Logo Chandra Asri
bagaimana dampak penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan

10-04-2025

10 Dampak Penggunaan Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan

Saat ini, semakin banyak masyarakat yang telah sadar akan pentingnya menjaga lingkungan untuk mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan energi terbarukan.

Energi terbarukan telah menjadi alternatif energi fosil, seperti batu bara dan minyak bumi yang tidak terbarukan.  Lantas, bagaimana dampak penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan? Untuk mengetahuinya, simak penjelasannya berikut ini.

Sekilas tentang Energi Terbarukan

Sekilas tentang Energi Terbarukan

Energi terbarukan adalah energi yang didapatkan dari sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak cepat habis. Berkat sifat inilah energi terbarukan dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak merusak sumber daya tak terbarukan, seperti bahan bakar fosil. 

Energi terbarukan juga dapat dipulihkan dalam waktu singkat dengan proses alami yang terjadi pada bumi sehingga membuatnya lebih berkelanjutan. Beberapa contoh energi terbarukan adalah energi surya, air, angin, gelombang laut, dan lain sebagainya. 

Menurut Badan Pusat Statistik, hingga tahun 2022, bauran energi terbarukan di Indonesia telah mencapai 12,30%. Angka ini lebih besar dari tahun 2021 yang mencapai 12,16%. Harapannya, pemanfaatan energi terbarukan terus diupayakan oleh Pemerintah Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada energi tak terbarukan. 

Bagaimana Dampak Penggunaan Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan?

Sebagai energi yang dapat diperbarui secara singkat, energi terbarukan tentu dapat menjadi alternatif energi tak terbarukan yang cepat langka karena membutuhkan waktu lama untuk memperbaruinya. 

Lebih lanjut, bagaimana dampak penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan? Berikut ini adalah dampak positif energi terbarukan yang perlu Anda ketahui:

1. Mengurangi Polusi Udara

Manfaat energi terbarukan yang pertama adalah dapat mengurangi polusi udara. Polusi udara yang ada saat ini salah satunya adalah hasil dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti pada kendaraan. Jika tidak ditangani, polusi akan mencemari udara dan memicu penyakit pernapasan.

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, D. H. S. M., M. A. R. S., jumlah kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Jabodetabek meningkat dalam beberapa waktu terakhir. 

Ia menambahkan bahwa dalam enam bulan, kasus ISPA di DKI Jakarta mencapai 100 ribu kasus. Kemudian, menurut dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan, salah satu penyebabnya adalah polusi udara. 

Oleh karena itu, ketergantungan pada bahan bakar fosil yang dapat menyebabkan polusi udara harus dikurangi dengan memanfaatkan energi terbarukan. 

2. Mengurangi Emisi Karbon dan Gas Rumah Kaca

Selain polusi udara, emisi karbon juga menjadi pemicu pemanasan global. Masalahnya, emisi karbon biasanya dihasilkan dari aktivitas manusia, seperti aktivitas industri, penggunaan listrik berlebihan, dan lain sebagainya. 

Dengan menggunakan energi terbarukan, seperti energi angin yang menggerakkan turbin, Anda dapat mengurangi emisi karbon karena energi terbarukan tidak menghasilkan gas rumah kaca. Hal ini tentu dapat mengurangi pemanasan global. 

Baca juga: Energi Baru Terbarukan (EBT): Pengertian dan Indikatornya

3. Memelihara Kualitas Air

Energi terbarukan tidak menghasilkan limbah yang dapat mencemari air. Di sisi lain, pembangkit listrik konvensional memerlukan air dalam jumlah banyak untuk proses pendinginan serta kerap mencemari air dengan limbahnya. 

4. Menjadi Sumber Energi yang Berkelanjutan

Menjadi Sumber Energi yang Berkelanjutan

Karena energi terbarukan, seperti energi angin dan surya, dapat diperbarui serta tidak langsung habis dalam waktu dekat, energi ini dapat menjadi sumber energi yang berkelanjutan. 

