Logo Chandra Asri
plastik terbuat dari apa

15-04-2025

Plastik Terbuat Dari Apa? Ini Bahan Dasar & Proses Buatnya

Plastik merupakan salah satu bahan sintetis yang sering ditemukan pada barang-barang rumah tangga, seperti wadah makanan, ember, kantong sampah, dan lain sebagainya. 

Tidak hanya itu, plastik juga digunakan untuk membuat komponen otomotif, kemasan makanan, peralatan medis, dan masih banyak lagi. 

Namun, tahukah Anda plastik terbuat dari apa? Artikel ini membahas bahan dasar plastik dan proses pembuatannya. Jadi, simak informasinya hingga akhir!

Sekilas tentang Plastik

Sekilas tentang Plastik

Berbicara tentang plastik, produksi plastik global terus meningkat setiap tahunnya. Menurut Our World in Data, produksi plastik dunia di tahun 2019 sudah mencapai 459,7 juta ton dan diprediksi akan meningkat secara signifikan. 

Sumber yang sama memproyeksikan produksi plastik global akan menyentuh angka 1,2 triliun ton di tahun 2060. Hal ini tentu berkat peran plastik di berbagai macam industri.

Plastik-plastik yang diproduksi pun terbagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu termoplastik, elastomer, dan polimer termoset. 

Termoplastik adalah jenis plastik yang dapat melunak ketika dipanaskan dan mengeras ketika didinginkan. Contoh termoplastik adalah PVC dan polyethylene. 

Kemudian, elastomer adalah jenis plastik yang mirip karet karena bisa direnggangkan dan tetap kembali ke bentuk asli. Contoh elastomer adalah silikon. 

Terakhir, polimer termoset adalah jenis plastik yang langsung mengeras saat dipanaskan sehingga tidak bisa dibentuk kembali. Contohnya adalah resin fenolik. 

Bahan Dasar Plastik

Bahan Dasar Plastik

Jika bertanya tentang plastik terbuat dari apa, produk antiair dan antikorosi ini terbuat dari unsur-unsur kimia, seperti hidrogen, karbon, oksigen, dan lain-lain. Kemudian, untuk bahan dasar plastik adalah minyak bumi dan gas alam. Berikut ini adalah bahan pembuat plastik:

1. Minyak Bumi

Sebagian besar plastik terbuat dari minyak bumi. Minyak bumi mengandung hidrokarbon, seperti propylene, yang berfungsi sebagai monomer utama pembuatan berbagai macam produk plastik, seperti polypropylene (PP). 

Untuk bisa menjadi plastik, minyak bumi akan melalui sejumlah proses kimiawi yang memisahkan senyawa-senyawa kimia agar bisa menjadi monomer. Kemudian, monomer akan digunakan untuk membuat plastik. 

Minyak bumi juga sering kali diolah menjadi naphtha agar bisa menjadi bahan pembuat plastik. Contoh bahan baku utama plastik yang terbuat dari naphtha adalah olefin, seperti etilena, propilena, butadiena, dan butana.

Selain olefin, naphtha juga menghasilkan aromatik, seperti toluena, benzena, dan xilena. Kemudian, olefin dan aromatik digabungkan menjadi rantai molekul panjang bernama polimer. 

Lalu, polimer diolah melalui serangkaian proses transformasi hingga menjadi plastik. 

2. Selulosa

Selulosa adalah bahan alami dari struktur tumbuhan. Bahan ini sering digunakan untuk membuat bioplastik. Dalam pembuatannya, selulosa diubah menjadi monomer. Meski begitu, selulosa juga dapat mengalami beberapa proses kimia tertentu agar bisa menjadi produk akhir plastik. 

3. Gas Alam

Gas alam juga menjadi bahan baku pembuatan plastik. Gas alam mengandung hidrokarbon etilena yang mana adalah bahan dasar plastik polietilena. Namun, gas alam juga bisa mengandung propena yang menjadi bahan dasar plastik polipropilena. 

Untuk mengolah gas alam menjadi plastik, Anda perlu melakukan ekstraksi, pemurnian, dan proses kimia lainnya agar bisa mendapatkan monomer. 

Baca juga: Mengenal Industri Petrokimia di Indonesia dan Perkembanganya

Proses Pembuatan Plastik

Proses Pembuatan Plastik

Sebagian besar produksi plastik melalui proses ekstraksi bahan mentah, proses pemurnian, polimerisasi, dan pencampuran dengan bahan lain. Berikut ini adalah proses pembuatan plastik yang bisa Anda cermati:

1. Ekstraksi

Proses pertama adalah ekstraksi bahan baku mentah, seperti minyak bumi dan gas alam untuk kemudian diproses ke tahapan selanjutnya. 

