Logo Chandra Asri
polyethylene

15-05-2025

Mengenal Polyethylene, Bahan Baku Plastik yang Fleksibel

Kehidupan manusia sangat terbantu dengan kehadiran bahan sintetis, seperti plastik. Plastik telah menjadi salah satu bahan utama pembuatan barang-barang rumah tangga dan industri, seperti wadah, botol plastik, tali plastik, dan lain sebagainya. 

Salah satu bahan baku plastik yang kerap ditemukan pada berbagai macam produk adalah polyethylene atau polietilena. Untuk mengetahui seluk-beluk polyethylene, simak informasinya berikut ini.

Apa Itu Polyethylene (PE)?

Apa Itu Polyethylene (PE)

Polyethylene (PE) adalah resin sintetis yang serba guna dan cenderung ringan. Bahan ini berasal dari proses polimerisasi etilena. PE juga cenderung fleksibel serta tahan terhadap paparan bahan kimia dan aliran listrik sehingga menjadi salah satu bahan baku plastik paling umum digunakan di dunia. 

Menurut Statista, volume pasar untuk polietilena menyentuh angka 110,13 juta ton metrik secara global dan di tahun 2030, volume pasar global untuk bahan ini diprediksi mencapai 135,08 juta ton metrik. 

Pengaplikasian paling umum dari bahan polyethylene adalah untuk membuat kemasan dan wadah. Tidak hanya itu, PE juga kerap digunakan untuk membuat kantong plastik, botol plastik, dan film plastik.  

Bahan dengan rumus kimia (C2H4)n ini termasuk termoplastik, atau jenis plastik yang dapat dibentuk kembali menggunakan proses pemanasan. Meski begitu, beberapa jenis polietilena memiliki karakteristik termoset atau sulit dibentuk kembali. 

Secara umum, proses pembuatan PE dimulai dari minyak bumi. Kemudian, ikatan karbon ditransformasikan menjadi polimer agar bisa menjadi bahan baku plastik. Rantai polimer selanjutnya dilelehkan menjadi lembaran sehingga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan produk akhir.

Baca juga: Karet Sintetis: Definisi, Jenis & Bedanya dengan Karet Alami

Karakteristik Polyethylene

Karakteristik Polyethylene

Polietilena memiliki karakteristik yang membuatnya tak tergantikan di sektor industri dan rumah tangga, di antaranya:

  • Tahan terhadap kelembapan dan bahan kimia: Polietilena memiliki ketahanan terhadap kelembapan dan bahan kimia sehingga cocok digunakan di area yang lembap.
  • Permukaannya mulus: PE memiliki permukaan yang halus sehingga Anda perlu berhati-hati dalam menempel label dan bahan lain. 
  • Dapat berfungsi optimal di suhu panas dan dingin: PE dapat bekerja di suhu antara -200 hingga 80 derajat Celsius. 
  • Mudah beradaptasi: PE mudah beradaptasi sehingga dapat memudahkan proses manufaktur lain, seperti pelubangan, pengelasan, dan penggilingan. 
  • Mudah didaur ulang dan berkelanjutan: Polietilena sepenuhnya dapat didaur ulang sehingga bersifat berkelanjutan untuk masa depan yang lebih bersih. 
  • Cukup lunak: Kekuatan mekanis, kekakuan, dan tingkat kekerasan PE lebih rendah dari jenis plastik lainnya. 
  • Isolator listrik yang baik: PE dapat mengisolasi arus listrik dengan baik karena tahan degradasi electrical treeing
  • Kemampuan adaptasi yang baik: PE dapat mengalami deformasi tanpa patah sehingga lebih tahan pada benturan dan kerusakan lainnya.
  • Memiliki tekstur seperti lilin: PE terbuat dari hidrokarbon jenuh nonpolar sehingga dipercaya memiliki karakteristik kimiawi layaknya parafin. 

Jenis-Jenis Polyethylene

Jenis-Jenis Polyethylene

Jenis-jenis polietilena ditentukan dari densitas plastik dan derajat percabangan dalam strukturnya. Jenis percabangan dan ekstensi percabangan memiliki efek langsung terhadap karakteristik mekanis plastik sehingga setiap jenis PE memiliki karakteristik mekanis yang berbeda. Berikut ini adalah informasi selengkapnya:

1. High-Density Polyethylene (HDPE)

HDPE memiliki ketahanan terhadap benturan dan tahan lama sehingga sering digunakan untuk membuat produk plastik yang tahan di segala kondisi. HDPE juga termasuk termoplastik dengan kekukuhan tertinggi dengan fleksibilitas rendah. 