Artinya, energi terbarukan dapat dimanfaatkan tanpa batas selama bertahun-tahun tanpa khawatir habis. Tentunya, energi ini dapat menjadi sumber energi yang lebih stabil untuk masa depan. 

5. Menjaga Keanekaragaman Hayati

Bahan bakar fosil sering kali didapatkan dari pembabatan dan pembakaran lahan sehingga merusak habitat alami flora dan fauna. Tidak hanya itu, proses ekstraksinya juga dapat mencemari air dan tanah. 

Maka dari itu, penggunaan energi terbarukan harus semakin didorong agar dapat menjaga keanekaragaman hayati di bumi. Pemanfaatan energi terbarukan, seperti PLTS didesain untuk mengurangi dampak pada alam sehingga flora dan fauna dapat hidup di habitat aslinya. 

6. Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil

Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil

Salah satu dampak penggunaan energi terbarukan yang utama adalah mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas. Hal ini termasuk mengurangi dampak yang dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti kerusakan lahan akibat ekstraksi, polusi udara dari sektor transportasi, dan lain sebagainya. 

Baca juga: Mengenal Ekonomi Sirkular, Mengapa Penting untuk Lingkungan?

7. Mendorong Ekonomi Lokal

Dengan adanya proyek energi terbarukan, seperti ladang angin, fasilitas panel surya, dan pembangkit listrik tenaga air, Anda dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. 

Masyarakat dapat bekerja pada operasional, pemasangan, pemantauan, dan pemeliharaan pembangkit listrik sehingga ekonomi lokal dapat bertumbuh. 

8. Mengurangi Pencemaran akibat Limbah

Energi terbarukan tidak menghasilkan limbah sehingga dapat mengurangi risiko tumpahan, kebocoran, dan pencemaran akibat limbah. Alhasil, Anda dapat memelihara ekosistem yang ada serta menjaga kelestarian alam. 

9. Menghemat Biaya Energi Secara Jangka Panjang

Menghemat Biaya Energi Secara Jangka Panjang

Pemasangan teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya, mungkin membutuhkan biaya yang tinggi di awal. Namun, setelah berfungsi, Anda tidak perlu khawatir dengan biaya yang membengkak karena angin dan matahari adalah energi yang “gratis” dan dapat diperbarui. 

Hal ini tentu dapat menghemat biaya pemanfaatan energi secara jangka panjang, khususnya untuk daerah-daerah yang sangat mengandalkan energi dari alam karena tidak terjangkau energi konvensional. 

10. Mendukung Ekonomi Hijau

Dampak energi terbarukan yang terakhir adalah mendukung ekonomi hijau yang berkelanjutan. Hal ini berkaitan dengan pemanfaatan energi bersih yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sehingga negara dapat fokus pada pembangunan ramah lingkungan. 

Ekonomi hijau juga dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi emisi karbon, melestarikan lingkungan, serta menggunakan sumber daya yang lebih efisien. Alhasil, sebuah negara dapat memiliki landasan yang kuat dalam pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi. 

Demikian informasi tentang bagaimana dampak penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Pemanfaatan energi terbarukan tidak hanya berkontribusi pada lingkungan, tetapi juga perekonomian sebuah wilayah atau negara. 

Terkait energi terbarukan, Chandra Asri Group turut mendukung pengimplementasian energi terbarukan melalui layanan pemasangan panel surya oleh anak perusahaannya, Krakatau Chandra Energi (KCE). 

KCE menyediakan pemasangan panel surya dalam empat metode: Solar Panel On-Grid, Solar Panel Off-Grid, Solar Panel On Grid with Battery Back-Up System, dan Solar Panel Hybrid. 

Selain itu, KCE juga menggunakan PLTGU untuk infrastruktur energi yang dioperasikannya, seperti penyedia tenaga listrik, jasa kelistrikan, dan energi baru terbarukan. 

Baca juga: 7 Manfaat Gas Bumi untuk Rumah Tangga & Industri, Apa Saja?