Logo Chandra Asri
solusi pemanasan global

28-10-2025

7 Solusi Pemanasan Global untuk Tekan Perubahan Iklim

Dampak pemanasan global dan perubahan iklim semakin terasa, di mana cuaca mulai tidak menentu dan suhu Bumi yang terus meningkat. Agar tidak semakin parah, umat manusia perlu mendukung solusi pemanasan global, misalnya dengan menggunakan green technology untuk menekan emisi karbon dari bahan bakar fosil.

Lantas, bagaimana cara mengatasi pemanasan global? Artikel ini membahas solusi pemanasan global yang bisa diupayakan demi masa depan planet ini. Jadi, cermati informasinya berikut ini.

Solusi-Solusi Pemanasan Global

Tanda-tanda pemanasan global sudah mulai tampak, seperti maraknya kebakaran hutan, kekeringan parah, badai kencang, hingga meningkatnya muka air laut. Perubahan iklim tentu tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga kesehatan, keamanan, dan ekonomi. 

Di tahun 2015, sebuah perjanjian bernama Paris Agreement telah diadopsi oleh dunia, di mana seluruh dunia sepakat untuk membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat Celsius di atas suhu praindustrial dan berusaha untuk menjaga batas kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celsius. 

Target tersebut ditentukan berdasarkan rata-rata suhu global. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mencatat bahwa suhu Bumi telah meningkat sekitar 0,06 derajat Celsius setiap dekadenya sejak tahun 1850, dan tahun 2024 menjadi tahun terhangat sepanjang masa. 

Lebih lanjut, Our World in Data menyebutkan bahwa penyebab pemanasan global yang paling utama adalah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh manusia. 

Pemanasan global dapat berdampak pada perubahan besar air laut, es laut, pola hujan, dan suhu ekstrem. Tentunya, hal ini bisa memengaruhi kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya. Kesimpulannya, untuk bisa mengurangi dampak pemanasan global, umat manusia harus bisa mengurangi emisi gas rumah kaca. 

Lantas, solusi pemanasan global seperti apa yang bisa dilakukan? Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebagai kontribusi untuk menjaga suhu Bumi tetap normal:

1. Beralih pada Energi Terbarukan

Beralih pada Energi Terbarukan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, penyebab utama pemanasan global adalah emisi gas rumah kaca. Emisi ini salah satunya berasal dari penggunaan bahan bakar fosil yang tak terbarukan. 

Oleh karena itu, Anda perlu mulai beralih pada energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Energi terbarukan dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi dan hampir tidak menghasilkan emisi karbon. Contoh energi terbarukan adalah panel surya dan turbin angin. 

2. Menyuarakan Aksi

Menyuarakan pentingnya berkontribusi pada kelestarian alam tentu akan membuka banyak mata tentang kondisi Bumi saat ini. Anda bisa bersuara di media sosial atau mengikuti komunitas peduli lingkungan. 

Terkait komunitas peduli lingkungan, Chandra Asri Group merilis kampanye Indonesia Asri sebagai salah satu komitmen menjadi mitra keberlanjutan. Kampanye ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terlibat dalam berbagai macam aksi asri, seperti aksi pilah sampah dan tantangan menarik yang dimulai dari kehidupan sehari-hari. 

3. Menggunakan Transportasi Umum atau Bersepeda

Emisi CO2 Transportasi

Salah satu penyumbang polusi udara adalah kendaraan berbahan bakar fosil. Data dari Asian Transport Outlook menunjukkan bahwa Asia berkontribusi pada 38% emisi karbon kendaraan berbahan bakar fosil domestik secara global. Bahkan, sejak tahun 2010, Asia telah menyumbang pada kenaikan emisi karbon sektor transportasi sebesar ⅔-nya. 

Pertumbuhan Tahunan Emisi Transportasi

Kemudian, Our World in Data menyebutkan bahwa sektor ini bertanggung jawab atas seperlima emisi karbon dioksida dunia, atau sekitar 24%. Oleh karena itu, Anda bisa turut mengurangi jumlah kendaraan yang ada di jalanan dengan menaiki transportasi umum atau sepeda setiap bepergian sehingga emisi karbon bisa ditekan. 

