Logo Chandra Asri
offshore adalah

24-11-2025

Mengenal Offshore dalam Industri Energi dan Tahapannya

Offshore adalah salah satu aktivitas penting dalam industri minyak dan gas karena melibatkan ekstraksi nafta minyak bumi dan gas alam dari laut lepas. Eksplorasi offshore meliputi sejumlah proses rumit, mulai dari mencari hingga mengevaluasi potensi minyak dan gas alam tersembunyi. 

Artikel ini membahas seluk-beluk offshore dan perbedaannya dengan onshore. Jadi, simak artikel ini hingga akhir untuk mempelajari informasi selengkapnya! 

Apa Itu Offshore?

Offshore adalah proses ekstraksi minyak bumi dan gas alam dari dasar laut sehingga dilakukan jauh dari daratan. Offshore meliputi kegiatan eksplorasi, pengeboran, dan produksi. 

Karena dilakukan di tengah laut, kondisinya terkadang cukup menantang, berisiko tinggi, dan tidak stabil. Itulah mengapa offshore harus dilakukan oleh tenaga ahli dengan teknologi dan perlengkapan khusus. 

Tujuan utama offshore adalah untuk menggali cadangan hidrokarbon di bawah tanah sehingga bisa memenuhi kebutuhan energi dunia. 

Menurut International Energy Agency (IEA), lebih dari seperempat pasokan minyak bumi dan gas alam saat ini diproduksi offshore, tepatnya di Timur Tengah, Brasil, Laut Utara, Laut Kaspia, dan Teluk Meksiko. 

IEA memprediksi bahwa hingga tahun 2040, jumlah aktivitas offshore yang berkaitan dengan energi akan meningkat, baik minyak bumi maupun gas alam. 

jumlah aktivitas offshore

Kenaikan ini tentu menjadi kabar baik bagi industri offshore karena dunia akan terus membutuhkan energi lepas pantai. Meski begitu, kenaikan ini juga berarti pemangku kebijakan perlu lebih memerhatikan operasional dan lingkungan. 

Baca juga: Apa Itu Cold Chain dan Peran Pentingnya pada Rantai Pasok

Tahapan Eksplorasi Offshore Minyak Bumi dan Gas Alam

Tahapan Eksplorasi Offshore Minyak Bumi dan Gas Alam

Offshore adalah aktivitas yang meliputi ekstraksi hingga produksi sumber daya. Adapun tahapan offshore adalah sebagai berikut:

1. Tahap Eksplorasi

Pada tahap ini, Anda akan mencari area geologis di dasar laut yang memiliki potensi minyak bumi dan gas alam. Perusahaan geofisika akan melakukan survei ilmiah menggunakan kapal survei yang melepaskan gelombang suara ke laut. 

Perusahaan tersebut akan mengumpulkan gelombang suara yang memantul dari dasar laut dan menganalisisnya. Selain mencari potensi sumber daya, sejumlah konsiderasi lingkungan juga perlu dipertimbangkan sebelum dilakukan pengeboran. 

2. Tahap Pengeboran

Ketika area sudah dikonfirmasi menyimpan potensi sumber daya, tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah pengeboran menggunakan platform khusus bernama Mobile Offshore Drilling Units (MODUs). 

Pengeboran biasanya dilakukan di kedalaman 200 meter atau lebih, bahkan hingga ribuan meter. Alat pengeboran yang digunakan telah dilengkapi dengan teknologi mutakhir yang bisa menangani tekanan air, menjaga keamanan selama pengeboran, serta menjaga kestabilan. 

3. Tahap Produksi

Setelah dibor, minyak bumi dan gas alam diekstraksi ke permukaan. Biasanya, fasilitas produksi berada di satu lokasi dengan area pengeboran. 

Namun, ada kalanya area produksi berada di lokasi terpisah atau bahkan menggunakan kapal FPSOMinyak bumi dan gas alam nantinya akan didistribusikan ke onshore menggunakan kapal tanker atau pipa khusus. 

Jenis-Jenis Kapal Offshore

Karena proses eksplorasi yang rumit dan berisiko tinggi, kapal yang yang digunakan pun dirancang khusus dengan teknologi untuk beradaptasi dengan lepas pantai. Berikut adalah beberapa jenis kapal offshore yang perlu diketahui:

1. Kapal Pengeboran

Kapal pengeboran telah dilengkapi dengan teknologi pengeboran dan didesain untuk mengebor hingga 3.000 meter di bawah laut. Jenis kapal ini bisa dipindahkan dengan mudah ke area-area yang perlu dibor. 

