Logo Chandra Asri
emisi gas rumah kaca

14-07-2025

Mengenal Emisi Gas Rumah Kaca, Penyebab & Cara Mengatasinya

Emisi gas rumah kaca yang berlebihan adalah salah satu penyebab perubahan iklim. Gas yang terjebak di atmosfer ini dapat menahan panas di Bumi sehingga memperparah pemanasan global. 

Oleh karena itu, upaya mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca harus terus dilakukan untuk melindungi Bumi yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup. 

Artikel ini membahas seluk-beluk emisi gas rumah kaca, termasuk penyebab, dampak, dan cara menguranginya. Jadi, simak informasi selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Emisi Gas Rumah Kaca?

Emisi gas rumah kaca adalah fenomena ketika gas yang berada di atmosfer menyerap radiasi infrared dan panas dari permukaan Bumi, lalu memancarkannya ke segala arah. 

Sebetulnya, fenomena alami ini berguna bagi planet kita karena dapat menjaga suhunya tetap hangat. Namun, dengan pemanfaatan energi tak terbarukan serta aktivitas manusia lainnya, produksi gas di atmosfer semakin tidak terkendali. 

Alhasil, emisi gas rumah kaca menahan lebih banyak panas dan infrared di atmosfer serta membuat Bumi semakin panas. Hal inilah yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. 

Secara umum, gas-gas yang ada di atmosfer disebut dengan gas rumah kaca. Gas ini berfungsi layaknya kaca pada rumah kaca yang menahan panas untuk menjaga suhunya tetap hangat. Beberapa contoh gas rumah kaca adalah metana, oksida nitrosa, gas fluorinasi, dan karbon dioksida. 

Gas-gas tersebut membuat lapisan insulasi yang mencegah panas Bumi terlepas ke luar angkasa. Namun, aktivitas manusia yang tak terkendali memproduksi lebih banyak gas di atmosfer sehingga lebih banyak panas Bumi yang tertahan dan membuat suhunya semakin panas serta berujung pada pemanasan global. 

Bagaimana tidak? Setiap tahun, emisi gas rumah kaca terus meningkat. Our World in Data mencatat bahwa di tahun 2023, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan secara global menyentuh angka 53,82 miliar ton. Grafiknya pun terus meningkat selama 100 tahun terakhir. 

Itulah mengapa penting bagi kita sebagai umat manusia untuk mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim agar Bumi terus bisa menyokong kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. 

Baca juga: Energi Baru Terbarukan (EBT): Pengertian dan Indikatornya

Penyebab Emisi Gas Rumah Kaca

Penyebab Emisi Gas Rumah Kaca

Emisi gas rumah kaca datang dari beragam sumber, baik secara alami atau karena aktivitas manusia. Berikut ini adalah beberapa penyebab emisi gas rumah kaca yang perlu Anda ketahui. 

1. Aktivitas Pertanian

Emisi gas rumah kaca dapat disebabkan oleh aktivitas pertanian karena hewan ternak, khususnya sapi, menghasilkan gas metana dari proses pencernaan yang dilepaskan ke atmosfer. 

Hewan ternak dalam jumlah besar akan melepaskan lebih banyak gas metana ke atmosfer. Selain itu, sawah yang dibudidayakan juga menghasilkan gas metana, terlebih lagi jika sawah dalam keadaan terendam banjir sehingga proses anaerobik terjadi dan melepaskan lebih banyak gas metana ke atmosfer. 

2. Aktivitas Pembakaran Fosil

Pembakaran fosil adalah salah satu penyebab utama emisi gas rumah kaca. Energi fosil, seperti batu bara dan gas alam, adalah sumber energi untuk pembangkit listrik, industri, dan transportasi. 

Proses pembakaran energi fosil dapat menghasilkan karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer. Selain itu, gas lain, seperti nitrogen oksida dan sulfur dioksida, turut menyebabkan polusi udara. 

Pembakaran energi fosil tidak hanya terjadi di sektor industri, tetapi juga transportasi, di mana kendaraan bermotor berbahan bakar bensin juga dapat menghasilkan karbon dioksida dan polutan lainnya. 

3. Deforestasi

Deforestasi turut menjadi salah satu penyebab emisi gas rumah kaca karena pohon yang berperan dalam menyerap karbon dioksida dibabat habis. Alhasil, kita tidak hanya kehilangan penyerap karbon, tetapi juga menghasilkan karbon dari proses pembakaran lahan. 

Dampak Emisi Gas Rumah Kaca

Dampak Emisi Gas Rumah Kaca

Emisi gas rumah kaca telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan berperan penting dalam menjaga suhu Bumi tetap hangat. Namun, dengan kondisi emisi gas rumah kaca yang tak terkendali saat ini, beragam dampak dapat dirasakan, seperti:

1. Pemanasan Global

Emisi gas rumah kaca menjadi penyebab utama pemanasan global, di mana gas-gas yang ada di atmosfer menahan lebih banyak panas bumi dan memancarkannya kembali ke bumi. Alhasil, suhu terus meningkat dan menyebabkan perubahan cuaca ekstrem, seperti kekeringan, badai, dan gelombang panas. 

2. Kerusakan Lingkungan

Emisi gas ini berdampak cukup besar pada lingkungan, di mana fenomena ini dapat meningkatkan pemanasan laut dan pengasaman laut. Selain itu, kehidupan terumbu karang juga terancam, padahal terumbu karang adalah rumah dari berbagai macam biota laut. 

3. Dampak Ekonomi

Emisi gas rumah kaca yang berlebihan tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga ekonomi. Fenomena ini dapat merusak lahan pertanian dan infrastruktur sehingga membuat roda perputaran ekonomi terhambat. 

Baca juga: Apa itu Green Technology? Manfaat, Adaptasi, dan Contohnya

Cara Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Emisi gas rumah kaca yang berlebihan harus ditangani agar kondisi Bumi tidak kian memburuk. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi emisi gas rumah kaca yang bisa dipraktikkan:

1. Memanfaatkan Energi Terbarukan

Energi tak terbarukan seperti energi fosil adalah salah satu penyebab emisi gas rumah kaca. Maka dari itu, untuk mengatasinya, Anda bisa mulai memanfaatkan energi terbarukan. Energi terbarukan dinilai lebih bersih dan berkelanjutan karena tidak menghasilkan emisi karbon. Contoh energi terbarukan adalah energi angin, matahari, dan air. 

2. Menerapkan Efisiensi Energi

Menerapkan efisiensi energi dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan menghemat energi dan menggunakan peralatan yang tidak mengonsumsi banyak energi. 

3.  Melakukan Konservasi Hutan

Pohon-pohon di hutan berperan dalam menyerap karbon dioksida di Bumi. Oleh karena itu, kita harus mempertahankan eksistensinya dengan mencegah deforestasi dan melakukan konservasi hutan. Anda juga bisa melakukan reboisasi pada hutan yang terdampak deforestasi. 

Demikian informasi tentang emisi gas rumah kaca, termasuk penyebab, dampak, dan cara menguranginya. Emisi gas rumah kaca adalah fenomena alami yang penting, tetapi jika terlalu berlebihan, fenomena ini akan berdampak pada lingkungan. 

Berkaitan dengan upaya mengurangi emisi karbon, Chandra Asri Group sebagai perusahaan solusi energi, kimia, dan infrastruktur terdepan di Asia Tenggara menjalankan tanggung jawab terhadap lingkungan. 

Kami mengadopsi prinsip ekonomi sirkular, berfokus pada pengolahan limbah, optimasi sumber daya, dan daur ulang untuk mendorong praktik berkelanjutan. 

Kami juga menerapkan program efisiensi energi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar, menggunakan pembakar rendah NOx, meminimalisasi pembakaran, dan memantau emisi yang dihasilkan. 

Tidak hanya itu, Chandra Asri Group juga menekankan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) dengan menerapkan kerangka kerja RESPONSIBLE. Kerangka kerja ini dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan, mendatangkan nilai secara jangka panjang, dan memenuhi ekspektasi stakeholder

Baca juga: Mengenal Energi Bersih, Manfaatnya, dan Jenis-Jenisnya