10-02-2025
Semakin meningkatnya kebutuhan energi, keberadaan energi bersih dan terbarukan menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan. Salah satu energi terbarukan yang banyak dimanfaatkan di Indonesia adalah PLTS.
PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah teknologi energi terbarukan yang memanfaatkan sinar matahari untuk menjadi energi listrik dengan menggunakan panel surya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang PLTS dan manfaatnya, simak penjelasannya berikut ini!
Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS adalah pembangkit listrik yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi yang kemudian dikonversikan menjadi energi listrik dengan bantuan panel surya.
PLTS dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan sumber energi tak terbarukan, seperti minyak bumi dan batu bara, karena jumlahnya yang tak terbatas serta penggunaannya yang minim emisi gas rumah kaca.
PLTS juga dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan pada energi tak terbarukan sehingga lingkungan dan Bumi menjadi lebih asri. Di Indonesia, tren penggunaan PLTS atap menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Menurut Kementerian ESDM Indonesia, kapasitas PLTS atap yang telah terpasang 80 MWp di tahun 2022 meningkat menjadi 141 MWp di tahun 2023. Artinya, masyarakat Indonesia sudah mulai sadar akan pentingnya energi terbarukan, ditambah juga dukungan pemerintah untuk mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca.
Secara global, penggunaan energi surya juga menunjukkan peningkatan yang positif. Statista mengungkapkan bahwa kapasitas fotovoltaik surya telah meningkat dari 5 gigawatt di tahun 2005 ke sekitar 1,6 terawatt di 2023.
Instalasinya di tahun 2023 juga sudah hampir menyentuh angka 40% serta investasi di energi fotovoltaik surya ikut bertumbuh pesat di tahun tersebut seiring dengan pertumbuhan teknologi energi terbarukan secara global.
PLTS bekerja dengan mengubah energi dari matahari menjadi listrik. Umumnya, proses tersebut terjadi melalui proses solar thermal atau fotovoltaik. Berikut ini adalah cara kerja PLTS yang dapat Anda cermati:
Panel surya memiliki sel-sel fotovoltaik yang berfungsi untuk menangkap energi dari sinar matahari. Sel-sel tersebut memiliki bahan semikonduktor seperti silikon yang dapat menghasilkan listrik saat terkena cahaya matahari.
Saat cahaya matahari ditangkap oleh sel fotovoltaik yang ada pada panel surya, elektron pada bahan semikonduktor pada sel akan bergerak dan menghasilkan arus listrik searah (DC).
Arus listrik DC yang dihasilkan sel fotovoltaik harus diubah menjadi arus bolak-balik (AC) agar bisa dimanfaatkan oleh industri dan rumah tangga. Proses perubahan arus listrik ini dilakukan dengan menggunakan inverter.
Setelah menjadi arus AC, listrik dapat disalurkan ke rumah-rumah atau digunakan untuk keperluan industri. Selain itu, listrik yang tak terpakai dapat disimpan ke baterai-baterai agar bisa dimanfaatkan ketika sinar matahari sedang tidak tersedia, seperti saat malam hari atau mendung.
Baca juga: 12 Fungsi Soda Api untuk Keperluan Rumah Tangga dan Industri
Terdapat beberapa jenis PLTS yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, seperti onigrid, off-grid, hybrid, PLTS atap, dan solar floater. Adapun penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Jenis PLTS ini tidak terhubung ke jaringan listrik utama. Umumnya, PLTS off-grid digunakan di daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik. Jenis PLTS ini biasanya memiliki baterai penyimpanan listrik sehingga dapat digunakan ketika sinar matahari tidak tersedia.
PLTS atap adalah pembangkit listrik yang dipasang di atap bangunan. Jenis ini cukup umum ditemukan di Indonesia, khususnya di rumah-rumah atau gedung perkantoran. Biasanya, PLTS atap digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di bangunan tersebut.
PLTS on-grid adalah jenis pembangkit listrik yang sistemnya terhubung ke jaringan listrik utama. Jadi, listrik yang dihasilkan dapat langsung disalurkan dan digunakan bersamaan dengan energi listrik konvensional.
Jenis pembangkit listrik ini mengombinasikan PLTS dengan sumber energi lain, seperti generator atau diesel. Alhasil, pembangkit listrik ini dapat memanfaatkan energi dari matahari sekaligus dimanfaatkan saat sinar matahari tidak tersedia dengan menggunakan generator.
Solar floater adalah pembangkit listrik tenaga surya terapung yang terpasang di permukaan air, seperti bendungan atau danau. Inovasi ini dinilai lebih hemat lahan karena tidak terpasang di daratan serta dapat membantu mengurangi penguapan air di bendungan atau danau.
Sebagai salah satu energi terbarukan, pembangkit listrik tenaga surya memiliki sejumlah manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, di antaranya:
Manfaat pertama adalah energi matahari merupakan sumber energi terbarukan yang tak terbatas. Artinya, manusia dapat memanfaatkannya secara berkelanjutan tanpa khawatir energinya akan habis di masa depan.
Pembangkit listrik ini terkenal lebih ramah lingkungan karena dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Proses konversi energi matahari ke listrik tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya.
Dengan menggunakan PLTS, Anda juga dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang merupakan energi tak terbarukan dan langka. Mengurangi ketergantungan pada energi tersebut juga dapat mengurangi emisi dan polusi.
Baca juga: 8 Cara Mengurangi Emisi Karbon untuk Cegah Perubahan Iklim
Penggunaan pembangkit listrik ini dapat meningkatkan kemandirian energi karena tidak lagi bergantung sepenuhnya pada dinamika harga energi dan penyedia listrik konvensional.
Menggunakan PLTS dapat menghemat biaya listrik konvensional. Pemasangannya mungkin terbilang mahal di awal, tetapi ketika sudah dimanfaatkan, Anda bisa menggunakannya secara jangka panjang tanpa khawatir kehabisan sumber energi. Biaya operasionalnya pun terbilang lebih rendah sehingga tetap bisa menghemat biaya.
Saat ini, properti bangunan dan rumah yang dilengkapi pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Hal ini juga berkaitan dengan permintaan solusi energi terbarukan yang meningkat seiring waktu.
Kini Anda telah memahami definisi, cara kerja, dan manfaat PLTS. Penggunaan pembangkit listrik ini semakin berkembang di Indonesia sehingga banyak ditemukan di tanah air. Salah satu perusahaan pengembangan PLTS di Indonesia adalah Krakatau Chandra Energi (KCE).
KCE adalah anak perusahaan Chandra Asri Group di bidang solusi energi yang menawarkan beberapa jasa, salah satunya energi baru terbarukan lewat pengembangan PLTS. KCE melayani tiga jenis pemasangan panel surya, yaitu on-grid, off-grid, dan hybrid.
Pilihan-pilihan tersebut dapat memberikan solusi pemasangan panel surya sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Selain PLTS, KCE juga memiliki bisnis penyediaan tenaga listrik dan jasa kelistrikan.
Demikian informasi tentang PLTS yang dapat Anda pelajari. Dengan menggunakan energi bersih dan terbarukan, Anda berkontribusi pada Bumi dan lingkungan yang semakin hijau dan rendah polusi.
Baca juga: ESG (Environmental, Social, and Governance) & Penerapannya