Logo Chandra Asri
hidrokarbon aromatik

08-05-2025

Apa Itu Hidrokarbon Aromatik? Ini Sifat, Jenis, & Reaksinya

Tahukah Anda tentang hidrokarbon aromatik? Hidrokarbon aromatik adalah salah satu senyawa yang ada pada minyak bumi dan batu bara. Senyawa tak berwarna ini kerap digunakan dalam produk-produk petrokimia, seperti pelarut dan plastik. 

Artikel ini membahas seluk-beluk hidrokarbon aromatik, termasuk pengertian dan kegunaannya. Jadi, baca informasi lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Hidrokarbon Aromatik?

Apa Itu Hidrokarbon Aromatik

Hidrokarbon aromatik adalah molekul aromatik organik yang sepenuhnya terbuat dari hidrogen dan karbon. Senyawa ini merupakan hidrokarbon tak jenuh yang memiliki satu atau lebih cincin planar dengan enam karbon (cincin benzena). Atom hidrogen dalam senyawa ini terikat dengan cincin benzena. 

Senyawa hidrokarbon aromatik tidak mudah bereaksi, tetapi ketika reaksi terjadi, senyawa ini akan mengganti satu atom atau gugus dengan atom atau gugus lain pada gugus fungsi (kelompok atom).

Sebagian besar hidrokarbon aromatik atau arene mengandung cincin benzena. Benzena adalah contoh hidrokarbon aromatik yang paling sederhana dan terkenal serta merupakan senyawa pertama yang dikategorikan sebagai hidrokarbon aromatik. Benzena mudah menguap pada suhu ruang.

Hidrokarbon aromatik sering digunakan pada bahan bakar minyak, plastik, pewarna, detergen, insektisida, peledak, obat, dan masih banyak lagi. 

Baca juga: Apa Itu Propylene? Ini Kegunaan dan Informasi Keamanannya

Karakteristik Hidrokarbon Aromatik

Meskipun sama-sama berasal dari bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak bumi, hidrokarbon aromatik memiliki beberapa karakteristik unik, di antaranya:

  • Memiliki ikatan ganda yang menyebar merata di cincinnya, membuatnya lebih stabil karena efek resonansi. 
  • Hanya terdiri dari karbon dan hidrogen. Atom karbon terikat satu sama lain dan membentuk lingkaran yang disebut cincin aromatik. 
  • Aromanya cenderung manis.
  • Sangat mudah terbakar. 
  • Ketika terbakar, hidrokarbon aromatik akan mengeluarkan api kuat berwarna kuning yang mengandung jelaga, air, panas, dan karbon dioksida.

Jenis-Jenis Hidrokarbon Aromatik

Jenis-Jenis Hidrokarbon Aromatik

Terdapat berbagai macam hidrokarbon aromatik yang dapat Anda temui di produk-produk sehari-hari, di antaranya:

1. Styrene

Styrene atau styrene monomer adalah hidrokarbon aromatik cair yang berwarna kuning atau tidak berwarna sama sekali. Styrene memiliki aroma manis dan sangat mudah menguap. Umumnya, styrene digunakan untuk membuat styrofoam, plastik, serat kaca, kemasan polistirena, ban kendaraan, sol sepatu, alat elektronik, dan lain sebagainya. 

2. Toluene

Toluene atau toluena adalah hidrokarbon aromatik yang sering digunakan untuk meningkatkan oktan bensin, menjadi pelarut, dan menjadi bahan awal untuk sintesis senyawa organik, seperti benzoic acid dan benzaldehyde. Toluena bersifat mudah menguap pada suhu ruang (volatil) dan dapat larut pada air. 

3. Aniline

Aniline adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan untuk proses sintesis produk pewarna, resin, obat, dan pernis serta membuat pelarut, parfum, dan karet vulkanisir. Aniline sering digunakan untuk membuat pewarna tekstil, salah satunya pewarna biru pada celana jeans.

4. Phenol

Phenol adalah hidrokarbon yang digunakan sebagai bahan awal dalam sintesis obat, resin, dan senyawa organik lainnya serta dimanfaatkan untuk pembuatan disinfektan dan karbol. Phenol umumnya berwarna putih kristal dan harus digunakan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan luka bakar kimia.

5. Benzoic Acid

Benzoic acid sering digunakan sebagai pengawet makanan, mengeringkan tembakau, serta menyintesis pewarna dan senyawa organik lain. Dalam keadaan padat, benzoic acid cenderung tidak berwarna. Senyawa ini dapat larut pada air, alkohol, benzena, dan aseton.

6. Nitrobenzene

Nitrobenzene adalah senyawa yang kerap digunakan untuk membuat semir sepatu, sabun, pelarut cellulose nitrate, dan menyintesis aniline. Karakteristik umum senyawa ini adalah berwarna kuning, mudah menguap, memiliki aroma seperti kacang almon, dan sedikit larut dalam air.

7. Bromobenzene

Bromobenzene adalah bahan yang sering ditambahkan pada oli motor, digunakan untuk membuat pelarut, dan bahan awal untuk sintesis senyawa aromatik lainnya. Senyawa ini bening, mudah bergerak, memiliki bau yang menyengat, dan tidak larut dalam air. 

Selain jenis-jenis di atas, terdapat pula jenis senyawa aromatik lain yang digunakan untuk memproduksi barang-barang manufaktur, seperti trinitrotoluene (TNT) untuk membuat peledak; methylbenzene untuk membuat pelarut lem model; naphthalene untuk membuat kamper; serta phenanthrene untuk sintesis peledak, obat, pewarna, dan aryl hydrocarbon

TNT, methylbenzene, naphthalene, dan phenanthrene termasuk hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang merupakan hidrokarbon dengan cincin aromatik yang menyatu. Umumnya, PAH ditemukan pada minyak, batu bara, tar, dan beberapa makanan, seperti ikan asap dan roti bakar. 

Baca juga: Karet Sintetis: Definisi, Jenis & Bedanya dengan Karet Alami

Reaksi yang Terjadi pada Hidrokarbon Aromatik

Reaksi yang Terjadi pada Hidrokarbon Aromatik

Dalam pengaplikasian hidrokarbon aromatik sebagai reaktan utama, terdapat banyak reaksi kimia organik yang terjadi. Berikut ini adalah beberapa reaksi yang terjadi pada hidrokarbon aromatik:

1. Reaksi Penggandengan

Pada reaksi ini, akan terjadi penggabungan dua fragmen yang memiliki sifat radikal. Penggabungan ini terjadi dengan bantuan katalis logam. Ketika hidrokarbon aromatik mengalami reaksi penggandengan, terdapat beberapa ikatan yang terbentuk, di antaranya:

  • Ikatan karbon-nitrogen. Contoh produknya adalah aniline.
  • Ikatan karbon-karbon. Contoh produknya adalah alkyl arenevinyl arene, dan lain-lain. 
  • Ikatan karbon-oksigen yang membentuk senyawa aryloxy

2. Reaksi Substitusi

Reaksi substitusi menggantikan satu substituen pada cincin hidrokarbon aromatik dengan gugus atom pengganti lainnya. Biasanya, atom yang digantikan adalah hidrogen. Terdapat tiga jenis reaksi substitusi yang umum terjadi, seperti:

  • Substitusi elektrofilik aromatik (SEA): Reaksi kimia di mana gugus fungsi yang terikat dengan sebuah senyawa akan digantikan dengan elektrofil. Biasanya, gugus fungsi yang tergantikan adalah atom hidrogen. 
  • Substitusi nukleofilik aromatik (SNA): Reaksi kimia di mana nukleofil terikat dengan muatan positif atom zat lain. 
  • Substitusi nukleofilik aromatik radikal (SRN1): Reaksi kimia yang melibatkan penggantian gugus pada molekul atau atom dengan radikal bebas. Radikal bebas adalah spesies yang memiliki elektron tidak berpasangan.

3. Reaksi Hidrogenasi 

Reaksi hidrogenasi menggunakan hidrokarbon aromatik untuk membuat formasi cincin tersaturasi. Contoh reaksi ini adalah reaksi hidrogenasi resorsinol dengan bantuan nikel spons dan NaOH encer. Reaksi ini akan membentuk enolat. 

Itulah informasi tentang hidrokarbon aromatik yang perlu Anda ketahui. Hidrokarbon aromatik telah menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk membuat berbagai macam produk konsumen, seperti plastik dan ban kendaraan. 

Jika Anda membutuhkan bahan hidrokarbon aromatik berkualitas dan terstandar, Chandra Asri Group adalah solusinya. Chandra Asri Group sebagai perusahaan solusi kimia, energi, dan infrastruktur terdepan di Asia Tenggara menyediakan styrene monomer untuk memproduksi styrene butadiene rubber, polystyrene, dan lain sebagainya. 

Jadi, pastikan Anda memercayakan kebutuhan bahan kimia industri untuk perusahaan kepada Chandra Asri Group!

Baca juga: Plastik Terbuat Dari Apa? Ini Bahan Dasar & Proses Buatnya