Logo Chandra Asri
esg adalah

23-01-2025

ESG (Environmental, Social, and Governance) & Penerapannya

Dewasa ini, semakin banyak perusahaan yang sadar akan pentingnya keberlanjutan lingkungan. Salah satu perwujudannya adalah melalui penerapan konsep ESG (Environmental, Social, and Governance) di perusahaan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang ESG, termasuk komponen dan contoh penerapannya, simak artikel ini hingga akhir!

Apa itu ESG (Environmental, Social, and Governance)?

Apa itu ESG

ESG adalah standar yang harus diimplementasikan sebuah perusahaan yang ingin berinvestasi agar bisa menyeimbangkan tanggung jawab lingkungan dan sosial dengan keuntungan bisnis. 

Konsep ini juga memastikan bahwa perusahaan memiliki tata kelola yang baik untuk menciptakan integritas perusahaan. Artinya, perusahaan perlu mengintegrasikan faktor-faktor ESG dalam proses penentuan keputusan, termasuk apakah keputusan tersebut akan merugikan hak asasi manusia dan keberlanjutan lingkungan.

Dengan pertimbangan-pertimbangan yang diintegrasikan dengan ESG, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang bisnis, menciptakan inovasi, membuat budaya kerja yang menghormati nilai, serta melibatkan pekerja dalam mendukung prinsip ESG. 

ESG memiliki peran yang penting dalam sektor bisnis global sehingga Sustainability Accounting Standards Board (SASB) dan Global Reporting Initiative (GRI) pun mengembangkan standar pelaporan ESG. 

Pelaporan tersebut dapat membantu perusahaan dalam memberitakan dampak lingkungan dan sosial yang muncul akibat proses bisnis yang mereka jalankan. 

Lantas, bagaimana penerapannya di Indonesia? Pemerintah turut mendukung penerapan ESG dengan UU Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement, Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, UU Nomor 7 tahun 2021 dan RUU PPSK tentang Carbon Tax dan Carbon Trading, dan lain sebagainya. 

Kemudian, terdapat banyak perusahaan di Indonesia yang sudah menerapkan ESG dengan berbagai macam alasan. Databoks mencatat bahwa dari 162 perusahaan terbuka, 95% perusahaan menerapkan ESG karena corporate value yang dimiliki dan 91% perusahaan menerapkannya untuk berkontribusi pada sosial dan lingkungan. 

Baca juga: Mengenal Bahan Sintetis, Karakteristik dan Jenisnya

Mengapa ESG Penting untuk Perusahaan?

Mengapa ESG Penting untuk Perusahaan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ESG (Environmental, Social, and Governance) dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan. Namun, lebih dari itu, ESG juga dapat membantu perusahaan dalam mengelola risiko finansial serta menjawab kebutuhan investor. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, pengungkapan ESG memberikan dampak positif yang signifikan terhadap reputasi performa perusahaan kepada stakeholder. Lebih lanjut, semakin tinggi nilai pengungkapan ESG, semakin meningkat pula kinerja keuangan yang diperoleh perusahaan. 

Kemudian, manfaat ESG selanjutnya adalah dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, menekan biaya dan kerugian, serta mempermudah pencapaian bisnis.

Tidak hanya itu, menurut survei yang dilakukan PwC di tahun 2021, 76% pelanggan akan membatalkan transaksi dengan perusahaan yang mengesampingkan prinsip-prinsip ESG. Jadi, ESG dapat membantu perusahaan untuk membangun reputasi sekaligus menciptakan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan serta berkontribusi lebih pada keberlanjutan. 

Komponen ESG

Komponen ESG

ESG (Environmental, Social, and Governance) memiliki tiga komponen yang saling berkaitan, yaitu lingkungan, sosial, dan tata kelola. Adapun penjelasan rinci terkait tiga kriteria tersebut serta hubungannya pada perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Environmental (Lingkungan)

Komponen yang pertama adalah lingkungan yang meliputi penggunaan energi pada sebuah perusahaan, pengelolaan limbah, pencegahan polusi, perilaku terhadap flora dan fauna, serta konservasi sumber daya alam. 

Komponen ini memperhitungkan dan mengurangi dampak perusahaan terhadap lingkungan, seperti menekan kadar emisi akibat proses operasional, mengelola limbah, dan menggunakan energi bersih

Jika kriteria lingkungan ini dijalankan, lingkungan yang baik akan tercipta sehingga perusahaan dapat melanjutkan bisnis dan meningkatkan performa finansial. 

2. Social (Sosial)

Komponen sosial meliputi hubungan perusahaan dengan pihak eksternal, seperti pemasok, pelanggan, komunitas, masyarakat, dan lain sebagainya. Kriteria ini juga memperhatikan keselamatan kerja, memenuhi hak asasi manusia, serta menjaga keterlibatan dengan masyarakat. 

3. Governance (Tata Kelola)

Tata kelola berfokus pada cara perusahaan mengelola bagian internal sehingga dapat memberikan output yang optimal, seperti menetapkan kebijakan perusahaan terkait transparansi, integritas, manajemen risiko, dan akuntabilitas. 

Jika perusahaan Anda transparan, mematuhi peraturan yang ada, memiliki praktik kerja yang bersih, serta tidak melanggar hak etik, investor tentu akan mempertimbangkan untuk berinvestasi ke perusahaan Anda. 

Baca juga: Chandra Asri Group Dukung WJC Unpad 2024 Sebagai Komitmen untuk Konservasi Lingkungan

Contoh Penerapan ESG di Perusahaan

Contoh Penerapan ESG di Perusahaan

Kini Anda telah memahami ESG (Environmental, Social, and Governance) serta mengapa konsep ini penting untuk keberlanjutan perusahaan. Agar semakin memahami penerapannya, berikut ini adalah contoh pengimplementasian ESG di Chandra Asri Group yang bisa Anda pelajari. 

Chandra Asri Group mempertahankan komitmennya dalam mengintegrasikan praktik-praktik berkelanjutan dan menyampaikan solusi rendah karbon yang sejalan dengan prinsip-prinsip ESG. 

Dalam kriteria lingkungan, Chandra Asri Group berfokus pada perubahan iklim dan performa lingkungan. Kemudian, untuk kriteria sosial, Chandra Asri Group berfokus pada community engagement, keamanan produk dan bahan kimia, kesehatan dan keselamatan kerja, hak-hak pekerja dan asasi manusia, human capital, dan pengembangan. 

Lebih lanjut, Chandra Asri Group berfokus pada supply chain dan pengadaan barang berkelanjutan, transformasi digital, corporate governance, tata kelola berkelanjutan, dan business ethics pada kriteria tata kelola.

Salah satu framework yang dipraktikkan untuk menerapkan ESG adalah RESPONSIBLEFramework ini dirancang untuk memenuhi harapan stakeholder, mendorong pertumbuhan berkelanjutan, dan menghasilkan nilai jangka panjang bagi seluruh stakeholder. Berikut ini adalah rincian dari RESPONSIBLE:

  • Resources Circularity and Environment Management. 
  • Energy Transition and Low Carbon Solution. 
  • Social and Community Engagement. 
  • Product and Chemical Stewardship. 
  • OHS and Human Rights.
  • Nurture of Human Capital. 
  • Sustainable Supply Chain
  • IT and Security Management.
  • Business Risk Management. 
  • Liability on Corporate Governance. 
  • ESG Communication and Stakeholder Engagement. 

Tidak hanya itu, Chandra Asri Group juga melakukan sejumlah aksi pengelolaan lingkungan, seperti pengelolaan emisi gas rumah kaca, energi, limbah, kualitas udara, material, biodiversity, dan lain sebagainya. 

Upaya-upaya yang dilakukan Chandra Asri Group membawa perusahaan ini meraih beberapa penghargaan, seperti Lencana Peringkat Tertinggi ESG Industry 2024, PROPER Emas, Skor B (Manajemen) pada laporan skor perubahan iklim 2023 dari CDP, berada di posisi 20–35% teratas dalam subsektor kimia komoditas, dan memiliki peringkat 16,3 untuk risiko ESG 2024. 

Demikian informasi tentang ESG dan penerapannya pada perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa ESG adalah standar yang perlu diterapkan untuk keberlangsungan bisnis serta melaksanakan tanggung jawab lingkungan dan sosial. 

Baca juga: Chandra Asri Raih Tiga Penghargaan Dalam TOP CSR Awards 2022