2. Kapal FPSO

FPSO atau Floating Production Storage and Offloading adalah kapal yang didesain untuk mengekstraksi sumber daya dari dasar laut. Lebih dari itu, kapal FPSO juga bisa digunakan untuk menyimpan dan memproduksi sumber daya sebelum akhirnya didistribusikan ke fasilitas darat. 

3. Kapal Survei

Kapal survei digunakan untuk mengumpulkan data geologis dari area yang hendak diekstraksi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kapan ini dilengkapi dengan alat yang bisa mengirimkan gelombang suara sebagai salah satu metode pendeteksi adanya potensi sumber daya di dalam laut. 

4. Kapal Perancah

Kapal perancah atau crane barge adalah kapal yang dilengkapi dengan crane khusus untuk mengangkut muatan dan perlengkapan berat dari laut. 

5. Kapal Produksi

Kapal ini digunakan untuk mengekstraksi sumber daya dari dasar laut. Biasanya, kapal ini terhubung dengan pipa bawah laut sehingga bisa menyalurkan sumber daya ke fasilitas di darat. 

Baca juga: 9 Hasil Olahan Minyak Bumi, dari Bensin hingga Nafta

Macam-Macam Platform Offshore

Macam-Macam Platform Offshore

Selain kapal offshore, aktivitas lepas pantai ini juga menggunakan platform khusus, seperti:

  • Platform tetap yang disandarkan langsung ke dasar laut menggunakan kaki-kaki besi atau beton. Platform ini umumnya digunakan di kedalam 500 meter. Fungsi platform ini untuk memberikan dasar yang stabil selama pengeboran. 
  • Compliant tower yang dirancang tahan terhadap cuaca ekstrem. Menara ini juga dirancang lebih lentur sehingga bisa menahan ombak laut. Umumnya, menara ini digunakan di kedalaman 1.000 meter. 
  • Platform semi-submersible yang didesain mengapung dan setengah terendam air laut. Platform ini ditancapkan ke dasar laut, namun tetap bisa dipindahkan. Platform ini beroperasi di kedalaman 3.000 meter sehingga cocok untuk pengeboran dalam. 
  • Tension Leg Platform (TLP) yang didesain mengapung dan terikat ke dasar laut. Platform ini beroperasi di kedalaman hingga 4.270 kaki serta dirancang bisa menahan gaya vertikal dan rotasional. 

Perbedaan Offshore dan Onshore

Dalam industri minyak bumi dan gas alam, Anda mungkin mendengar soal offshore dan onshore. Lantas, apa perbedaan keduanya? Perbedaan umum keduanya terletak pada lokasinya. 

Offshore dilakukan di lepas pantai, tepatnya di tengah laut. Sementara itu, onshore dilakukan di daratan. Contoh offshore adalah ekstraksi minyak dan gas lepas pantai dan pembangunan pembangkit listrik tenaga angin di tengah laut. 

Kemudian, contoh onshore adalah proses ekstraksi minyak dan gas serta pembangunan pabrik di daratan. Perlu diketahui bahwa offshore dan onshore memiliki regulasi dan tantangan operasional yang berbeda. 

Onshore mungkin lebih mudah diakses karena berada di daratan. Di sisi lain, offshore lebih berisiko tinggi karena dilakukan di tengah laut.

Demikian informasi tentang offshore yang bisa dipahami. Offshore adalah aktivitas penting dalam rantai pasok energi dunia. Prosesnya cukup rumit sehingga dibutuhkan peralatan dan teknologi mutakhir untuk melakukannya. 

Setelah minyak bumi dan gas alam diekstraksi, kedua sumber daya ini kemudian diproses untuk akhirnya digunakan di berbagai macam industri. 

Terkait bahan kimia dari minyak bumi dan gas alam, Anda perlu mendistribusikannya secara khusus karena termasuk dangerous goods. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan solusi logistik yang memadai.

Anda bisa memercayakannya pada Chandra Asri Group melalui PT Chandra Shipping International dan PT Marina Indah Maritim. Kami memiliki sembilan kapal pengangkut bahan kimia dan gas dengan kapasitas 5.000 DWT–106.650 DWT. Jumlah ini mungkin akan bertambah seiring waktu. 

Percayakan kebutuhan logistik bahan kimia dan LPG Anda pada Chandra Asri Group!

Baca juga: 3 Proses Pengolahan Minyak Bumi Dasar dan Metodenya, Catat!