Logo Chandra Asri
distilasi adalah

16-06-2025

Mengenal Distilasi, Jenisnya & Tahapan Disitlasi Minyak Bumi

Untuk memproduksi hasil olahan minyak bumi, sebuah kilang minyak harus melakukan serangkaian proses, salah satunya distilasi. Distilasi adalah proses pemisahan dan penyulingan yang kerap dimanfaatkan di berbagai macam industri, seperti industri pangan, petrokimia, dan lain-lain. 

Artikel ini membahas proses distilasi, khususnya distilasi minyak bumi, kegunaannya, dan jenis-jenisnya. Jadi, simak informasinya hingga akhir!

Apa Itu Distilasi?

Distilasi adalah proses memanaskan dan mengondensasikan komponen pada sebuah cairan. Proses ini adalah teknik pemisahan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan konsentrasi komponen tertentu pada sebuah campuran atau mendapatkan komponen yang hampir murni. 

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, distilasi memanfaatkan perbedaan titik didih dari masing-masing komponen pada campuran dan menekan salah satunya untuk menjadi gas.

Namun, apakah distilasi merupakan reaksi kimia? Jawabannya bukan, distilasi adalah proses pemisahan fisik dan bukan reaksi kimia. Proses ini dilakukan di laboratorium atau unit tertentu dan menggunakan cukup banyak campuran. Itulah mengapa proses ini selalu berjalan dan membutuhkan komposisi yang konstan. 

Baca juga: Mengenal Polyethylene, Bahan Baku Plastik yang Fleksibel

Sejarah Distilasi

Sejarah Distilasi

Distilasi memiliki sejarah panjang hingga ribuan tahun, mulai dari peradaban kuno hingga akhirnya menjadi salah satu metode pemisahan yang diandalkan di era modern saat ini. 

Berkat sejarahnya yang panjang pula, distilasi mengalami evolusi. Berikut ini adalah sejarah distilasi yang bisa Anda pelajari:

1. Awal Mula Distilasi

Sejarah awal distilasi dimulai pada peradaban kuno Mesir, Tiongkok, dan Mesopotamia. Sekitar 2.000 SM, peradaban-peradaban tersebut mulai menerapkan proses distilasi untuk membuat obat-obatan. 

Kemudian, peradaban Babilonia menggunakan proses ini untuk membuat minyak aromatik dan parfum, sedangkan peradaban Mesir menggunakannya untuk mengekstraksi minyak dari tumbuhan. 

2. Pengaruh Ilmuwan Islam

Pada abad ke-8 hingga ke-14, tepatnya saat Abad Kejayaan Islam, distilasi mengalami sejumlah evolusi. Seorang ilmuwan Arab bernama Jabir bin Hayyan mengembangkan teknologi eliksir atau sari terkonsentrasi dari proses distilasi. 

3. Zaman Renaissance

Sejarah distilasi berlanjut ke Eropa pada Abad Pertengahan ketika para biarawan menggunakan distilasi untuk membuat obat-obatan. Kemudian, proses ini terus menyebar di Eropa dan dikembangkan untuk kebutuhan komersial.

4. Popularitas Distilasi di Abad ke-15 dan 16

Distilasi semakin populer di Eropa dan hampir digunakan di setiap lapisan benua ini. Setelah dikembangkan untuk obat-obatan, distilasi digunakan untuk membuat minuman beralkohol terdistilasi, seperti brandy dan whiskey

Minuman beralkohol tersebut kemudian tersebar ke seluruh Eropa, seperti Spanyol dan Prancis, serta akhirnya sampai ke Benua Amerika lewat kolonialisasi. 

5. Distilasi dan Revolusi Industri

Di abad ke-18 hingga 19, Revolusi Industri terjadi dan memengaruhi perkembangan distilasi. Pada abad ini, banyak teknologi dikembangkan untuk proses distilasi sehingga hasilnya lebih efisien dan berkualitas. 

6. Distilasi dan Era Modern

Akhir-akhir ini, penyulingan skala kecil mulai bangkit kembali dengan semakin meningkatnya permintaan minuman beralkohol yang berkualitas tinggi dan unik. Distilasi pada skala ini banyak bereksperimen dengan rasa dan bahan sehingga teknologinya semakin diperbarui.

Jenis-Jenis Distilasi

Terdapat beberapa jenis distilasi yang perlu Anda ketahui, di antaranya:

1. Distilasi Sederhana

Distilasi sederhana dilakukan dengan memanaskan campuran hingga titik didih dan langsung mengondensasikan uap yang terbentuk. Metode ini hanya efektif untuk campuran yang memiliki titik didih yang sangat berbeda (minimal 25 derajat Celsius).

