Logo Chandra Asri
olefin adalah

22-01-2025

Mengenal Olefin dan Gunanya untuk Industri Petrokimia

Dalam industri petrokimia, olefin kerap kali dijadikan bahan baku utama. Olefin adalah salah satu senyawa hidrokarbon alifatik yang memiliki ikatan rangkap dua. Umumnya, etilena dan propilena adalah dua produk olefin yang kerap digunakan sebagai bahan baku pada industri petrokimia. 

Lantas, apa itu olefin? Artikel ini mengupas tuntas olefin dan kegunaannya pada industri petrokimia. Jadi, simak informasi selengkapnya hingga akhir!

Apa itu Olefin?

Apa itu Olefin

Olefin adalah jenis hidrokarbon tidak jenuh atau memiliki ikatan ganda. Olefin adalah senyawa karbon yang memiliki setidaknya satu ikatan rangkap, yaitu C-C dengan sedikit unsur hidrogen. Olefin memiliki rumus umum C2H2n.

Secara umum, senyawa hidrokarbon adalah salah satu komponen kimia organik sederhana yang paling sering ditemui di alam dan digunakan untuk mengolah minyak bumi serta gas alam. 

Untuk olefin, umumnya digunakan untuk memproduksi etilena dan propilena. 

Olefin adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki massa jenis yang lebih kecil dari 1. Kemudian, titik didihnya meningkat seiring meningkatnya jumlah atom karbon (C). Olefin dapat menghasilkan CO2 dan H2O ketika mengalami proses pembakaran. 

Tidak hanya itu, olefin dapat mengalami pemutusan ikatan ganda (adisi) jika berkontak dengan H2, asam halide, dan halogen. Proses ini nantinya akan mengubahnya menjadi alkana dengan sifat baru berdasarkan senyawa campuran.

Misalnya, dengan melakukan proses adisi antara olefin dengan H2 (propena), produk-produk seperti botol plastik, serat plastik, dan tali plastik dapat dibuat. Adapun contoh senyawa olefin adalah sebagai berikut:

  • Etena: Biasanya ditemukan pada bahan baku produksi plastik seperti polietilena. 
  • Propena: Ditemukan pada bahan baku sintesis bahan kimia seperti polipropilena.
  • Butena: Ditemukan pada proses produksi bahan kimia dan polimer. 
  • Pentena: Senyawa yang digunakan dalam sintesis organik.
  • Heksena: Ditemukan pada produksi plastik dan senyawa kimia. 
  • Sikloheksena: Digunakan pada sintesis organik dan pelarut. 
  • Oktadiena: Senyawa organik yang mudah terbakar.

Senyawa-senyawa olefin tersebut akan melalui serangkaian proses dan campuran bahan lain agar bisa menjadi produk akhir yang bisa dimanfaatkan oleh industri lain atau konsumen. 

Produk-produk yang mengandung olefin di antaranya Crude C4, Pyrolysis Gasoline (Pygas), dan Pyrolysis Fuel Oil (PFO). Ketiga produk tersebut dijual oleh Chandra Asri Group dengan memastikan pengelolaan yang tinggi dan ketat serta memastikan kualitasnya terjamin sebelum dipasarkan ke industri dan konsumen.

Baca juga: Chandra Asri Group Rampungkan 8,6 Kilometer Jalan Aspal Plastik di BSD City

Struktur Olefin

Struktur Olefin

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, olefin adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap C-C (karbon-karbon) dengan struktur paling umum C2H2n (n adalah jumlah atom karbon dalam rantai).

Untuk memahami struktur olefin dengan lebih mendalam, simak penjelasannya berikut ini:

1. Ikatan

Ikatan ganda atau rangkap dapat digambarkan sebagai orbital atom yang saling tumpang tindih. Ikatan rangkap C-C memiliki satu ikatan pi dan satu ikatan sigma. Ikatan rangkap C-C lebih kuat daripada ikatan kovalen tunggal dan panjangnya rata-rata 133 pm. 

Tiga orbital hibrida sp² digunakan oleh setiap atom karbon dalam ikatan ganda untuk membuat ikatan sigma dengan tiga atom tambahan yang terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom karbon.

Dengan separuh ikatan berada pada satu sisi molekul dan separuh lainnya pada sisi yang lain, ikatan ini berada di luar sumbu C–C primer. 

Karena dibutuhkan banyak energi untuk menyelaraskan orbital p pada dua atom karbon, sulit untuk memutar ikatan rangkap karbon-karbon. Alhasil, olefin yang memiliki substituen menghasilkan dua isomer: isomer trans dan cis.

