08-06-2025
Jika berbicara tentang hasil olahan minyak bumi, Anda mungkin juga akan mendengar tentang nafta minyak bumi. Nafta minyak bumi adalah istilah umum yang digunakan untuk membahas produk minyak bumi, baik yang telah dimurnikan, separuh murni, atau belum dimurnikan.
Artikel ini membahas nafta minyak bumi, termasuk jenis, fungsi, dan proses pengolahannya. Jadi, baca artikel ini hingga akhir!
Nafta minyak bumi adalah cairan hidrokarbon menengah yang diproses dari minyak mentah. Produk minyak mentah ini termasuk senyawa organik dan kerap disebut sebagai distilat minyak bumi. Menurut buku Pipeline Rules of Thumb Handbook, nafta mengisi 15–30% bobot minyak mentah.
Nafta adalah bahan baku penting di industri petrokimia karena digunakan untuk membuat berbagai macam bahan kimia, seperti butadiena, etilena, dan propilena.
Kemudian, bahan-bahan tersebut dimanfaatkan untuk membuat produk konsumen, seperti pelarut, bahan bakar, plastik, karet, dan lain-lain. Karena merupakan bahan baku penting, permintaan minyak bumi dunia diprediksi akan meningkat di tahun 2025.
Data dari Statista memperkirakan bahwa di tahun 2025, permintaan minyak bumi global akan mencapai 105 juta barel per hari.
Biasanya, nafta mengalami desulfurisasi dan dibuat dengan katalis agar bisa menghasilkan nafta beroktan tinggi. Nafta tersebut kemudian dicampur dengan komponen lain untuk membuat bensin.
Nafta dapat diproduksi melalui beberapa macam metode, seperti distilasi, fraksionasi, ekstraksi pelarut, hidrogenasi distilat pecah, polimerisasi olefin, dan proses alkilasi. Meski begitu, nafta minyak bumi dapat dihasilkan dari kombinasi campuran zat dari banyak proses.
Nafta minyak bumi memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan fraksi lainnya, seperti:
Baca juga: Apa itu Polypropylene (PP)? Definisi, Jenis, & Keunggulannya
Nafta dibagi menjadi tiga grade utama, yaitu nafta ringan, nafta berat, dan nafta aromatik. Adapun informasinya adalah sebagai berikut:
Nafta ringan atau paraffinic naphtha adalah nafta yang kaya akan hidrokarbon parafin. Jenis nafta ini biasanya digunakan untuk membuat bahan baku petrokimia, seperti propilena dan etilena.
Nafta ringan memiliki titik didih sekitar 30–90 derajat Celsius dan terdiri dari 5–6 atom karbon. Umumnya, nafta ringan digunakan untuk membuat bahan bakar, seperti bensin, pelapis, pelarut, dan cat.
Nafta berat atau naphthenic naphtha adalah fraksi minyak bumi yang memiliki titik didih sekitar 90–200 derajat Celsius. Umumnya, bahan ini mengandung sikloalkana dan alkana. Meski begitu, beberapa jenis nafta berat juga mengandung aromatik.
Nafta ini memiliki kadar Research Octane Number (RON) yang rendah sehingga perlu diproses agar kadarnya meningkat. Karakteristik umum nafta berat adalah sangat mudah menguap. Bahan ini biasanya digunakan untuk membuat oli mesin, pelarut, dan aspal.
Nafta aromatik mengandung banyak komponen aromatik. Bahan ini dapat berasap, karsinogenik, dan beracun. Nafta aromatik cocok untuk diproduksi menjadi pelarut cair industri, zat tambahan bahan bakar, cat dan pelapis, pestisida, pembersih rumah tangga, dan masih banyak lagi.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, nafta minyak bumi merupakan salah satu bahan baku penting dalam proses manufaktur. Adapun fungsi nafta minyak bumi adalah sebagai berikut:
Nafta minyak bumi kerap digunakan untuk membuat propilena, butadiena, dan etilena yang kemudian digunakan untuk membuat bahan sintetis, seperti plastik dan karet.
