07-06-2025
Gasoline adalah salah satu hasil olahan minyak bumi yang banyak digunakan di Indonesia dan di dunia sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Gasoline atau bensin diproduksi dari minyak mentah melalui serangkaian proses.
Artikel ini menjelaskan apa itu gasoline dan kegunaannya di kehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, simak penjelasannya berikut ini.
Gasoline atau bensin termasuk hidrokarbon alifatik, yang mana molekulnya terdiri dari rantai hidrogen dan karbon. Molekul zat ini memiliki 7–11 atom karbon. Ketika bensin dibakar, bahan ini akan mengeluarkan air dari atom hidrogen, karbon dioksida dari atom karbon, dan panas. Karakteristik gasoline adalah mudah terbakar dan mudah menguap.
Gasoline adalah fraksi minyak bumi yang didapatkan dari proses distilasi fraksional minyak bumi. Bahan kimia ini juga kerap ditambahkan dengan senyawa hidrokarbon aromatik lainnya, seperti toluena dan benzena, untuk meningkatkan kadar oktan.
Hal ini penting agar mesin kendaraan dapat membakar bensin dengan baik dan tidak memunculkan suara ketukan (knocking), yang mana adalah tanda bahwa bahan bakar tidak terbakar dengan baik di mesin.
Selain aromatik, bensin juga dapat ditambahkan dengan tetraethyl lead untuk menambahkan kadar oktan sehingga bensin dengan grade rendah dapat dipasarkan.
Tidak hanya itu, MTBE atau methyl tertiary butyl ether juga kerap ditambahkan pada gasoline sebagai oksigenat. Oksigenat berfungsi untuk mengurangi jumlah hidrokarbon dan karbon monoksida yang tidak terbakar dengan menambahkan hidrogen saat terjadi pembakaran. Lebih lanjut, MTBE juga berperan sebagai peningkat kadar oktan.
Baca juga: Polimerisasi: Pengertian, Jenis, Mekanisme, dan Contohnya
Gasoline adalah salah satu hasil olahan minyak bumi yang paling banyak digunakan di dunia. Menurut data dari Statista, Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak memanfaatkan bensin.
Bahkan, U.S Energy Information Administration menunjukkan bahwa dari 7,4 juta barel konsumsi minyak bumi di Amerika Serikat tahun 2023, 44%-nya adalah bensin.
Lantas, bagaimana gasoline dibuat? Berikut ini adalah proses pembuatan gasoline yang perlu Anda ketahui:
Minyak bumi yang diekstraksi dari Bumi akan didistilasi di kilang minyak, yang kemudian menghasilkan fraksi minyak bumi, salah satunya gasoline. Distilasi berfungsi untuk mengurai hidrokarbon pada minyak bumi sesuai dengan titik didihnya.
Dalam tahap ini, gasoline sebagai fraksi minyak bumi merupakan bahan mentah yang harus diolah lebih lanjut dan ditambahkan zat lain agar dapat dimanfaatkan oleh konsumen.
Bensin yang sudah melalui proses distilasi akan masuk ke proses cracking atau pemecahan molekul hidrokarbon menjadi lebih kecil dan ringan. Setelah melalui proses cracking, gasoline akan memiliki kadar oktan dan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan saat masih dalam proses distilasi.
Proses ini dilakukan dengan menggunakan katalis untuk mengubah struktur hidrokarbon. Tujuan proses ini adalah untuk meningkatkan kadar oktan pada gasoline untuk mengurangi risiko detonasi. Alhasil, proses pembakaran internal pada mesin kendaraan bermotor dapat lebih efisien dan minim kerusakan mesin.
Proses blending adalah proses mencampurkan zat tambahan pada gasoline agar produk mencapai standar yang diinginkan. Setelah proses produksi ini selesai, bensin akan didistribusikan ke fasilitas industri atau stasiun bahan bakar.
