Logo Chandra Asri
pet adalah

15-10-2025

Plastik PET: Karakteristik, Kegunaan, & Bedanya dengan HDPE

Sebagian besar dari produk sehari-hari yang Anda gunakan terbuat dari bahan sintetis, salah satunya plastik PET (Polyethylene Terephthalate). PET adalah jenis plastik yang sering digunakan untuk membuat botol air mineral. Plastik ini juga terkenal mudah didaur ulang. Lantas, apa saja karakteristik dan kegunaannya? Temukan informasi selengkapnya pada artikel ini!

Apa Itu PET?

Apa Itu PET

PET adalah singkatan dari Polyethylene Terephthalate, yaitu salah satu jenis plastik yang bening, versatile, dan berdaya tahan kuat. Awalnya, polietilena cenderung buram sehingga dengan ditambahkannya tereftalat, PET menjadi transparan dan mengilat. 

PET adalah termoplastik, artinya ia bisa meleleh di suhu tertentu dan kembali mengeras di suhu ruang atau pada proses pendinginan. Itulah mengapa PET sangat mudah didaur ulang. PET memiliki kode daur ulang angka 1. Plastik ini termasuk polimer poliester yang tahan terhadap alkohol, pelarut, benturan, dan kelembaban. 

Lantas, bagaimana PET dibuat? PET berasal dari reaksi polikondensasi monomer. Polikondensasi ini bisa terjadi karena reaksi esterifikasi antara asam tereftalat dan etilen glikol atau reaksi trans-esterifikasi antara etilen glikol dan dimetil tereftalat. 

Reaksi tersebut akan menghasilkan PET dalam bentuk massa kental dan cair. Kemudian, PET akan dipintal menjadi serat, diekstruksi, atau dicetak menjadi bentuk-bentuk tertentu. Contoh kemasan PET adalah botol air mineral, botol susu bayi, dan tabung kemasan obat. 

Baca juga: Apa itu Polypropylene (PP)? Definisi, Jenis, & Keunggulannya

Karakteristik Plastik PET

PET adalah jenis plastik yang keras atau semi-keras, tergantung cara pengolahannya. Adapun karakteristik plastik PET adalah sebagai berikut:

  • Insulator listrik yang baik. 
  • Sangat fleksibel. 
  • Tidak berwarna. 
  • Kondisi awalnya semi-crystalline
  • Ringan. 
  • Tahan gas dan kelembapan. 
  • Mudah didaur ulang. 
  • Tidak mudah pecah atau patah sehingga bisa menjadi pengganti kaca untuk beberapa peralatan. 
  • Bisa digunakan di suhu yang beragam, mulai dari -60 hingga 130 derajat Celsius. 
  • Aman ketika berkontak langsung dengan makanan dan minuman. 
  • Tahan terhadap alkohol, minyak, lemak, dan hidrokarbon alifatik. 
  • Cukup tahan terhadap senyawa hidrokarbon aromatik dan alkali yang diencerkan. 

Metode Pembuatan PET

Metode Pembuatan PET

PET sangat fleksibel dan bisa dibentuk menggunakan beragam metode, di antaranya:

1. Pencetakan Injeksi

Metode yang pertama adalah pencetakan injeksi. PET adalah bahan yang higroskopis (mudah menyerap kelembaban) sehingga harus dikeringkan hingga hanya memiliki <0,05% kadar air di dalamnya. Alhasil, bentuk awal PET akan jernih dan bening. 

Apabila kadar air bahan PET terlalu banyak, kualitas produk dapat terdampak karena molekul yang terurai secara termal. Tidak hanya itu, PET juga sensitif terhadap suhu saat proses pembentukannya. 

Suhu yang terlalu rendah akan meningkatkan risiko kecacatan produksi, sedangkan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan perubahan warna, mengurangi kekuatan mekanis, menurunkan kualitas, serta kebocoran. 

2. Cetak Tiup

Metode ini dilakukan dengan memanaskan kembali bahan awal PET yang sudah dicetak sebelumnya. Kemudian, bahan ini akan diposisikan ke dalam cetakan. Terdapat dua jenis cetak tiup untuk plastik PET, yaitu extrusion blow molding dan stretch blow molding

Extrusion blow molding menghasilkan kemasan makanan, botol air minum, dan kemasan cairan pembersih. Kemudian, stretch blow molding menghasilkan botol kemasan obat, sport drink, botol detergen cair, dan peralatan rumah tangga. 

3. Pencetakan 3D

Pencetakan 3D dilakukan pada filamen PET. Filamen ini sangat fleksibel dan tangguh. Misalnya, filamen PET-G atau Glycol-modified Polyethylene Terephthalate menawarkan tingkat penyusutan yang lebih rendah, kekuatan, serta hasil akhir yang lebih halus. 

4. Ekstrusi

PET juga bisa diekstrusi untuk membuat lembaran PET. Setelah diekstrusi, lembaran PET akan melalui proses thermoform, yaitu menekan plastik dalam suhu tinggi untuk membuat kemasan makanan. Biasanya, suhu ekstrusi berkisar antara 270–290 derajat Celsius. 

Baca juga: Plastik Terbuat Dari Apa? Ini Bahan Dasar & Proses Buatnya

Jenis-Jenis PET

PET memiliki berbagai macam varian tergantung kegunaan dan keperluannya. Berikut ini adalah jenis-jenis plastik PET yang perlu Anda ketahui:

1. PET Kristal (c-PET)

c-PET adalah PET yang mengalami kristalisasi lanjutan sehingga lebih tahan panas. Jenis PET ini biasanya digunakan untuk membuat wadah makanan yang tahan suhu oven atau microwave

2. PET Amorf (a-PET)

Jenis PET ini tidak mengalami kristalisasi penuh sehingga memiliki kejernihan tinggi. Bahan PET ini kerap digunakan untuk produksi botol air mineral dan wadah makanan. 

3. PET Ramah Lingkungan

Meskipun PET mudah didaur ulang, plastik ini terus dikembangkan untuk mengurangi dampak pada lingkungan. Itulah mengapa kini muncul PET ramah lingkungan yang menggunakan metode produksi yang lebih berkelanjutan serta menggunakan bahan daur ulang. 

4. PET Daur Ulang (r-PET)

r-PET adalah plastik yang sudah didaur ulang dari produk PET lainnya, misalnya botol air mineral. r-PET dapat menekan kebutuhan akan bahan baku baru dan mengurangi produksi limbah plastik. 

5. PET-G

PET-G adalah bentuk modifikasi plastik PET dengan menambahkan glikol. Jenis ini memiliki ketahanan terhadap benturan dan kejernihan yang tinggi. PET-G kerap digunakan untuk membuat mainan dan kemasan makanan yang membutuhkan daya tahan yang lebih tinggi. 

Perbedaan PET dan HDPE

Perbedaan PET dan HDPE

Sebagai bahan baku plastik kemasan dan peralatan rumah tangga, Polyethylene Terephthalate (PET) dan High-Density Polyethylene (HDPE) sering dibandingkan. Keduanya memang memiliki komponen polietilena, tetapi kegunaan dan karakteristiknya berbeda. 

PET memiliki tampilan yang jernih dan bening, sementara HDPE cenderung lebih buram (opaque). Kemudian, dari sisi daya tahan dan ketahanan suhu, HDPE dinilai memiliki ketahanan yang lebih kuat karena bisa beroperasi di suhu 160 derajat Fahrenheit. Sementara itu, botol PET hanya tahan hingga 145 derajat Fahrenheit. 

Terkait tekanan, PET memiliki daya tahan terhadap tekanan yang lebih baik dibandingkan HDPE karena HDPE memiliki sifat semi-crystalline. Lalu, PET memiliki sifat penghalang karbon dioksida alami untuk menjaga kualitas makanan dan minuman. 

Itulah informasi terkait PET yang bisa Anda pelajari. PET adalah jenis plastik yang umum ditemui di sekitar kita dan menjadi salah satu pilihan plastik yang paling mudah didaur ulang. 

Terkait bahan baku plastik, Chandra Asri Group sebagai perusahaan solusi kimia, energi, dan infrastruktur ternama di Asia Tenggara menyediakan bahan kimia berkualitas untuk produksi plastik, seperti olefin, poliolefin, PVC, dan lain sebagainya. 

Jadi, percayakan bahan baku produksi plastik Anda pada Chandra Asri Group!

Baca juga: Apa Itu Propylene? Ini Kegunaan dan Informasi Keamanannya