Untuk senyawa dengan tiga atau empat substituen berbeda, notasi E–Z dapat digunakan untuk memberi nama olefin yang lebih rumit.

2. Sifat Fisika

Sifat fisika olefin mirip dengan alkana. Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh dengan rantai paling sederhana. Olefin dan alkana tidak memiliki warna, mudah terbakar, hampir tidak berbau, dan bersifat nonpolar.

Yang membedakan keduanya adalah tingkat keasaman olefin yang lebih tinggi dibandingkan alkana. Selain itu, olefin memiliki bentuk fisik yang menyesuaikan massa molekul. 

3. Bentuk

Model repulsi pasangan elektron VSEPR menunjukkan bahwa geometri molekul olefin memiliki sudut ikatan sekitar 120° di sekitar setiap karbon dalam ikatan rangkap. Namun, interaksi sterik antara gugus fungsi yang melekat pada karbon dalam ikatan rangkap dapat menyebabkan sudut ini berubah.

4. Reaksi

Dibandingkan dengan alkana, olefin merupakan molekul yang lebih reaktif, tetapi masih cukup stabil. Hal ini disebabkan oleh keberadaan pusar CH alilik serta reaktivitas ikatan pi karbon-karbon. Pada sebagian besar reaksi olefin, ikatan pi ditambahkan untuk menciptakan ikatan tunggal baru.

Olefin adalah senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam industri petrokimia karena dapat berpartisipasi dalam sejumlah proses, terutama alkilasi dan polimerisasi. 

Baca juga: Chandra Asri Group Dukung PLTS Terapung Cirata Penuhi TKDN

Kegunaan Olefin dalam Industri Petrokimia

Kegunaan Olefin dalam Industri Petrokimia

Dalam industri petrokimia, olefin kerap digunakan untuk membuat berbagai macam produk. Adapun beberapa produk dari olefin adalah sebagai berikut:

1. PVC

PVC atau polyvinyl chloride adalah jenis plastik yang digunakan untuk membuat pelapis lantai dan pipa. PVC juga sering digunakan pada industri perekat dan konstruksi. 

2. Polietilena

Polietilena atau polyethylene adalah jenis plastik yang paling umum digunakan. Biasanya, Anda akan menemukan tanda polietilena pada botol plastik, kantong plastik, dan wadah plastik lainnya. Produk ini juga dapat mengandung bahan tambahan, seperti pewarna dan plasticizer

3. Polipropilena

Polipropilena adalah polypropylene biasanya digunakan untuk membuat plastik, seperti tali dan karung plastik. Polipropilena juga dinilai lebih kuat dibandingkan dengan polietilena. 

4. Etilena Glikol

Etilena glikol atau ethylene glycol biasanya digunakan sebagai bahan antibeku pada radiator mobil, cairan rem hidrolik, tinta stempel, tinta pena, pelarut, kosmetik, film, dan plastik. 

5. Etanol

Etanol atau ethanol adalah bahan yang sering dikenal sebagai alkohol. Bahan ini sering digunakan sebagai bahan bakar dan menjadi bahan baku pembuatan produk-produk, seperti asam asetat. 

6. Isopropil Alkohol

Isopropil alkohol atau isopropyl alcohol adalah cairan bening dan pahit yang kerap ditemukan pada aseton, tonik rambut, rubbing alcohol, losion kulit, dan lain sebagainya. 

7. Gliserol

Gliserol sering digunakan pada berbagai macam industri, seperti industri kosmetik, peledak, dan makanan. Umumnya, Anda dapat menemukan gliserol di produk pelembab wajah dan nitrogliserin. 

Demikian informasi tentang olefin yang perlu Anda ketahui. Produk olefin banyak digunakan di berbagai macam industri. Namun, untuk menghasilkan produk yang berkualitas, dibutuhkan olefin yang berkualitas pula. 

Terkait hal ini, Chandra Asri Group menyediakan produk olefin unggulan untuk berbagai industri, seperti ethylene, propylene, pyrolysis gasoline, pyrolysis fuel oil, dan crude C4. 

Selain olefin, Chandra Asri Group juga menyediakan polyolefins, styrene monomer, butadiene, ethylene dichloride, soda api, dan B1MTBE yang dapat digunakan untuk berbagai macam produksi di industri petrokimia.

Anda bisa menemukan informasi terkait bisnis Chandra Asri Group di situs web dan media sosial resmi!

Baca juga: Pabrik Petrokimia Chandra Asri Group Raih Predikat Emas dan Hijau di PROPER 2023