11-05-2025
Bumi kita menyediakan berbagai macam sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan oleh manusia, salah satunya adalah minyak bumi yang kerap digunakan untuk membuat bahan bakar dan bahan sintetis.
Minyak bumi adalah bahan mentah yang terdiri dari karbon dan hidrogen serta terbentuk secara alami di bawah tanah. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang hasil olahan minyak bumi, simak penjelasannya berikut ini.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki pasokan minyak bumi dan gas alam yang mencukupi. Menurut data sementara pada Badan Pusat Statistik, Indonesia berhasil memproduksi 221.088 barel minyak mentah dan kondensat.
Minyak mentah tersebut diolah menjadi berbagai macam produk akhir oleh beragam industri, salah satunya industri petrokimia. Secara umum, minyak bumi adalah minyak yang dihasilkan proses dekomposisi bahan organik yang terjadi secara alami selama jutaan tahun lamanya.
Minyak bumi kemudian diolah menggunakan berbagai macam proses dan ditambahkan beragam zat lainnya agar bisa menjadi produk final yang dimanfaatkan oleh manusia. Lantas, apa saja hasil olahan minyak bumi? Simak informasi lengkapnya di bawah ini:
Contoh hasil olahan minyak bumi adalah bensin. Produk ini telah menjadi salah satu produk minyak bumi yang paling dikenal. Bensin memiliki peranan penting di sektor transportasi sebagai bahan bakar.
Bensin yang beredar di pasaran pun memiliki kadar yang berbeda-beda tergantung komposisi dan kualitasnya. Itulah mengapa Anda perlu mengisi bensin dengan tepat sesuai dengan kebutuhan kendaraan agar mesin kendaraan tidak rusak serta untuk mendukung performa kendaraan.
Dahulu, minyak tanah sering digunakan untuk menyalakan lampu pijar. Namun, hasil olahan minyak bumi ini ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar roket.
Minyak ini dihasilkan dari proses distilasi petroleum bertingkat pada suhu tertentu. Minyak ini sangat mudah terbakar sehingga harus digunakan dengan hati-hati.
Baca juga: 17 Produk Kimia Rumah Tangga & Cara Menyimpannya dengan Aman
Anda mungkin sudah tidak asing dengan LPG, bahkan Anda mungkin menggunakan produk ini untuk memasak di rumah. LPG adalah gas hidrokarbon yang terbentuk dari butana dan propana melalui proses pemurnian minyak bumi. Gas minyak cair ini diproduksi melalui penyulingan dan pengekstrasian.
Tidak hanya menjadi bahan bakar kendaraan roda dua dan roda empat, manfaat minyak bumi selanjutnya adalah diolah menjadi avtur atau bahan bakar pesawat. Avtur atau aviation turbine fuel memiliki rasio tersendiri sehingga setiap kendaraan terbang, seperti helikopter dan pesawat, memiliki kebutuhan avtur yang berbeda.
Minyak bakar atau marine fuel oil adalah hasil olahan minyak bumi yang terbuat dari residu kental berwarna hitam pekat. Biasanya, minyak bakar digunakan untuk industri dan pembangkit listrik.
Solar atau diesel adalah bahan bakar hasil olahan minyak bumi. Biasanya, solar digunakan untuk kendaraan besar, seperti bus dan truk. Solar juga terbagi menjadi beberapa jenis, seperti petrosolar dan biosolar.
Baca juga: Apa Saja Bahan Baku Ban? Ini Cara Membuat dan Komponennya
Selain bahan bakar, kegunaan minyak bumi lainnya adalah diolah menjadi aspal jalan. Minyak bumi yang digunakan untuk membuat aspal biasanya berwarna hitam kecokelatan, kental, tahan air, melekat, serta mengandung sulfur, klorin, dan oksigen.
Peran aspal pada konstruksi jalan adalah untuk merekatkan bebatuan, mengisi ruang kosong di antara agregat, serta menjadi pelapis.
Pelumas adalah cairan yang dioleskan pada benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Hasil olahan minyak bumi ini juga dapat melindungi mesin dari karat serta memisahkan dua permukaan yang menyatu. Contoh pelumas adalah oli mesin.
Tahukah Anda bahwa tidak semua hasil olahan minyak bumi adalah produk akhir? Nafta adalah hasil olahan minyak bumi yang harus diolah lagi di industri lainnya agar bisa menjadi produk final.
Hidrokarbon cair ini umumnya diolah di pabrik petrokimia sebagai bahan baku pembuatan bahan sintetis, seperti plastik dan karet, serta produk petrokimia lainnya.
Nafta memiliki tiga tingkatan utama, yaitu light naphtha, heavy naphtha, dan aromatic naphtha. Light naphtha adalah nafta yang kaya akan hidrokarbon parafin dan sering digunakan untuk memproduksi produk petrokimia, seperti etilena dan propilena. Light naphtha memiliki massa jenis dan titik didih yang lebih rendah dari heavy naphtha.
Sementara itu, heavy naphtha adalah nafta yang kaya akan hidrokarbon naftenik dan memiliki titik didih serta massa jenis yang lebih tinggi daripada light naphtha. Biasanya, nafta ini digunakan untuk memproduksi pelarut, oli, dan aspal.
Kemudian, aromatic naphtha adalah nafta yang kaya akan hidrokarbon aromatik dan dibedakan berdasarkan kandungan benzenanya.
Nafta diolah di naphtha cracker agar bisa menjadi bahan baku manufaktur, seperti stirena monomer, olefin, butadiena, dan lain sebagainya. Satu-satunya perusahaan yang mengoperasikan naphtha cracker di Indonesia adalah Chandra Asri Group.
Untuk bisa membuat bahan kimia industri, Chandra Asri Group memiliki alur produksi terstandar. Ketika memasuki naphtha cracker, nafta akan melewati beragam tahapan, seperti upstream dan midstream.
Pada tahap upstream, nafta diolah menjadi produk dasar, seperti etilena, propilena, pyrolysis gas, dan crude C4. Kemudian, produk dasar tersebut diolah lebih lanjut menjadi produk antara, seperti stirena monomer, butadiena, dan lain sebagainya.
Demikian informasi tentang hasil olahan minyak bumi yang perlu Anda ketahui. Minyak bumi memang kerap dijadikan bahan baku berbagai macam industri. Namun, jika Anda mencari bahan kimia industri dari olahan minyak bumi yang berkualitas, Chandra Asri Group adalah solusinya.
Chandra Asri Group menyediakan bahan-bahan kimia, seperti polietilena, polipropilena, butadiena, stirena monomer, soda api, dan masih banyak lagi. Jadi, pastikan Anda memercayakan kebutuhan bahan kimia industri Anda pada Chandra Asri Group!
Baca juga: Plastik Terbuat Dari Apa? Ini Bahan Dasar & Proses Buatnya