Logo Chandra Asri
green energy adalah

15-05-2025

Green Energy: Contoh dan Bedanya dengan Energi Terbarukan

Jika berbicara tentang energi, Anda mungkin sudah tidak asing dengan energi bersih dan energi terbarukan. Namun, pernahkah Anda mendengar tentang green energy?

Green energy adalah jenis energi yang diperoleh dari sumber daya alami, seperti air dan matahari. Biasanya, jenis energi ini diperoleh dari energi terbarukan. Meski begitu, energi hijau dan energi terbarukan memiliki beberapa perbedaan. 

Artikel ini membahas green energy, termasuk pengertian, manfaat, dan contohnya. Jadi, simak informasi selengkapnya berikut ini. 

Apa Itu Green Energy?

Secara umum, green energy adalah energi yang diperoleh menggunakan sumber dan cara yang tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan, seperti tidak menghasilkan polutan berbahaya dan emisi gas rumah kaca. 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, green energy adalah energi yang diperoleh dari alam, seperti angin dan air. Alhasil, energi ini kerap kali didapatkan dari pembangkit tenaga listrik, seperti pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, dan masih banyak lagi. 

Tujuan penggunaan sumber daya alami untuk green energy adalah untuk dapat menghasilkan panas atau listrik tanpa mengurangi sumber daya yang tak terbarukan dan terbatas. Itulah mengapa green energy juga bisa menjadi alternatif sumber energi tak terbarukan, seperti minyak bumi dan gas alam. 

Agar bisa disebut sebagai green energy atau energi hijau, sumbernya harus tidak dapat memproduksi polusi. Misalnya, pengolahan energi fosil dapat menghasilkan polusi sehingga tidak dapat disebut sebagai energi hijau. 

Namun, ini juga berarti bahwa tidak semua energi terbarukan dapat menjadi sumber energi hijau. Misalnya, pembangkit listrik yang menggunakan pembakaran bahan organik dari hutan berkelanjutan mungkin menawarkan sumber energi terbarukan, tetapi tidak serta merta menjadi sumber energi hijau karena proses pembakarannya menghasilkan karbon dioksida. 

Selain itu, sumber energi hijau dapat dipulihkan kembali secara natural, sedangkan sumber energi fosil membutuhkan miliaran tahun agar bisa dipulihkan kembali. Kemudian, energi hijau juga seringkali menghindari proses-proses yang merusak lingkungan, seperti pengeboran dan penambangan. 

Baca juga: Bagaimana Cara Menjaga Kelestarian Laut? Catat 7 Caranya!

Jenis-Jenis Energi Hijau

Anda mungkin telah mengetahui sumber-sumber energi terbarukan yang dapat menjadi sumber energi hijau, seperti air dan sinar matahari. Namun, terdapat pula berbagai macam jenis energi hijau lainnya, di antaranya:

1. Tenaga Surya

Tenaga surya adalah salah satu sumber energi terbarukan yang umum digunakan menjadi pembangkit energi. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) memiliki sel-sel fotovoltaik yang berfungsi untuk menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik. 

Lebih lanjut, tenaga surya juga kerap digunakan untuk pemanas air dan bangunan. Bahkan, tenaga ini dinilai cukup ekonomis untuk keperluan pribadi dan dapat digunakan secara masif untuk seluruh perumahan. 

2. Tenaga Air

Tenaga air, khususnya air yang mengalir, seperti pada bendungan dan sungai, juga digunakan untuk menghasilkan listrik. Tenaga air dapat dimanfaatkan dalam skala kecil menggunakan pipa air atau bahkan menggunakan tadah hujan. 

3. Tenaga Angin

Angin juga termasuk energi hijau karena pemanfaatannya tidak menghasilkan polusi udara. Angin akan menggerakkan kincir angin dan memutar generator sehingga dapat menghasilkan listrik untuk berbagai macam kebutuhan. 

4. Tenaga Biomassa

Biomassa adalah sumber energi yang didapatkan dari material organik, seperti limbah pertanian, sisa kayu, dan serbuk kayu. Namun, biomassa harus diolah dengan bijak agar bisa menjadi sumber energi hijau. Meski begitu, proses pembakaran biomassa tentu menghasilkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih rendah dari energi fosil. 

