20-09-2025
Tahukah Anda? Ternyata, bahan segar, seperti ikan dan sayur, serta bahan kimia, seperti fenol dan asam asetat, dikirimkan secara khusus. Manajemen logistik untuk bahan-bahan tersebut bernama cold chain.
Cold chain adalah metode pengiriman yang bertujuan untuk menjaga kualitas produk karena sifatnya yang mudah rusak. Untuk mempelajari seluk-beluk cold chain logistics, simak aritkel ini hingga akhir!
Cold chain adalah manajemen rantai pasok yang menggunakan teknologi pendingin khusus dan dirancang eksklusif untuk pengiriman barang yang mudah rusak, obat-obatan, vaksin, produk yang sensitif terhadap perubahan suhu, bahan kimia, dan lain sebagainya.
Tujuan utama penggunaan cold chain adalah untuk mempertahankan suhu konsisten selama proses penyimpanan dan pengiriman sehingga produk-produk tersebut tetap utuh, segar, dan kualitasnya tetap terjaga.
Metode cold chain telah mengalami serangkaian inovasi hingga memunculkan beberapa pilihan teknologi pendingin, di antaranya:
Berkat teknologi cold chain yang terus berkembang, logistik cold chain telah tumbuh pesat sejak revolusi industri logistik di tahun 1950-an. Menurut Statista, di tahun 2024, keuntungan logistik cold chain telah mencapai 364 miliar dolar.
Baca juga: Mengenal FOB (Free on Board), Jenisnya, dan Keuntungannya
Cold chain perlu diterapkan pada produk-produk tertentu untuk beberapa alasan, di antaranya:
Produk yang sensitif terhadap suhu memiliki risiko tinggi untuk rusak selama proses penyimpanan dan pengiriman. Produk tersebut bisa rusak akibat pertumbuhan bakteri dan mikroba. Hal ini tentu dapat mengurangi kesempatan penjualan dan keuntungan bagi perusahaan.
Oleh karena itu, gudang, ritel, dan kendaraan yang digunakan untuk produk-produk tersebut harus bisa menjaga suhu yang akurat agar bisa memperpanjang masa simpannya. Salah satu contoh produk yang perlu dijaga suhunya agar kualitas produknya tetap terjaga adalah daging segar, baik daging ikan maupun daging ternak.
Risiko kerusakan yang dapat dimitigasi dengan metode ini akhirnya akan mengurangi biaya penggantian dan perbaikan barang serta mengurangi pemborosan. Alhasil, proses operasional tetap berjalan dengan efisien.
Proses manajemen rantai pasok, mulai dari produksi hingga distribusi, tentunya memiliki regulasi dan standarnya masing-masing. Oleh karena itu, manajemen cold chain yang baik dapat memitigasi adanya kerugian akibat kerusakan produk dan membantu perusahaan untuk patuh pada protokol quality assurance.
Beberapa regulasi yang mengatur cold chain adalah ISO 22000 yang mengatur keamanan bahan pangan, panduan Good Distribution Practice (GDP) yang memastikan produk-produk yang sensitif terhadap suhu tetap mendapatkan perlakukan yang tepat selama proses distribusi, dan masih banyak lagi.
Gudang dan alat transportasi cold chain dapat mengatur suhu yang stabil sehingga mencegah tumbuhnya mikroorganisme berbahaya. Alhasil, makanan atau obat-obatan tetap aman dari risiko menyebabkan penyakit atau keracunan makanan.
Mekanisme logistik cold chain yang tepat dan efektif akan mengurangi limbah dari produk-produk yang rusak. Alhasil, arus kas tetap terjaga dan perusahaan tidak membuang-buang sumber daya yang dapat mencemari lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.
Pengiriman cold chain yang andal dapat meningkatkan kepuasan pelanggan karena mereka mendapatkan produk yang dipesan dalam kondisi optimal. Manfaat cold chain ini juga bisa meningkatkan reputasi perusahaan Anda.
Baca juga: Apa Itu FPSO, Cara Kerja, Manfaat, dan Bedanya dengan FSO
Agar bisa menjaga kualitas produk-produk yang sensitif terhadap suhu serta bersaing di sektor logistik cold chain, Anda bisa melengkapi komponen cold chain berikut ini:
Ruang penyimpanan dan gudang berpendingin berguna menjadi salah satu fondasi logistik cold chain karena produk akan disimpan di gudang sebelum akhirnya didistribusikan.
Gudang berpendingin umumnya menggunakan teknologi mutakhir, seperti alat pemantau suhu real-time, alat pengontrol kelembapan, ventilasi udara, insulasi lantai ke atap, dan lain-lain sehingga bisa menjaga kondisi gudang secara presisi.
Terkait gudang untuk logistik cold chain, Chandra Asri Group memiliki solusi logistik melalui PT Chandra Cold Chain. PT Chandra Cold Chain memiliki pergudangan dry storage dan cold storage yang tersebar di area Jawa dan Cilegon.
Saat proses pengiriman, cuaca dan suhu mungkin dapat berubah-ubah. Oleh karena itu, produk juga perlu dikemas dengan teknologi yang dapat menyerap atau melepas panas serta menjaga suhu produk tetap stabil.
Beberapa jenis kemasan yang kerap digunakan pada pengiriman cold chain adalah gel pack, water blanket, insulated pouch, EPS molded cooler, pembungkus plant-based, pendingin polistirena terinsulasi, serta penutup dan palet terinsulasi.
Tidak hanya gudang dan kemasan, moda transportasi yang digunakan juga perlu memiliki pengontrol suhu dan unit pendingin khusus. Contoh kendaraan ini adalah truk berpendingin, kapal reefer, dan kontainer berpendingin.
Perusahaan harus mematuhi regulasi yang ada untuk mencegah tindak hukum. Di ranah internasional, regulasi yang bisa dipatuhi adalah sertifikasi ISO 9001 untuk quality assurance dan protokol transportasi seperti Sertifikasi ATP untuk transportasi makanan mudah rusak.
Sementara di Indonesia, Anda bisa mengikuti SNI ISO 23412:2020 tentang layanan pengiriman suhu terkontrol dan SNI 9300:2024 tentang kompetensi personel cold chain. Regulasi tersebut dikembangkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Proses quality assurance yang efektif dapat menjaga kualitas produk yang dikirimkan. Anda bisa melakukan pemantauan secara real time, melakukan inspeksi pada setiap tahapan rantai pasok, dan mengadakan pelatihan bagi pekerja yang langsung berkutat dengan produk.
Produk-produk yang perlu metode cold chain biasanya memerlukan suhu yang cukup rendah agar tidak rusak. Berikut adalah beberapa jenis produk yang memerlukan transportasi cold chain:
Itulah informasi tentang cold chain yang perlu Anda ketahui. Cold chain adalah salah satu aspek dalam manajemen rantai pasok yang penting untuk kelancaran transportasi produk yang mudah rusak.
Salah satu produk yang perlu perlakukan khusus adalah bahan kimia. Jika Anda berencana untuk mengirimkan bahan kimia, jangan khawatir karena Chandra Asri Group memiliki solusinya.
Melalui PT Chandra Shipping International dan PT Marina Indah Maritim, kami mengoperasikan sembilan kapal berkapasitas hingga 106.650 DWT untuk mengangkut bahan kimia. Jumlah ini terus bertambah seiring akuisisi yang dilakukan.
Lalu, kami juga memberikan layanan pergudangan melalui PT Chandra Cold Chain dan 155 armada truk oleh PT SCG Barito Logistics.
Baca juga: Mengenal Dangerous Goods, Klasifikasi, & Tips Mengirimnya