11-03-2025
Ban adalah salah satu bagian penting dari sebuah kendaraan. Ban yang berkualitas akan dapat mengurangi getaran, menjaga kestabilan kendaraan, dan melindungi roda dari kerusakan. Namun, terbuat dari apakah ban kendaraan tersebut?
Ban kendaraan umumnya terbuat dari bahan sintetis khusus yang diproduksi melalui serangkaian proses. Artikel ini membahas bahan baku ban dan cara membuatnya. Berikut adalah informasi selengkapnya.
Ban kendaraan termasuk produk yang rumit karena Anda perlu membuat ban yang bundar dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Bahan baku ban yang paling utama adalah karet. Karet dapat didapatkan secara alami melalui pohon karet atau dari karet polimer sintetis.
Karet alami dari pohon karet diekstraksi dengan mengendapkan lateks menggunakan asam format. Lalu, karet alami akan diproses lebih lanjut untuk bisa diproduksi menjadi ban.
Namun, saat ini banyak produsen ban kendaraan yang menggunakan karet polimer untuk menghemat biaya dan menanggulangi kelangkaan karet alami. Karet polimer terbuat dari hidrokarbon yang berasal dari bahan bakar fosil.
Hampir semua karet sintetis sangat elastis dan memiliki ketahanan guna yang baik. Secara umum, terdapat empat jenis karet sintetis yang digunakan untuk bahan baku ban, yaitu styrene-butadiene rubber, polybutadiene rubber, isobutylene-isoprene rubber, dan isobutylene-isoprene halogenated rubber. Tidak hanya karet, bahan baku ban lainnya adalah sebagai berikut:
Kini Anda telah mengetahui bahan untuk membuat ban. Lantas, bagaimana ban kendaraan dibuat? Berikut ini adalah proses pembuatan ban yang perlu Anda ketahui:
Ban kendaraan terdiri dari berbagai macam bahan baku yang akan dicampurkan hingga menghasilkan bahan yang hitam dan lekat. Senyawa hitam lekat tersebut akan dibawa ke tempat penggilingan.
Karet yang sudah dingin akan dipotong menjadi lembaran yang akan membentuk struktur ban. Pada proses penggilingan, bahan baku lain akan disiapkan untuk menjadi lapisan dari ban.
Komponen-komponen ban yang sudah jadi, seperti serat kain, belt baja, dan lain sebagainya akan disusun menggunakan mesin penyusun khusus agar berbentuk hampir utuh.
Ban yang hampir utuh disebut dengan green tire. Green tire akan divulkanisasi dengan cetakan panas pada mesin curing press. Ban akan dikompres bersama dengan komponen lain sehingga berbentuk utuh, memiliki pola tapak sesuai ketentuan, dan memiliki tanda produsen di sisi samping ban.
Ban yang sudah jadi akan dites melalui serangkaian pengujian untuk memastikan kualitasnya sesuai dengan standar produsen. Setelah itu, ban kendaraan yang lolos uji dapat diedarkan di pasaran.
Baca juga: PLTGU: Definisi, Cara Kerja, Manfaat, dan Contohnya
Ban kendaraan secara kasat mata terdiri dari ban karet dan roda besi. Namun, di dalamnya terdapat komponen-komponen lainnya. Adapun komponen ban adalah sebagai berikut:
Belt adalah komponen yang terbuat dari kawat baja yang dilapisi karet. Fungsi belt adalah melindungi ban dari kerusakan, mengurangi hambatan gulir, dan menstabilkan tapak.
Bead adalah kabel baja yang ada pada kumpulan karet yang berfungsi untuk memosisikan ban pada pelek roda dan mencegah aus akibat gesekan di tepi pelek.
Carcass adalah elemen ban yang terbuat dari serat kain, kabel aramid, dan serat kaca untuk mempertahankan bentuk ban dan mencegah ban meledak akibat inflasi. Carcass juga membuat ban lebih fleksibel, tetapi tidak elastis.
Innerliner terbuat dari karet butil yang menjaga tekanan inflasi pada ban. Innerliner biasanya dipasang di dekat carcass sehingga memperkuat ketahanan ban.
Sidewall terbuat dari karet alami yang berfungsi untuk melindungi carcass. Sidewall dibuat kuat agar bisa tahan terhadap bengkokan dan penuaan usia ban.
Bead filler adalah komponen ban sintetis yang membungkus bagian atas dan sekeliling bead. Bead filler juga melapisi di antara carcass untuk menyelaraskan perjalanan.
Tapak dan pola tapak dapat dibuat dari karet alami atau karet sintetis tergantung tujuan penggunaan ban. Tapak adalah bagian ban yang menyentuh jalanan langsung dan berfungsi untuk memberikan pegangan serta ketahanan terhadap abrasi.
Baca juga: Energi Baru Terbarukan (EBT): Pengertian dan Indikatornya
Ban adalah salah satu komponen yang langsung bersentuhan dengan jalanan. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara merawat ban dengan baik. Berikut adalah beberapa tipsnya:
Cara merawat ban yang pertama adalah melakukan rotasi ban. Merotasi ban dapat menjaga kestabilan performa ban, terlebih saat kendaraan melakukan manuver. Rotasi ban juga dapat memastikan keausan menyebar secara rata. Namun, pastikan Anda melakukannya bersama ahlinya.
Anda bisa melakukan pengecekan dan perawatan rutin ban kendaraan. Yang paling sederhana adalah mengecek tekanan angin secara berkala dan melihat ketebalan tapak ban. Jika dirasa perlu penanganan, segera bawa ke bengkel resmi.
Anda perlu memastikan bahwa beban kendaraan tersebar secara merata di kabin kendaraan. Beban yang ada pada kendaraan akan memengaruhi perhitungan pengereman dan tekanan angin.
Terakhir, Anda bisa melakukan balancing dan spooring agar seluruh roda kendaraan ada pada posisi yang seharusnya. Hal ini penting untuk meningkatkan kenyamanan putaran ban dan menyeimbangkan seluruh putarannya.
Demikian informasi tentang bahan baku ban, proses pembuatannya, dan komponennya. Selain proses produksi yang tepat, bahan baku ban yang berkualitas juga penting agar bisa menghasilkan ban kendaraan yang baik.
Terkait hal ini, Chandra Asri Group sebagai perusahaan solusi bahan kimia terkemuka di Asia Tenggara menyediakan styrene-butadiene rubber yang kerap digunakan untuk memproduksi ban mobil.
Chandra Asri Group juga bekerja sama dengan Compagnie Financière Michelin untuk meresmikan kerja sama untuk pabrik karet sintetis di bawah PT Synthetic Rubber Indonesia. Pabrik ini akan memproduksi bahan baku ban ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor serta meningkatkan ekspor ban.
Jadi, pastikan Anda mengandalkan Chandra Asri Group untuk solusi bahan kimia!
Baca juga: Apa itu Green Technology? Manfaat, Adaptasi, dan Contohnya