Logo Chandra Asri
jenis pembangkit listrik

22-10-2025

12 Jenis Pembangkit Listrik, Pilihan Energi Alternatif

Semakin berkembangnya teknologi dan inovasi, umat manusia mulai mempertimbangkan pembangkit tenaga listrik untuk sumber energi sehari-hari. Pembangkit listrik dinilai lebih ramah lingkungan dan bisa mengurangi ketergantungan pada energi tak terbarukan. 

Lantas, apa saja jenis pembangkit listrik yang bisa Anda manfaatkan, baik di rumah atau di kantor? Artikel ini membahas macam-macam pembangkit listrik. Jadi, simak informasinya berikut ini!

Jenis-Jenis Pembangkit Listrik

Tahukah Anda bahwa sumber energi listrik ternyata tidak hanya bisa didapatkan dari energi fosil, tetapi juga pembangkit listrik. Menurut Badan Pusat Statistik, total kapasitas jenis pembangkit listrik yang terpasang di tahun 2023 adalah 73.461 MW. Jenis pembangkit listrik dengan kapasitas pasang terbesar saat itu adalah PLTU, yaitu sebesar 39.413 MW. 

Adapun macam-macam pembangkit listrik yang dikembangkan untuk menjadi sumber energi terbarukan adalah sebagai berikut: 

1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Jenis pembangkit listrik yang cukup sering ditemui di sekitar kita adalah PLTS. PLTS adalah pembangkit listrik ramah lingkungan yang memanfaatkan sinar matahari. 

PLTS menggunakan panel surya untuk menangkap cahaya matahari, lalu mengubahnya menjadi energi listrik. Panel surya bisa dipasang di atap bangunan, di lahan terbuka, atau bahkan di permukaan bendungan (solar floater). 

2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Selanjutnya, Anda bisa memanfaatkan PLTA yang menggunakan aliran air sungai atau waduk dalam menggerakkan turbin air. Turbin ini terhubung dengan generator listrik yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik. 

Pembangkit listrik ini juga dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi karbon. Di Indonesia, pembangkit listrik ini memiliki potensi yang cukup bagus, yaitu diperkirakan sekitar 76.760 MW. Hal ini didukung dengan banyaknya aliran sungai dan bendungan di Indonesia.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)

PLTPB adalah jenis pembangkit listrik yang memanfaatkan panas bumi. Secara umum, pembangkit listrik ini memiliki tiga jenis utama, yaitu pembangkit siklus biner, pembangkit uap kilat, dan pembangkit uap kering. 

PLTPB menggunakan panas bumi untuk menggerakkan turbin uap. Kemudian, turbin yang tersambung ke generator listrik ini menghasilkan sumber energi. 

Baca juga: Energi Baru Terbarukan (EBT): Pengertian dan Indikatornya

4. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

PLTB adalah pembangkit listrik tenaga angin yang umumnya menggunakan kincir angin. Generator listrik akan mengubah energi gerak dari putaran turbin menjadi energi listrik. Pemerintah Indonesia memiliki target kapasitas PLTB, yaitu sekitar 255 MW di tahun 2025. 

Di tahun 2020, kapasitas PLTB di Indonesia telah mencapai 135 MW. Negara kita pun memiliki pembangkit listrik tenaga angin terbesar, yaitu PLTB Sidrap yang memiliki 30 turbin angin dan kapasitas sekitar 75 MW. 

5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan gas bumi. Cara kerja pembangkit listrik ini adalah gas alam dibakar untuk menghasilkan panas. Panas ini kemudian menggerakkan turbin uap yang terhubung dengan generator. Lalu, generator ini menghasilkan energi listrik. 

6. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Jika PLTG menggunakan gas alam, PLTU menggunakan batubara yang dibakar untuk menghasilkan uap panas. Uap panas ini akan menggerakkan generator dan menjadi energi listrik. Namun, proses pembakaran batubara menghasilkan emisi sehingga kurang ramah lingkungan. Salah satu PLTU terbesar di Indonesia adalah PLTU Paiton di Jawa Timur. 

7. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

PLTN adalah jenis pembangkit listrik yang memanfaatkan reaksi nuklir untuk menghasilkan panas, lalu menghasilkan listrik. PLTN tidak menghasilkan emisi karbon, tetapi potensi radioaktifnya menjadi hambatan dalam pengembangannya.

Baca juga: Apa itu Efisiensi Energi? Ini Manfaat dan Contohnya

8. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)

Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)

PLTGU menggunakan dua jenis turbin, yaitu turbin uap dan gas, untuk menghasilkan listrik. Secara umum, PLTGU mengadopsi PLTU dan PLTG sehingga lebih efisien. Di Indonesia, terdapat beberapa PLTGU yang beroperasi, salah satunya di Cilegon. 

9. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

PLTD menggunakan bahan bakar solar untuk menggerakkan mesin diesel dan menghasilkan listrik. PLTD menjadi salah satu pembangkit listrik yang digunakan di desa-desa karena mudah dioperasikan. Namun, PLTD mengeluarkan emisi karbon sehingga kurang ramah lingkungan. 

10. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut (PLTPS)

Jenis pembangkit listrik selanjutnya adalah PLTPS. Pembangkit ini memanfaatkan pasang surut air laut untuk menggerakkan turbin. PLTPS termasuk pembangkit listrik yang ramah lingkungan, tetapi penggunaannya belum terlalu luas. 

11. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)

PLTSa adalah jenis pembangkit listrik yang memanfaatkan sampah. Sampah-sampah dibakar di insinerator, kemudian uap dan panasnya digunakan untuk memutar turbin. Selain menjadi pembangkit listrik, PLTSa juga menjadi solusi dalam mengurangi jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 

12. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL)

Jenis pembangkit listrik ini menggunakan gelombang laut untuk memutar turbin yang tersambung ke generator. Kemudian, generator akan menghasilkan listrik. Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan PLTGL. Terlebih lagi, PLTGL tergolong ramah lingkungan. 

Demikian informasi tentang jenis-jenis pembangkit listrik. Pembangkit listrik adalah salah satu energi alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan pada energi tak terbarukan, seperti energi fosil. Beberapa pilihan pembangkit listrik juga lebih ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi karbon. 

Terkait pembangkit listrik, Chandra Asri Group melalui Krakatau Chandra Energi (KCE) memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) berkapasitas 120 MW untuk memasok listrik. 

Kemudian, KCE juga melayani pemanfaatan energi terbarukan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). KCE menyediakan tiga jenis panel surya, yaitu solar on grid system, solar off grid system, dan solar hybrid system

Jadi, percayakan kebutuhan sumber energi perusahaan Anda pada Chandra Asri Group dan Krakatau Chandra Energi!

Baca juga: 10 Dampak Penggunaan Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan