14-02-2025
Tahukah Anda bahwa pemanfaatan energi dan aktivitas manusia dapat menghasilkan emisi karbon sehingga memperparah pemanasan global? Oleh karena itu, beberapa upaya seperti penerapan energi bersih dan green technology perlu lebih banyak digalakkan untuk menjaga kelestarian Bumi.
Artikel ini mengupas tuntas green technology, manfaatnya, serta contoh penerapannya. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini!
Apa itu Green Technology?
Green technology atau teknologi hijau adalah inovasi yang menggabungkan teknologi dengan sains agar bisa menciptakan layanan dan produk yang lebih ramah lingkungan.
Teknologi hijau yang kerap disebut teknologi bersih juga merujuk pada layanan dan produk yang meningkatkan performa operasional sembari mengurangi konsumsi energi, biaya, dampak buruk pada lingkungan, dan limbah.
Lantas, mengapa green technology penting? Teknologi ini bertujuan untuk menciptakan sebuah inovasi yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kegiatan tanpa memberikan dampak buruk pada lingkungan.
Teknologi ini juga berfungsi untuk melindungi lingkungan, melestarikan sumber daya alam yang ada di Bumi, serta memperbaiki kerusakan lingkungan. Bahkan, penggunaan teknologi hijau sudah menjadi objektif perusahaan yang tercantum pada Environmental, Sustainability, and Governance (ESG).
Perkembangan teknologi hijau yang semakin pesat dan positif juga menjadikannya salah satu investasi yang cukup prospektif dan menarik jumlah modal investasi yang besar. Statista mencatat bahwa di tahun 2023, investasi pada teknologi transisi energi secara global mencapai 1.769 miliar dollar. Investasi paling banyak ada pada kendaraan listrik dan energi terbarukan.
Lebih lanjut, sebuah studi pada Journal of Environmental Management menyatakan bahwa hasil penelitian mereka menunjukkan jika inovasi green technology, energi terbarukan, dan emisi karbon dioksida sangatlah berkesinambungan.
Peningkatan tren ekonomi untuk inovasi green technology dan energi terbarukan akan memengaruhi emisi karbon di lingkungan secara signifikan. Hal ini tentunya dapat menjadi perhatian pemerintah agar bisa mengeluarkan regulasi yang dapat mendukung perkembangan teknologi hijau untuk pelestarian lingkungan.
Green technology adalah istilah luas yang mencakup berbagai macam upaya pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan teknologi. Beberapa jenis adaptasinya adalah sebagai berikut:
Energi alternatif dapat membantu manusia untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Beberapa contoh energi alternatif adalah energi angin, surya, gelombang laut, dan panas bumi.
Di Indonesia, penggunaan energi alternatif sangat didukung oleh pemerintah. Di tahun 2024, Pemerintah Indonesia menargetkan akumulasi kapasitas terpasangnya panel surya sebesar 770,7 MW.
Jenis teknologi hijau selanjutnya adalah agrikultur berkelanjutan. Aktivitas agrikultur dinilai membutuhkan biaya lahan dan penggunaan air yang tidak sedikit. Selain itu, penggunaan pestisida serta limbah dari hewan turut mencemari lingkungan.
Alhasil, banyak pihak mengembangkan teknologi hijau untuk bidang ini, misalnya pengembangan metode agrikultur organik dan alternatif daging.
Baca juga: Mengenal Petrokimia, Manfaat, Proses, dan Jenis Produknya
Sektor transportasi telah menyumbang emisi karbon dan polusi yang tinggi sehingga turut memperburuk kondisi iklim di Bumi.
Menurut laporan Uni Eropa yang disitasi oleh penelitian berjudul “A Review on Electric Vehicles: Technologies and Challenges”, sektor transportasi berkontribusi sekitar 28% dari total emisi karbon, sedangkan transportasi darat berkontribusi sebanyak lebih dari 70%-nya.
Lebih lanjut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia menyatakan bahwa sektor transportasi menyumbang 44% pencemaran di Indonesia.
Oleh karena itu, keberadaan kendaraan listrik dapat menjadi salah satu solusi mengurangi emisi karbon. Karena menggunakan listrik, kendaraan model ini dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan kendaraan konvensional.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Environmental and Climate Technologies menyatakan bahwa efisiensi well to wheel total dari kendaraan berbahan bakar bensin berkisar antara 11–27%, diesel berkisar antara 25–37% dan gas alam terkompresi berkisar antara 12–22%.