Melalui proses reformasi katalitik, nafta minyak bumi diolah menjadi bahan bakar bensin dan meningkatkan kadar oktannya. Reformasi katalitik adalah proses mengubah nafta beroktan rendah menjadi komponen bensin beroktan tinggi yang disebut reformat. Dalam proses ini, beberapa reaksi terjadi, misalnya polimerisasi, isomerisasi, cracking, dan dehidrogenasi.
Nafta minyak bumi juga digunakan untuk membuat perekat, pelarut, pelapis, tinta, dan cat sebagai pelarut organik. Nafta memiliki sifat melarutkan bahan kimia.
Nafta digunakan untuk menghasilkan hidrogen pada proses steam reforming. Hidrogen tersebut kemudian digunakan untuk memurnikan minyak bumi dan memproduksi amonia.
Baca juga: Industri Kimia: Pengertian, Jenis Produk, dan Contohnya
Minyak bumi mengalami serangkaian proses pengolahan, mulai dari distilasi hingga blending. Berikut adalah informasi selengkapnya:
Distilasi atau penyulingan akan menguraikan senyawa hidrokarbon pada minyak bumi pada suhu dan tekanan tinggi. Kemudian, fraksi-fraksi minyak bumi akan terbentuk sesuai dengan titik didihnya. Fraksi paling ringan adalah propana dan fraksi paling berat adalah bitumen.
Cracking adalah proses memecah senyawa hidrokarbon yang lebih besar menjadi lebih kecil. Proses ini juga disebut proses refinery. Beberapa metode cracking yang umum dilakukan, di antaranya fluid catalytic cracking, thermal cracking, hydrocracking, dan catalytic cracking.
Proses ini meningkatkan kualitas produk dengan bantuan tekanan, katalis, dan panas. Reformasi menghasilkan isoparafin dan aromatik untuk mencampur bensin beroktan tinggi.
Pada proses polimerisasi, hidrokarbon tak jenuh ringan akan bereaksi dan membentuk molekul yang lebih besar. Salah satu contoh polimerisasi minyak bumi adalah reaksi butena terhadap isobutana untuk membuat bensin polimer.
Proses alkilasi menyatukan olefin dengan isobutana untuk membentuk isoparafin. Bahan ini kemudian digunakan untuk meningkatkan kandungan oktan pada bensin. Produk hasil alkilasi disebut dengan alkilat.
Treating adalah proses pemurnian fraksi dengan menghilangkan kontaminan, seperti lumpur, belerang, dan parafin, serta menghilangkan bau tidak sedap. Alhasil, nafta minyak bumi yang diolah memiliki kualitas yang sesuai standar.
Blending adalah proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dengan bahan tambahan. Salah satunya bahan aktif yang ditambahkan ke produk minyak bumi adalah tetraethyl lead yang dapat meningkatkan kandungan oktan pada bensin. Dengan begitu, produk minyak bumi siap diedarkan dan dimanfaatkan menjadi bahan baku industri.
Demikian informasi tentang nafta minyak bumi. Bahan kimia ini sangat penting untuk berbagai proses manufaktur, seperti pembuatan bahan sintetis. Terkait bahan kimia industri untuk manufaktur, Chandra Asri Group dapat menjadi solusi!
Chandra Asri Group adalah perusahaan solusi kimia terkemuka di Asia Tenggara yang menyediakan berbagai macam bahan kimia industri, seperti polipropilena, polietilena, butadiena, stirena monomer, dan masih banyak lagi.
Jadi, jangan sampai salah pilih! Untuk memproduksi produk konsumen yang berkualitas, pastikan untuk menggunakan bahan kimia yang terstandar dari Chandra Asri Group!
Baca juga: 12 Fungsi Soda Api untuk Keperluan Rumah Tangga dan Industri