2. Pemurnian

Minyak bumi melalui proses pemurnian agar bisa menjadi berbagai macam produk petroleum. Minyak bumi akan dipanaskan di perapian dan dikirim ke unit distilasi untuk memisahkan komponen yang lebih ringan. Salah satu komponen yang digunakan untuk membuat plastik dalam jumlah besar adalah naphtha

3. Polimerisasi

Polimerisasi adalah proses mengubah gas olefin ringan, seperti propena dan etilena, menjadi polimer dengan menyatukan monomer tersebut agar membentuk rantai. Polimerisasi dapat dilakukan dengan mekanisme polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. 

Polimerisasi adisi adalah proses di mana satu monomer terhubung dengan monomer selanjutnya (dimer) dan dimer terhubung dengan monomer berikutnya (trimer). Proses ini menggunakan katalis seperti peroksida. Contoh polimer adisi adalah polietilena, PVC, dan polistirena. 

Sementara itu, polimerisasi kondensasi adalah proses menyatukan dua atau lebih monomer dengan menghilangkan molekul kecil seperti air. Polimerisasi ini membutuhkan katalis agar reaksi bisa terjadi antara monomer-monomer yang berdekatan. Contoh polimer kondensasi adalah nilon dan poliester. 

4. Pencampuran dan Pencetakan

Proses ini mencampurkan berbagai macam bahan yang dilelehkan agar bisa menjadi formulasi produk plastik. Setelah itu, bahan campuran akan diubah menjadi pelet plastik.

Pelet plastik kemudian diekstrusi atau dibentuk dengan cetakan agar bisa menjadi produk jadi atau hampir jadi.  Proses ekstrusi dapat menghasilkan produk plastik dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam. 

Baca juga: 7 Manfaat Gas Bumi untuk Rumah Tangga & Industri, Apa Saja?

Jenis-Jenis Plastik dan Komponen Kimianya

Jenis-Jenis Plastik dan Komponen Kimianya

Mayoritas produk plastik terbuat dari polimer yang berasal dari petrokimia dan tersusun dari rantai monomer. Adapun jenis-jenis plastik, komponen kimia, dan karakteristiknya adalah sebagai berikut:

1. Polipropilena (PP)

PP berasal dari polimerisasi propena. Karakteristik plastik ini kaku dan serba guna. Biasanya, PP digunakan untuk membuat komponen mobil dan kemasan produk. 

2. Polietilena (PE)

Polietilena berasal dari polimerisasi etilen yang meliputi plastik HDPE dan LDPE. Sifat plastik ini dapat diregangkan dan fleksibel sehingga cocok untuk membuat wadah makanan dan kantong plastik. 

3. Polistirena (PS)

PS berasal dari polimerisasi stirena dan memiliki karakteristik seperti busa kaku. PS kerap digunakan untuk membuat busa pengemas. 

4. Polietilen Tereftalat (PET)

PET berasal dari polimerisasi etilen glikol dan asam tereftalat. Sifatnya ringan, kuat, dan warnanya cenderung jernih. PET sering digunakan untuk membuat botol plastik. 

5. Polivinil Klorida (PVC)

PVC dibentuk dari polimerisasi monomer vinil klorida. Sifatnya kaku, tahan lama, dan tahan terhadap bahan kimia. Salah satu produk yang terbuat dari PVC adalah pipa air. 

6. Poliamida (PA)

Poliamida terbentuk dari kondensasi amina dan asam karboksilat. Karakteristiknya kuat dan tahan abrasi. PA kerap digunakan untuk membuat serat nilon dan komponen kendaraan. 

7. Poliester (PES)

Poliester terbentuk dari polimerisasi monomer ester. Sifatnya ringan dan kuat. Produk keluaran PES adalah pakaian dan pelapis. 

8. Poliuretan (PU)

PU berasal dari reaksi poliol dan isosianat. PU dapat berbusa dan memiliki berbagai macam fungsi. Salah satu produk poliuretan adalah busa bantalan. 

Demikian informasi tentang bahan dasar plastik, proses pembuatannya, dan jenis plastik berdasarkan monomernya. Dapat disimpulkan bahwa plastik terbuat dari minyak bumi, gas alam, dan selulosa yang kemudian mengalami berbagai macam proses kimia. 

Terkait plastik, Chandra Asri Group sebagai perusahaan penyedia solusi kimia, energi, dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara menyediakan berbagai macam bahan baku plastik, seperti olefin dan poliolefin

Tidak hanya itu, perusahaan ini juga menyediakan butadienastirena monomer, dan bahan kimia lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan industri. 

Ingin mendapatkan bahan baku kimia unggulan untuk proses manufaktur? Percayakan pada Chandra Asri Group!

Baca juga: Industri Kimia: Pengertian, Jenis Produk, dan Contohnya