Berbicara tentang gasoline, Anda akan familiar dengan istilah oktan. Oktan pada bensin dapat menunjukkan seberapa banyak bahan bakar dapat dikompresi sebelum masuk ke proses pembakaran.
Ketika bensin dibakar dengan kompresi dan bukan dengan percikan dari busi, mesin dapat mengalami knocking, atau suara berisik yang menandakan bensin tidak terbakar sempurna. Knocking dapat merusak mesin jika tidak ditangani.
Rasio kompresi mesin menentukan kadar oktan yang perlu Anda gunakan pada kendaraan. Biasanya, bensin dengan oktan rendah hanya mampu menghadapi sedikit kompresi sebelum terbakar.
Misalnya, bensin dengan oktan 87 mengandung 87% oktan dan 13% heptana. Jenis bensin ini dapat menyala secara spontan pada tingkat kompresi tertentu dan hanya dapat digunakan pada mesin yang tidak melebihi rasio kompresi tersebut.
Lebih lanjut, oktan juga mendeskripsikan kualitas bahan bakar gasoline. Semakin tinggi jumlah oktan pada bensin, semakin tinggi pula kualitas bahan bakar tersebut.
Bensin dengan kualitas yang tinggi dapat menyala secara tepat waktu ketika busi kendaraan menciptakan percikan api dan bukan sebelum waktunya akibat tekanan dari piston.
Hal ini dikarenakan beberapa jenis bensin dengan kualitas rendah mungkin akan terbakar lebih cepat karena kompresi dari piston sehingga dapat menyebabkan knocking.
Baca juga: Karet Sintetis: Definisi, Jenis & Bedanya dengan Karet Alami
Sebagai salah satu hasil olahan minyak bumi yang digunakan secara luas, gasoline memiliki sejumlah kegunaan, seperti:
Gasoline adalah bahan bakar kendaraan bermotor, seperti sepeda motor, mobil, dan truk kecil. Bensin dapat menghasilkan energi yang cukup besar sehingga dapat menggerakkan kendaraan. Bensin ini juga cocok untuk kendaraan yang membutuhkan efisiensi tinggi.
Gasoline dapat digunakan sebagai pelarut industri, bahan baku pembersih, dan penghilang noda. Bensin dapat melarutkan minyak dengan baik serta mudah menguap.
Bensin juga dimanfaatkan untuk pesawat ringan dengan mesin piston. Pesawat jenis ini menggunakan aviation gasoline beroktan tinggi untuk menghasilkan performa mesin yang maksimal.
Bensin sering digunakan untuk menyalakan generator listrik, khususnya untuk pedesaan yang tidak terjangkau listrik konvensional. Generator berbahan bakar bensin dapat menghasilkan listrik skala kecil.
Di lingkup pertanian, bensin digunakan untuk menyalakan traktor, pompa air, dan mesin pertanian lainnya berkat daya bakarnya yang kuat dan distribusinya yang luas sehingga mudah didapatkan.
Itulah informasi tentang gasoline yang perlu Anda ketahui. Gasoline adalah salah satu olahan minyak bumi yang digunakan secara luas, bahkan seluruh dunia, berkat kegunaannya yang luas sebagai bahan bakar.
Terkait gasoline, Chandra Asri Group telah menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Shell Singapore Pte. Ltd. di tahun 2024. Perjanjian ini ditujukan untuk mengakuisisi Shell Energy and Chemicals Park (SECP) di Singapura.
Lebih lanjut, perjanjian ini juga menjadi langkah untuk memperkuat kontribusi perusahaan terhadap ketahanan energi di Indonesia dan memastikan pasokan produk kimia industri, seperti bensin, propilena, etilena, dan lain sebagainya tetap tersedia di Indonesia.
Selain itu, Chandra Asri Group juga menyediakan methyl tertiary butyl ether (MTBE) untuk meningkatkan kadar oktan pada bensin dan bahan baku kimia.
Baca juga: Mengenal Polyethylene, Bahan Baku Plastik yang Fleksibel