5. Tenaga Biofuel

Selain diubah menjadi tenaga biomassa, material organik juga bisa diubah menjadi biofuel, seperti biodiesel dan etanol. Biofuel kerap digunakan untuk bahan bakar kendaraan. 

Manfaat Green Energy

Keberadaan green energy di kehidupan sehari-hari tentu memberikan manfaat bagi manusia dan alam. Berikut ini adalah manfaat energi hijau yang perlu Anda ketahui: 

  • Menjadi sumber energi yang dapat pulih secara alami dan tidak mudah habis. 
  • Mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. 
  • Mengurangi polusi air, udara, dan tanah. 
  • Menjaga keseimbangan ekosistem.
  • Mengurangi ketergantungan pada energi tak terbarukan. 
  • Menghemat biaya energi untuk jangka panjang. 
  • Membuat harga energi lebih stabil.
  • Mendorong pemanfaatan energi hijau di kawasan urban. 

Baca juga: Net Zero Emissions: Solusi Global untuk Lestarikan Bumi

Perbedaan Energi Hijau, Energi Bersih, dan Energi Terbarukan

Energi hijau, bersih, dan terbarukan memiliki satu fokus yang sama, yaitu pemanfaatan energi yang tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Namun, ketiganya memiliki konsep yang berbeda. Lantas, apa perbedaan ketiganya?

Energi bersih adalah istilah yang lebih luas dan mencakup sumber energi yang sedikit atau tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Energi bersih memiliki tujuan untuk mengurangi emisi karbon, ketergantungan pada energi tak terbarukan, dan mengurangi polutan berbahaya. 

Meski begitu, tidak semua sumber energi bersih dapat dikategorikan sebagai energi hijau karena energi hijau adalah energi yang didapatkan dari alam yang terbarukan serta memberikan dampak lingkungan yang sangat sedikit, sedangkan energi bersih hanya mencakup energi yang sedikit atau tidak menghasilkan emisi. 

Kemudian, energi terbarukan adalah energi yang bersumber dari alam yang dapat diperbarui. Sama halnya dengan energi bersih, tidak semua energi terbarukan termasuk dalam kategori energi hijau karena beberapa sumber energi ini mungkin melakukan proses pengolahan yang mengeluarkan sedikit emisi karbon. 

Contoh Green Energy

Contoh Green Energy

Kini Anda telah mengetahui seluk-beluk green energy secara rinci. Selanjutnya, Anda perlu mengetahui contoh-contoh green energy di kehidupan sehari-hari berikut ini:

1. Listrik dan Panas dari Biomassa

Tenaga biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dan panas untuk kebutuhan industri, seperti industri kimia, baja, besi dan semen. 

2. Bahan Bakar dari Biofuel

Kendaraan umumnya menggunakan bahan bakar minyak dari energi fosil yang tak terbarukan. Untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak, Anda bisa menggunakan biofuel dari bahan-bahan organik yang lebih bersih daripada energi fosil. 

3. Panel Surya

Panel surya adalah alat yang digunakan oleh PLTS untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik. Saat ini, terdapat berbagai macam pemanfaatan PLTS di dunia, misalnya pemasangan panel surya pada lampu jalan, atap rumah, dan atap bangunan perkantoran. 

Terkait pemasangan panel surya, pastikan Anda memilih perusahaan tepercaya agar bisa mendapatkan pelayanan berkualitas, seperti Krakatau Chandra Energi.

Krakatau Chandra Energi (KCE) adalah anak perusahaan Chandra Asri Group yang melayani pemasangan panel surya untuk berbagai macam tujuan dengan tiga metode pemasangan, yaitu on-grid, off-grid, dan hybrid

Panel Surya

Pengimplementasian green energy sangatlah penting untuk menjaga sumber daya alam serta mencegah kerusakan lingkungan. Alhasil, kita bisa mengurangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan kualitas hidup. 

Baca juga: Apa Itu Pengembangan Sumber Daya Air dan Mengapa Penting?