09-06-2025
Pernahkah Anda mendengar tentang senyawa hidrokarbon? Senyawa ini kerap ditemukan pada bahan baku plastik dan bahan industri lainnya. Secara umum, hidrokarbon terkandung pada minyak bumi.
Artikel ini membahas senyawa hidrokarbon, termasuk pengertian, fungsi, dan karakteristiknya. Jadi, simak aritkel ini hingga akhir untuk mempelajari informasi selengkapnya.
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang seluruhnya terbuat dari dua jenis atom, yaitu atom hidrogen dan karbon. Biasanya, hidrokarbon adalah gas tak berwarna dan hampir tidak berbau.
Senyawa ini dapat membentuk struktur sederhana hingga rumit. Secara umum, senyawa hidrokarbon dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu alkana, alkena atau olefin, alkuna, dan hidrokarbon aromatik.
Hidrokarbon telah menjadi salah satu senyawa yang penting dalam industri. Misalnya, propana dan butana kerap digunakan untuk membuat LPG. Selain itu, hidrokarbon juga kerap ditemukan pada produk-produk plastik yang terbuat dari minyak bumi atau gas alam.
Baca juga: Apa Itu Propylene? Ini Kegunaan dan Informasi Keamanannya
Formula senyawa hidrokarbon berbeda-beda tergantung struktur molekulnya. Misalnya, jumlah hidrogen terikat pada alkena dan alkuna akan berkurang berkat ikatan diri (kemampuan suatu unsur untuk membentuk ikatan dengan atom yang sama).
Kemampuan hidrokarbon dalam mengikat diri disebut katenasi. Hidrokarbon dapat melakukan katenasi secara berulang sehingga membentuk molekul yang rumit, seperti sikloheksana, dan hidrokarbon aromatik, seperti benzena (dalam kasus tertentu).
Ukuran senyawa ini juga tergantung pada karakteristiknya, seperti titik didih dan titik leleh. Oleh karena itu, beberapa jenis hidrokarbon berbentuk gas pada suhu ruang, dan beberapa berbentuk padatan atau cairan.
Hidrokarbon juga umumnya tidak memiliki kutub (nonpolar) sehingga membuatnya tidak mudah larut pada air. Karakteristik inilah yang menjadikan senyawa ini kerap digunakan pada produk floor wax.
Hidrokarbon terbagi menjadi enam jenis, yaitu hidrokarbon jenuh, hidrokarbon tak jenuh, sikloalkana, hidrokarbon aromatik, hidrokarbon alifatik, dan hidrokarbon alisiklik. Berikut ini adalah penjelasannya:
Pada hidrokarbon jenuh, atom karbon dan atom hidrogen membentuk suatu ikatan. Ikatan ini merupakan ikatan paling sederhana dari hidrokarbon. Umumnya, hidrokarbon jenis ini tidak memiliki ikatan ganda atau rangkap tiga.
Hidrokarbon tak jenuh terdiri dari ikatan tunggal, ganda, atau rangkap tiga antara atom karbon. Hidrokarbon dengan ikatan ganda disebut dengan alkena, sedangkan yang memiliki ikatan rangkap tiga disebut dengan alkuna.
Sikloalkana adalah hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih cincin karbon. Kemudian, cincin karbon ini mengikat atom hidrogen. Formula umumnya adalah CnH2n, dengan n adalah jumlah atom karbon.
Hidrokarbon aromatik atau arene adalah senyawa yang memiliki setidaknya satu cincin aromatik. Hidrokarbon aromatik adalah senyawa organik berstruktur melingkar yang mengandung ikatan sigma bersama dengan elektron pi yang terdelokalisasi.
Hidrokarbon alifatik adalah hidrokarbon yang terdiri dari rantai atom karbon. Terdapat tiga jenis hidrokarbon alifatik, yaitu alkana, alkena, dan alkuna. Alkana adalah hidrokarbon alifatik dengan satu ikatan kovalen.
Lalu, alkena adalah hidrokarbon alifatik yang memiliki setidaknya satu ikatan ganda C–C, sedangkan alkuna adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga C–C. Kemudian, hidrokarbon aromatik dengan satu cincin atom karbon disebut dengan sikloalkana (atau sikloalkuna atau sikloalkena).
Hidrokarbon alisiklik adalah hidrokarbon yang memiliki satu struktur cincin. Atom karbon senyawa ini dapat dihibridisasi Sp, Sp2, dan Sp3. Senyawa ini adalah komponen utama dari minyak bumi, sekitar 20%–67%.
Baca juga: Karet Sintetis: Definisi, Jenis & Bedanya dengan Karet Alami
Senyawa hidrokarbon memiliki banyak fungsi untuk industri, seperti industri petrokimia dan energi. Karena membentuk gas alam dan minyak bumi, senyawa ini kerap digunakan untuk bahan bakar kendaraan, minyak tanah, dan diesel.
Tidak hanya itu, senyawa ini juga digunakan untuk membuat pembersih dan pelarut. Yang paling umum, senyawa hidrokarbon digunakan untuk membuat bahan sintetis, seperti plastik dan karet. Lebih lanjut, senyawa hidrokarbon juga digunakan untuk membuat obat-obatan dan pewarna.
Senyawa hidrokarbon umumnya mengalami beragam reaksi utama, di antaranya:
Reaksi substitusi pada senyawa hidrokarbon terjadi pada alkana. Senyawa ini mengalami pergantian atom hidrogen dengan atom atau gugus atom lain, seperti halogen. Reaksi ini penting untuk sintesis senyawa kimia, khususnya pada obat-obatan dan plastik.
Reaksi ini adalah reaksi senyawa hidrokarbon paling umum, di mana senyawa ini bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan energi, air, dan karbon dioksida. Reaksi ini biasanya terjadi pada pemrosesan bahan bakar fosil menjadi energi untuk menggerakkan kendaraan.
Adisi adalah reaksi yang biasanya terjadi pada alkuna dan alkena. Reaksi ini dapat membuka struktur ikatan rangkap sehingga bisa mengikat molekul atau atom lain. Reaksi adisi dapat menghasilkan senyawa lain, seperti polipropilena dan polietilena.
Demikian informasi tentang senyawa hidrokarbon yang bisa Anda pelajari. Senyawa ini menjadi salah satu bagian penting dalam perindustrian, salah satunya industri petrokimia, yang menyediakan produk kimia.
Terkait produk kimia, Chandra Asri Group sebagai perusahaan solusi kimia terkemuka di Asia tenggara menyediakan berbagai macam produk, seperti olefin, poliolefin, stirena monomer, dan masih banyak lagi.
Produk kimia kami diproses melalui alur produksi yang teliti dan presisi sehingga kualitas produk terjamin. Saat ini, Chandra Asri Group menjalankan pabrik olefin, polietilena, polipropilena, stirena monomer, butadiena, dan lain sebagainya.
Jadi, pastikan untuk memilih bahan kimia berkualitas untuk industri di Chandra Asri Group!
Baca juga: 9 Hasil Olahan Minyak Bumi, dari Bensin hingga Nafta