Baca juga: Mengenal Energi Bersih, Manfaatnya, dan Jenis-Jenisnya

4. Menggunakan Peralatan yang Efisien Energi

Menggunakan Peralatan yang Efisien Energi

Selain mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, emisi karbon juga bisa dikurangi dengan menggunakan peralatan yang efisien energi. 

International Energy Agency menekankan bahwa emisi karbon global dari fasilitas penghasil listrik meningkat 1% di tahun 2024. Dari 13.800 juta ton karbon dioksida di tahun 2024, fasilitas penghasil listrik masih menduduki peringkat pertama sebagai penyumbang terbesar. 

Untuk mengurangi angka tersebut, ketika mencari kulkas, mesin cuci, lampu, atau alat rumah tangga lainnya, pastikan untuk memilih produk dengan label Energy Star. Label ini menunjukkan bahwa produk atau bangunan yang dibuat sudah memenuhi persyaratan efisiensi energi dan standar kinerja. 

Tidak hanya itu, Anda juga bisa memanfaatkan alam untuk mengurangi penggunaan peralatan elektronik. Misalnya, Anda bisa mengeringkan baju dengan menjemurnya di teras terbuka agar terkena sinar matahari dan angin.

5. Mematikan Alat Elektronik Ketika Tidak Dipakai

Mematikan Alat Elektronik Ketika Tidak Dipakai

Sebagai lanjutan dari penjelasan di atas, Anda juga perlu menggunakan alat elektronik secara bijak. Ketika tidak digunakan, pastikan alat elektronik sudah dimatikan dan kabelnya sudah dicabut. 

Hal ini dikarenakan meskipun alat elektronik sudah mati atau dalam keadaan standby, aliran listrik tetap akan mengalir ke kabel yang masih tercolok dan alat-alat tersebut tetap mengonsumsi energi, meski lebih sedikit dibandingkan ketika digunakan. Energi tersebut dinamakan standby power. Alat elektronik yang biasanya memiliki fitur standby adalah televisi dan microwave

6. Menghemat Penggunaan Air

Menghemat penggunaan air ternyata juga bisa mengurangi emisi karbon karena Anda turut mengurangi penggunaan pemanas dan pompa air. Pastikan Anda mandi dengan air yang tidak berlebihan dan mematikan keran air saat tidak digunakan. 

Baca juga: 9 Solusi Pengolahan Sampah Plastik yang Efektif dan Aman

7. Mengurangi Sampah

Solusi pemanasan global selanjutnya adalah mengurangi sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Untuk sampah organik, Anda bisa membuat kompos atau eco-enzyme yang menyehatkan tanah serta tanaman.

Lalu, untuk sampah anorganik, Anda bisa memilahnya berdasarkan jenis dan material, kemudian mendaur ulangnya menjadi produk yang bernilai guna dan ekonomi lebih. Misalnya, Anda bisa mendaur ulang galon air menjadi akuarium ikan hias. 

Itulah beberapa solusi pemanasan global yang bisa diupayakan. Pemanasan global adalah fenomena yang salah satunya disebabkan oleh manusia sehingga untuk mencegah pemburukan dampaknya, umat manusia perlu memperbaiki kebiasaan hidup serta menjaga kelestarian lingkungan. 

Solusi pemanasan global bisa dilakukan oleh individu maupun perusahaan. Contoh perusahaan yang berkontribusi untuk meminimalisasi emisi karbon adalah Chandra Asri Group. Sebagai perusahaan solusi kimia, energi, dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara, kami melakukan berbagai macam upaya untuk menekan emisi karbon, di antaranya:

  • Menggerakkan inisiatif pengelolaan emisi agar tetap pada batas yang ditetapkan.
  • Menggunakan Enclosed Ground Flare yang dapat menghilangkan kebisingan, asap, emisi cahaya, dan panas. 
  • Mendukung Net Zero Emission dengan Strategi ABCD (AbateBalanceControl, dan Decarbonized). 
  • Dan masih banyak lagi. 

Jangan sampai generasi mendatang terdampak perubahan iklim yang semakin parah akibat pemanasan global yang semakin buruk! Mulai kontribusi pada alam sekarang!

Baca juga: 8 Cara Mengurangi Emisi Karbon untuk Cegah Perubahan Iklim