HDPE memiliki tingkat kristalinitas yang cukup tinggi, yaitu hingga 80%. Beberapa contoh plastik HDPE adalah pembungkus makanan, peralatan rumah tangga, tempat sampah, pipa, dan lain sebagainya. 

2. Low-Density Polyethylene (LDPE)

LDPE lebih fleksibel dibandingkan HDPE serta lebih mudah dibentuk. LDPE juga termasuk plastik PE yang paling umum digunakan. LDPE memiliki tingkat kristalinitas yang lebih rendah dari HDPE, yaitu sekitar 35%. Beberapa contoh produk dari LDPE adalah terpal dan kantong plastik. 

3. Linear Low-Density Polyethylene (LLDPE)

LLDPE sangat fleksibel sehingga dapat direnggangkan tanpa sobek dan memiliki ketahanan terhadap benturan yang cukup baik. LLDPE adalah campuran LDPE dan bersifat lebih lentur dari plastik polietilena lainnya. Contoh LLDPE adalah film industri dan pembungkus yang dapat direnggangkan.

Selain tiga jenis plastik polietilena umum di atas, bahan ini juga dapat menghasilkan jenis plastik lain, seperti:

  • Chlorinated polyethylene (CPE).
  • High modulus polyethylene/ultra-high molecular weight polyethylene (UHMWPE).
  • Medium-density polyethylene (MDPE).
  • Ultra-low molecular weight polyethylene (ULMWPE).
  • Cross-linked polyethylene (XLPE).
  • High-density cross-linked polyethylene (HDXLPE).
  • High-molecular-weight polyethylene (HMWPE).

Baca juga: 17 Produk Kimia Rumah Tangga & Cara Menyimpannya dengan Aman

Kegunaan Polyethylene

Kegunaan Polyethylene

Kegunaan polietilena sangatlah beragam karena bahan plastik ini memiliki ketahanan yang tinggi. Selain itu, beberapa jenis PE, seperti LLDPE dan LDPE memiliki sifat yang cukup lentur sehingga dapat dibentuk sesuai kebutuhan. 

PE umumnya digunakan untuk membuat kemasan produk serta wadah plastik. Polietilena juga kerap ditemukan pada lapisan kedua pada karton susu atau jus. Polyethylene juga cenderung lebih aman untuk membuat mainan. 

Biasanya, plastik HDPE digunakan untuk membuat tempat sampah, wadah es batu, jaring ikan, tali, peralatan rumah tangga, dan kain industri. Bahkan, di beberapa kasus, HDPE juga digunakan untuk melapisi kabel dan kawat. 

Kemudian, LDPE kerap digunakan untuk membuat botol yang dapat dipencet (squeeze bottle), plastik laminasi, dan kemasan makanan karena sangat fleksibel dan cukup hemat biaya. LDPE juga sering digunakan untuk membuat pipa karena tidak mudah menyerap air. 

Proses Daur Ulang Polyethylene 

Proses Daur Ulang Polyethylene

Polietilena mudah didaur ulang karena dapat dipanaskan dan dibentuk kembali menjadi campuran produk atau produk lain yang memiliki nilai guna. Hasil daur ulangnya pun terbilang aman karena bahan ini tahan terhadap kontaminasi kimia. 

Salah satu upaya daur ulang plastik polyethylene adalah franchise CIRCLOⓇ yang dikembangkan oleh Chandra Asri Group. CIRCLOⓇ adalah produk campuran aspal plastik yang terbuat dari cacahan kantong plastik, khususnya kantong plastik berbahan HDPE. 

Franchise ini memberdayakan pelaku daur ulang lokal dan pelapak untuk memproduksi bahan baku campuran aspal yang terstandardisasi. Tidak hanya itu, Chandra Asri Group juga memberikan pendampingan kepada pelapak dan pelaku daur ulang lokal agar bisa mengolah kantong plastik menjadi bahan campuran yang berkualitas. 

Demikian informasi tentang polietilena yang bisa Anda pelajari. Polyethylene menjadi salah satu bahan utama pembuatan plastik yang paling umum digunakan secara global. 

Terkait polyethylene, Chandra Asri Group menyediakan PE berkualitas tinggi dengan merek dagang AsreneⓇ. Bahan PE yang diproduksi telah melalui kontrol kualitas yang ketat sebelum dipasarkan dalam ukuran 25 kg. AsreneⓇ menawarkan bahan HDPE, LLDPE, dan Metallocene LLDPE.

Pastikan perusahaan Anda menggunakan bahan baku plastik yang berkualitas agar dapat menciptakan produk unggulan. Jadi, percayakan kebutuhan bahan kimia industri Anda pada Chandra Asri Group!

Baca juga: Apa Itu Propylene? Ini Kegunaan dan Informasi Keamanannya