuk tahapan selanjutnya.
Dalam prosesnya, Anda bisa menggunakan teknologi sedimentasi dinamis atau tangki lamella. Sedimentasi dinamis adalah proses pengendapan menggunakan peralatan mekanis agar partikel cepat terpisah dari air.
Kemudian, tangki lamella adalah teknologi sedimentasi yang didesain miring agar permukaan untuk sedimentasi meningkat, di mana partikel akan mengendap di ruang yang lebih kecil dan miring. Teknologi ini juga dirancang untuk mempercepat proses pengendapan.
Metode kimia dilakukan dengan menambahkan zat kimia ke air untuk keperluan disinfeksi dan penggumpalan kontaminan. Adapun penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Klorinasi adalah proses penambahan klorin ke dalam air untuk membunuh mikroorganisme, virus, dan bakteri berbahaya. Metode ini cukup konvensional dan sering dilakukan pada proses pengolahan air bersih. Namun, penggunaan klorin harus dalam takaran yang tepat agar tetap aman.
Metode ini menambahkan zat koagulan, seperti polimer atau tawas, untuk menggumpalkan partikel kecil agar mudah disaring. Proses ini dapat membuat proses pengendapan lebih efektif dan mengurangi kekeruhan air.
Selain klorinasi dan penambahan zat koagulan, metode disinfeksi juga dapat dilakukan tanpa zat kimia, seperti dengan sinar ultraviolet dan arus listrik (elektrokimia).
Metode biologi dilakukan untuk memecah polutan secara organik dan alami. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah biofiltrasi dan lahan basah buatan.
Biofiltrasi adalah metode yang memanfaatkan proses biologi (mikroorganisme) untuk menguraikan kontaminan organik pada air tanpa zat kimia berbahaya. Sementara itu, lahan basah buatan memanfaatkan mikroba dan tanaman untuk membersihkan air dari kontaminan.
Selain metode-metode umum di atas, proses pengolahan air bersih dapat berlanjut ke proses-proses selanjutnya, di antaranya:
Baca juga: Net Zero Emissions: Solusi Global untuk Lestarikan Bumi
Selain metode umum di atas, beberapa teknologi berikut ini juga kerap digunakan oleh fasilitas-fasilitas pengolahan air bersih, di antaranya:
Reverse osmosis atau RO adalah teknologi pengolahan air yang menggunakan membran semipermeabel untuk menghilangkan ion, polutan, dan mineral. Karena teknologinya yang cukup canggih, metode ini kerap digunakan untuk memurnikan air dan desalinasi air laut.
Seiring berjalannya waktu, teknologi ini terus dikembangkan dengan membuat membran yang lebih tahan terhadap kontaminan lain agar lebih tahan lama, merancang sistem tekanan rendah untuk efisiensi energi, dan mengembangkan sistem pemulihan energi untuk mengurangi konsumsi energi berlebihan.
Aerasi adalah proses yang mengenalkan oksigen ke dalam air agar proses biologis tertentu dapat terjadi. Aerasi dapat memecah bahan organik dan meningkatkan kualitas air.
Saat ini, aerasi dikembangkan dengan menggunakan sistem diffuser yang lebih efisien agar oksigen didistribusikan secara merata dan oksigenasi yang dikontrol secara otomatis agar tidak mengonsumsi banyak energi.
Teknologi ini mengganti ion berbahaya dengan ion yang lebih aman. Beberapa teknologi ion exchange yang diterapkan adalah pengembangan resin pertukaran ion yang lebih efisien serta regenerasi resin yang lebih ramah lingkungan.
Demikian informasi tentang pengolahan air bersih yang bisa Anda cermati. Agar dapat memanfaatkan air dengan aman dan nyaman, pengolahan air yang tepat sangatlah dibutuhkan.
Terkait ini, perusahaan afiliasi Chandra Asri Group, yaitu Krakatau Tirta Industri mengembangkan solusi air bersih dengan mengoperasikan Instalasi Air Demin, Pengolahan Air Limbah, dan Pengolahan Air Bersih.
Dalam prosesnya, Krakatau Tirta Industri menggunakan teknologi biological treatment, ultrafiltrasi, membrane, dan ion exchange serta memastikan air yang diolah siap untuk digunakan masyarakat dan industri.
Jadi, untuk urusan pengolahan air bersih yang andal, percayakan pada Krakatau Tirta Industri!
Baca juga: 7 Fungsi Pelabuhan untuk Perdagangan dan Perekonomian