Kendaraan listrik yang diberi daya oleh pembangkit listrik tenaga gas alam menunjukkan efisiensi well to wheel tertinggi, yaitu sekitar 13 % hingga 31%.
Penangkapan karbon atau carbon capture and storage adalah teknologi yang dikembangkan untuk menghilangkan dan menekan gas rumah kaca yang dihasilkan oleh proses pembakaran atau berasal dari atmosfer.
Daur ulang material dapat menjaga sumber daya yang langka dengan menggunakan bahan pengganti yang lebih berkelanjutan atau mendaur ulang bahan. Misalnya, bagian-bagian kendaraan, besi, kertas, kaca, dan plastik dapat didaur ulang menjadi bahan baku produksi.
Inovasi green technology memberikan beragam manfaat bagi manusia dan lingkungan, di antaranya:
Manfaat green technology yang pertama adalah memastikan perkembangan teknologi agar tetap sejalan dengan konservasi lingkungan. Jadi, meskipun teknologi terus menjadi canggih sering berjalannya waktu, hal tersebut tidak malah menimbulkan kerusakan lingkungan.
Bahkan, akan lebih baik jika teknologi yang dikembangkan dapat membantu pelestarian lingkungan, misalnya dengan efisiensi energi atau mengurangi emisi karbon.
Menggunakan green technology juga dapat mengurangi ketergantungan pada energi tak terbarukan yang kerap berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Menggunakan energi alternatif atau terbarukan juga dapat menghemat energi fosil yang sulit diperbarui.
Dengan mendaur ulang material menjadi bahan baku produksi, proses ekstraksi sumber daya alam baru untuk industri dan manufaktur dapat berkurang. Hal ini akan membantu pelestarian sumber daya alam.
Baca juga: Mengenal Bahan Sintetis, Karakteristik, dan Jenisnya
Teknologi hijau telah diterapkan oleh masyarakat dan perusahaan. Bahkan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penerapan green technology telah masuk pada pernyataan ESG perusahaan.
Salah satu perusahaan di Indonesia yang menerapkan teknologi hijau adalah Chandra Asri Group. Perusahaan solusi kimia, energi, dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara ini melakukan beberapa inisiatif untuk menerapkan green technology, di antaranya:
Tidak hanya upaya-upaya tersebut, Chandra Asri Group lewat anak perusahaannya, Krakatau Chandra Energi, juga melayani pemasangan panel surya dengan empat metode pemasangan, yaitu on-grid, off-grid, dan hybrid.
Demikian informasi tentang green energy. Dengan semakin berkembangnya teknologi, seharusnya semakin mudah pula untuk melestarikan lingkungan. Penerapan teknologi hijau menjadi salah satu bukti bahwa teknologi dapat dimanfaatkan untuk membuat Bumi lebih hijau.
Baca juga: Mengenal Ekonomi Sirkular, Mengapa Penting untuk Lingkungan?
Berikut ini adalah sejumlah pertanyaan yang sering ditanyakan terkait green technology:
Green technology adalah inovasi yang menciptakan produk atau layanan yang dapat meningkatkan efisiensi proses operasional sekaligus menjaga kelestarian lingkungan serta mengurangi konsumsi energi.
Contoh green technology meliputi kendaraan listrik (EV), panel surya, green building, aktivitas agrikultur berkelanjutan, daur ulang sumber daya, dan penyimpanan karbon.
Green technology melahirkan produk dan layanan yang bisa dimanfaatkan tanpa memberikan dampak buruk pada lingkungan. Selain itu, penggunaan green technology juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan inovasi yang dapat melestarikan sumber daya alam dan memperbaiki kerusakan lingkungan. Bahkan, penggunaan teknologi sudah menjadi objektif perusahaan pada ESG.
AI atau kecerdasan buatan dapat dikembangkan dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, green AI juga dapat digunakan untuk mengembangkan teknologi untuk mengurangi emisi karbon sembari meningkatkan performa dan inovasi.
Sepanjang sejarah perkembangan teknologi dunia, sejumlah tokoh telah menemukan beberapa terobosan yang kemudian digunakan menjadi teknologi hijau. Bangsa Mesir dan Romawi telah menggunakan pendingin alami di abad ke-1.
Di abad ke-19, Edmond Becquerel yang menemukan efek fotovoltaik (teknologi panel surya), August Mouchet menemukan mesin uap tenaga surya, dan Gaston Plante menemukan baterai asam timbal komersial pertama. Kemudian, di awal tahun 2000-an, inovasi terkait teknologi hijau semakin berkembang dengan kehadiran perusahaan rintisan di bidang teknologi.
Referensi: