Logo Chandra Asri
karet sintetis

11-04-2025

Karet Sintetis: Definisi, Jenis & Bedanya dengan Karet Alami

Karet sintetis telah digunakan untuk berbagai macam kebutuhan industri, salah satunya bahan baku ban. Karet sintetis juga menjadi alternatif karet alami yang kian sulit ditemukan dan sulit memenuhi permintaan pasar. 

Lantas, apa itu karet sintetis dan apa bedanya dengan karet alami? Artikel ini membahas seluk-beluk karet sintetis. Jadi, baca informasi selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Karet Sintetis?

Apa Itu Karet Sintetis

Karet sintetis adalah segala bentuk bahan karet yang dibuat oleh manusia. Karet ini memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan karet alami dan kerap digunakan layaknya karet alami. 

Karet sintetis muncul sebagai jawaban dari permintaan karet alami yang semakin meningkat, tetapi tidak selaras dengan pasokannya. Selain itu, karet sintetis menawarkan kualitas yang lebih tinggi sehingga membuat pasar karet semakin kompetitif. 

Menurut Statista, di tahun 2023, produksi karet sintetis global telah mencapai angka 14 juta ton metrik. Meskipun menurun dari tahun 2022, yaitu 15 juta ton metrik, angka tersebut cukup besar untuk produksi karet sintetis. 

Karet sintetis mulai dikenalkan tahun 1909 oleh ahli kimia bernama Fritz Hofmann yang saat itu bekerja untuk perusahaan Bayer & Co di Jerman. 

Hofmann mulai mengembangkan karet sintetis yang sesuai dengan kebutuhan industri, seperti karet yang tahan panas, tahan cuaca ekstrem, dan ketentuan-ketentuan lainnya. Selama tiga tahun hingga 1909, Hofmann terus mengembangkannya hingga berhasil mematenkan hasil penelitiannya tersebut. 

Berbeda dengan karet alami yang terbuat dari getah pohon karet, karet sintetis terbuat dari produk sampingan petroleum yang diproduksi melalui serangkaian proses.

Umumnya, karet sintetis mengandung bahan dasar petrokimia (seperti hidrokarbon), gas alam untuk membuat monomer, fillercure system, bahan antidegradant, dan bahan tambahan lainnya. 

Baca juga: Mengenal Industri Petrokimia di Indonesia dan Perkembanganya

Proses Pembuatan Karet Sintetis

Proses Pembuatan Karet Sintetis

Proses pembuatan karet sintetis dimulai dari mencampurkan hidrokarbon (minyak bumi atau batu bara) yang kemudian menjadi naphthaNaphtha kemudian dikenalkan dengan gas alam yang memicu reaksi untuk terbentuknya monomer. 

Monomer-monomer yang identik harus disatukan untuk bisa menjadi polimer. Selanjutnya, polimer dikenalkan dengan agen bahan kimia lainnya agar bisa membuat rantai polimer. 

Proses selanjutnya mencakup vulkanisasi atau pengerasan rantai polimer menjadi zat karet. Dalam proses vulkanisasi, bahan-bahan tambahan seperti belerang dan polychloroprene ditambahkan ke rantai polimer sehingga dapat mengeras. Setelah proses vulkanisasi selesai, bahan karet sintetis dapat diproses dan dicetak sesuai kebutuhan. 

Jenis-Jenis Karet Sintetis

Jenis-Jenis Karet Sintetis

Terdapat berbagai macam karet sintetis yang sudah dikembangkan manusia untuk kebutuhan industri. Berikut ini adalah rincian sekaligus kegunaan masing-masing bahan:

1. Styrene Butadiene 

Styrene butadiene diambil dari stirena dan butadiena. Bahan ini sering digunakan untuk membuat ban karena dapat membuat ban tahan terhadap abrasi. Karet sintetis ini juga digunakan untuk membuat sol sepatu dan paking. 

2. Chloroprene

Chloroprene atau neoprene pertama kali dikembangkan di tahun 1930-an. Kegunaan karet sintetis ini adalah untuk membuat pakaian selam, pakaian bersepeda, tas laptop, dan kostum. Bahan ini juga kerap digunakan untuk konstruksi jembatan. 

3. Karet Butil

Karet butil adalah kopolimer isobutilena dan isoprena. Penggunaan karet butil di ranah industri sangat umum dan kerap menjadi bahan utama produk-produk tertentu. 

Karet ini sering digunakan untuk membuat ban dalam, atap, produk farmasi, produk olahraga, pengeras suara, dan masker gas. 

4. Polyisoprene

Polyisoprene memiliki struktur yang sama dengan karet alami, bahkan kerap menjadi pengganti karet alami untuk sejumlah produk. Bahan ini memiliki karakteristik seperti memiliki ketahanan tinggi dan kekuatan tarik. 

5. Chlorinated Polyethylene 

Chlorinated polyethylene (CPE) adalah bahan karet sintetis yang sering ditambahkan pada produk-produk yang membutuhkan elemen tahan benturan dan tahan cuaca ekstrem. 

6. Nitrile Butadiene

Nitrile butadiene tahan terhadap bahan bakar, minyak, dan bahan kimia lainnya. Bahan ini sering digunakan pada industri otomotif dan penerbangan untuk membuat paking dan selang. Selain itu, karet ini juga digunakan untuk membuat sarung tangan sekali pakai dan kulit sintetis. 

Baca juga: Apa itu Polypropylene (PP)? Definisi, Jenis, & Keunggulannya

7. Ethylene Propylene Diene Monomer

Ethylene propylene diene monomer (EPDM) juga termasuk karet sintetis yang populer dan banyak digunakan di berbagai macam industri. EPDM memiliki karakteristik seperti penyegelan, daya tahan, dan ketahanan yang baik. 

Berkat karakteristik tersebut, EPDM sering digunakan pada industri konstruksi dan otomotif, di mana produk-produknya membutuhkan elemen tahan cuaca. Tidak hanya itu, EPDM digunakan untuk membuat alat elektronik dan produk konsumen. 

8. Acrylonitrile Butadiene 

Acrylonitrile butadiene adalah perpaduan dari acrylonitrile dan butadiena. Bahan ini terkenal memiliki daya tahan yang baik serta tahan terhadap minyak. Karet sintetis ini kerap digunakan pada industri otomotif untuk sistem penanganan bahan bakar, penyegelan, dan paking. 

9. Fluoroelastomers

Fluoroelastomers adalah bahan karet sintetis yang tetap stabil meskipun terpapar suhu panas yang ekstrem dalam waktu yang lama sehingga sering digunakan pada lingkungan bersuhu tinggi. Bahan ini juga tahan api, minyak, ozon, dan bahan kimia lainnya serta memiliki usia guna yang cukup panjang. 

10. Poliuretan

Karet poliuretan atau PU adalah bahan yang tahan abrasi tinggi serta tahan terhadap beban berat. Itulah mengapa PU sering digunakan pada roda dan penyegel. Tidak hanya itu, PU juga bisa meniru karakteristik karet serta plastik. 

11. Nitrile

Nitrile adalah karet sintetis yang memiliki ketahanan yang cukup tinggi terhadap minyak, bahan bakar, dan bahan kimia. Nitrile sering digunakan untuk memproduksi selang aeronautika, penyegel, karpet, sepatu, dan sarung tangan. 

12. Thermoplastic Vulcanizates

Thermoplastic vulcanizates (TPV) atau Santoprene adalah karet sintetis yang sangat mirip EPDM. Bahan ini dapat didaur ulang, memiliki kemampuan menyegel yang baik, serta nyaman disentuh. TPV kerap digunakan untuk memproduksi produk rumah tangga dan bahan konstruksi. 

13. Polybutadiene

Jenis yang terakhir adalah polybutadiene yang sering digunakan untuk memproduksi ban kendaraan. Selain itu, bahan ini juga digunakan untuk membuat inti bola golf dan campuran pada produk plastik. 

Perbedaan Karet Sintetis dan Karet Alami

Perbedaan Karet Sintetis dan Karet Alami

Perbedaan mendasar dari karet sintetis dan karet alami adalah asalnya. Karet alami berasal dari pohon karet, sedangkan karet sintetis dibuat secara artifisial oleh manusia. 

Karena diambil langsung dari pohon karet, yang mana getahnya tidak bisa selalu disadap, pasokan karet alami sulit memenuhi permintaan karet industri. Itulah mengapa muncul karet sintetis yang bisa diproduksi secara massal. 

Kelebihan karet alami adalah memiliki kekuatan tarik yang tinggi, tahan sobekan dengan baik, mudah diolah, dan ramah lingkungan. 

Sementara itu, karet alami rentan terhadap suhu tinggi dan degradasi ozon, harganya fluktuatif, dan rentan mengandung alergen (protein alami). 

Di sisi lain, kelebihan karet sintetis adalah dapat direkayasa, kualitas terjaga, harganya stabil, dan tersedia dalam berbagai macam jenis. Lalu, kekurangannya adalah elastisitas yang lebih rendah dari karet alami dan proses produksinya yang panjang. 

Demikian informasi tentang karet sintetis yang perlu Anda ketahui. Dengan semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak jenis karet yang diinovasikan untuk keperluan industri. Karet juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari manufaktur produk. 

Terkait karet untuk keperluan manufaktur, Chandra Asri Group sebagai perusahaan solusi bahan kimia terkemuka di Asia Tenggara menyediakan styrene-butadiene rubber untuk industri otomotif serta produk turunan lainnya, seperti acrylonitrile butadiene styrenepolybutadiene rubber, dan styrene butadiene latex.

Jadi, pastikan Anda memercayakan kebutuhan bahan kimia industri pada Chandra Asri Group!

Baca juga: Mengenal Soda Api, Definisi, Kegunaan, & Cara Menggunakannya