2. Distilasi Uap

Distilasi uap digunakan untuk memisahkan komponen yang sensitif terhadap panas. Proses ini akan mengalirkan uap ke dalam campuran untuk menguapkan sebagian komponennya. Alhasil, laju perpindahan dapat lebih tinggi tanpa memerlukan suhu tinggi. Distilasi ini kerap digunakan untuk membuat minyak esensial. 

3. Distilasi Vakum

Distilasi vakum cocok digunakan untuk memisahkan campuran pada cairan yang memiliki titik didih yang sangat tinggi. Karena titik didihnya sangat tinggi, suhu tinggi tidaklah lagi efektif sehingga distilasi ini menggunakan tekanan rendah. 

Saat tekanan rendah, komponen akan mendidih di suhu yang rendah pula. Kemudian, uap air akan terbentuk, dikondensasikan, dan dikumpulkan. 

4. Distilasi Fraksional

Distilasi fraksional diterapkan pada campuran yang memiliki titik didih yang sama. Proses ini melibatkan tahapan penguapan dan kondensasi yang terjadi pada kolom fraksionasi. 

Baca juga: Plastik Terbuat Dari Apa? Ini Bahan Dasar & Proses Buatnya

Proses Distilasi Minyak Bumi

Proses Distilasi Minyak Bumi

Untuk mengolah minyak bumi menjadi produk petrokimia dan industri lainnya, Anda dapat menerapkan distilasi fraksional. Dalam konteks minyak mentah, distilasi fraksional dilakukan di kilang minyak untuk memisahkan minyak mentah, yang terbuat dari campuran hidrokarbon, menjadi beragam produk berbeda berdasarkan berat molekul. 

Distilasi fraksional adalah tahap pertama dalam pengolahan minyak bumi. Komponen-komponen berbeda hasil pemisahan ini disebut dengan fraksi. Berikut ini adalah tahapan distilasi fraksional untuk mengolah minyak bumi. 

  1. Campuran dipanaskan dengan suhu dan tekanan tinggi.
  2. Campuran akan menghasilkan uap air.
  3. Uap akan masuk ke kolom distilasi fraksional yang berisi nampan-nampan. Nampan tersebut berisi banyak lubang sehingga dapat meloloskan uap air.
  4. Nampan akan meningkatkan waktu kontak antara cairan dan uap air sehingga cairan akan terbentuk di berbagai ketinggian kolom. Sebagai informasi, kolom-kolom tersebut memiliki suhu yang berbeda-beda, dengan yang paling panas di bagian bawah dan paling dingin di bagian atas.
  5. Uap air naik dan seiring perjalanan, uap akan menjadi dingin.
  6. Zat pada uap akan mencapai ketinggian di mana suhu kolom sama dengan titik didih zat tersebut. Alhasil, zat akan terkondensasi dan berubah menjadi cairan. 
  7. Nampan pada kolom fraksionasi akan mengumpulkan cairan tersebut dan dialirkan ke kondensor. 
  8. Di kondensor, cairan akan menjadi dingin, dialirkan ke tangki, dan berlanjut ke tahap pengolahan selanjutnya. 

Hasil dari distilasi fraksional adalah fraksi minyak bumi, yang terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan karakteristiknya, yaitu fraksi ringan, menengah, dan berat. 

Fraksi ringan meliputi nafta, gasoline, bahan bakar jet, parafin, dan minyak tanah. Kemudian, fraksi menengah meliputi diesel dan minyak gas. Lalu, fraksi berat termasuk minyak gas berat.

Lebih lanjut, selain tiga fraksi tersebut, terdapat dua komponen yang juga dihasilkan oleh proses distilasi, yaitu gas yang sangat mudah menguap, seperti propana dan butana, serta tar yang sangat padat sehingga tidak menguap ke menara distilasi, seperti bitumen. 

Demikian informasi tentang distilasi. Distilasi adalah proses pemisahan komponen yang dimanfaatkan untuk beragam keperluan, salah satunya pengolahan minyak bumi. Minyak bumi yang sudah melalui proses distilasi akan diproses lebih lanjut untuk bisa menjadi bahan kimia atau produk konsumen. 

Terkait bahan kimia, Chandra Asri Group, sebagai perusahaan solusi kimia terkemuka di Asia Tenggara menyediakan bahan kimia berkualitas dari pemrosesan minyak bumi, seperti olefin, butadiena, polietilena, dan lain sebagainya. 

Jadi, mari bentuk kolaborasi bersama Chandra Asri Group dan pastikan kebutuhan bahan kimia industri Anda terpenuhi!

Baca juga: Apa Itu Hidrokarbon Aromatik? Ini Sifat, Jenis, & Reaksinya