
29-11-2025
Dalam proses pengolahan minyak bumi, terdapat sejumlah aktivitas yang dilakukan, salah satunya drilling. Drilling bukan hanya sekadar tentang pengeboran, tetapi juga merencanakan prosesnya dengan matang agar sumber daya bisa terekstraksi dengan efektif.
Lantas, apa itu drilling dalam industri minyak dan gas? Artikel ini mengulas proses pengeboran atau drilling. Jadi, simak informasinya berikut ini.

Drilling adalah salah satu operasi penting pada industri minyak dan gas yang bertujuan untuk menjangkau cadangan hidrokarbon di perut Bumi. Secara umum, drilling adalah proses membuat lubang di permukaan Bumi menggunakan mesin dan alat khusus karena harus menembus lapisan tanah dan batu.
Drilling merupakan proses yang penting untuk berbagai industri, seperti industri pertambangan, minyak dan gas, konstruksi, hingga pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Aktivitas ini bertujuan untuk mengeksplorasi sumber daya alam, mencapai cadangan air untuk pembuatan sumur, mengeksplorasi geologis Bumi, serta membuat infrastruktur fondasi.
Di sektor minyak dan gas, ahli geologi akan mempelajari area yang berpotensi memiliki reservoir (cadangan hidrokarbon). Kemudian, alat bor khusus digunakan untuk membuat lubang dan mencapai reservoir.
Sembari mengebor, sejumlah fluida khusus dialirkan ke mesin bor untuk menjaga suhunya dan mengeluarkan batuan yang berpotensi mengganggu kinerja mesin. Sama seperti proses pengolahan minyak bumi lainnya, drilling juga membutuhkan perencanaan yang matang karena cukup berisiko.
Pengeboran minyak bumi telah dilakukan oleh umat manusia selama ribuan tahun. Namun, penggunaan skala besarnya baru dimulai di abad ke-19. Sumur minyak dunia pertama yang dibor berada di Pennsylvania, tepatnya dibor di tahun 1859.
Semenjak saat itu, banyak sumur minyak bumi terus bermunculan hingga akhirnya menjadi tulang punggung energi dunia.
Baca juga: 9 Hasil Olahan Minyak Bumi, dari Bensin hingga Nafta

Secara umum, terdapat dua jenis pengeboran minyak, yaitu offshore drilling dan onshore drilling. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:
Offshore drilling adalah proses pengeboran yang dilakukan di lepas pantai, seperti di tengah laut atau samudera. Jenis pengeboran ini terbilang menantang karena harus berhadapan dengan cuaca dan kondisi laut yang sangat ekstrem.
Selain itu, offshore drilling harus mengebor ke dalam lautan sehingga membutuhkan teknologi khusus yang bisa menahan tekanan dan ombak laut. Biasanya, offshore drilling menggunakan kapal khusus, seperti kapal FPSO, atau platform untuk bisa beroperasi.
Mekanisme offshore drilling hampir sama dengan onshore drilling, di mana fluida disemprotkan ke alat bor untuk melumasinya dan mendorong batu keluar. Yang membuatnya berbeda dengan onshore drilling adalah lokasi pengeborannya.
Meski begitu, offshore drilling memerlukan evaluasi yang lebih matang karena lokasinya yang berada di tengah laut sehingga lebih sulit mengirim pasokan makanan dan mesin. Selain itu, cuaca lautan yang tak menentu dan cenderung ekstrim juga harus dipertimbangkan untuk menjaga keselamatan pekerja.
Kelebihan offshore dibandingkan onshore drilling adalah potensi sumber dayanya yang lebih luas karena belum banyak dijangkau. Lalu, kekurangannya adalah biaya operasional yang lebih tinggi, rentan terhadap risiko lingkungan, serta distribusi logistik yang tidak mudah.
Onshore drilling adalah aktivitas pengeboran yang dilakukan di darat, seperti di hutan atau gurun. Untuk melakukannya, tim geologis akan mencari area yang memiliki potensi reservoir.
Kemudian, area tersebut akan dibor dengan alat yang sudah dipasang. Alat bor yang digunakan pun beragam, tergantung kedalaman dan kerumitan situs.
Kelebihan onshore drilling dibandingkan offshore adalah aksesnya yang lebih mudah, distribusi dan mobilisasi yang lebih cepat, serta biaya operasional yang lebih terjangkau.
Selain dibedakan berdasarkan lingkungannya, drilling juga dibedakan berdasarkan metodenya, yaitu straight hole dan directional.
Baca juga: Fraksi Minyak Bumi & Urutannya dari Paling Ringan ke Berat

Pengeboran minyak dilakukan dalam beberapa tahapan, di antaranya:
Demikian informasi tentang pengeboran minyak yang bisa Anda pelajari. Drilling adalah salah satu aktivitas penting dalam eksplorasi minyak bumi karena merupakan pembuka akses bagi ekstraksi sumber daya.
Hidrokarbon seperti minyak bumi yang didapatkan dari proses drilling kemudian akan diolah menjadi bahan baku industri atau produk konsumen. Terkait ini, Chandra Asri Group menawarkan solusi kimia dari proses pengolahan nafta.
Beberapa produknya adalah olefin, polyolefin, stirena monomer, butadiena, dan masih banyak lagi. Percayakan kebutuhan bahan kimia industri perusahaan Anda pada Chandra Asri Group, #YourGrowthPartner.
Baca juga: Apa Itu Refinery dan Mengapa Penting untuk Industri Migas?