14-08-2025
Free On Board atau FOB adalah salah satu istilah perdagangan yang berkaitan dekat dengan rantai pasok. FOB adalah bentuk pertanggung jawaban pembeli atau penjual terhadap barang-barang yang mereka distribusikan. FOB dapat menentukan kepemilikan, biaya transportasi, dan risiko transportasi yang mungkin dialami.
Artikel ini membahas FOB dalam perdagangan dan sektor pengiriman. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, simak artikel ini hingga akhir!
FOB adalah istilah pengiriman yang sering digunakan pada transaksi internasional dan domestik. FOB adalah perjanjian yang dibuat antara penjual dan pembeli yang menjelaskan kepemilikan dan pertanggung jawaban akan barang yang dikirimkan oleh penjual ke pembeli.
FOB menjelaskan peran-peran pembeli dan penjual serta pihak yang bertanggung jawab atas barang yang dikirimkan. Misalnya, penjual tetap bertanggung jawab atas barang hingga sampai ke lokasi pembeli serta dibebani oleh biaya dan risiko yang berkaitan dengan transportasi barang.
Lebih lanjut, FOB juga memuat informasi tentang rincian pengiriman, pembayaran, dan pihak mana yang menanggung asuransi serta biaya pengiriman.
FOB adalah elemen pengiriman yang digunakan untuk bertransaksi pada perdagangan internasional. Lantas, mengapa Anda harus menggunakan FOB? Alasannya adalah sebagai berikut:
FOB dapat memudahkan Anda untuk menegosiasikan biaya pengiriman kepada forwarder sehingga bisa mendapatkan harga yang kompetitif. Selain itu, Anda juga bisa bernegosiasi atas biaya asuransi agar bisa mendapatkan jaminan yang sesuai.
FOB juga memudahkan Anda dalam mengurus asuransi karena biaya asuransi bisa ditanggung oleh pembeli. Jadi, ketika terjadi kecelakaan saat perjalanan mengirim barang, Anda bisa langsung mengurusnya dengan mudah tanpa harus kerepotan menghubungi penjual terlebih dahulu.
FOB juga berfungsi untuk mencegah pelarian modal ke luar negeri karena Anda telah mengurus biaya pengiriman dan asuransi di dalam negeri.
Baca juga: Infrastruktur Berkelanjutan: Definisi, Dimensi, & Manfaatnya
FOB umumnya terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu FOB shipping point dan FOB destination. Perbedaan FOB shipping point dan FOB destination terletak pada pihak yang mengemban tanggung jawab pengiriman. Adapun informasi selengkapnya adalah sebagai berikut:
FOB shipping point adalah FOB yang mengharuskan pembeli untuk bertanggung jawab atas barang kiriman setelah barang meninggalkan lokasi penjual. Pembeli juga bertanggung jawab atas biaya dan risiko yang berhubungan dengan transportasi ketika barang sudah meninggalkan penjual.
Contohnya, Anda membeli 500 barang kepada pemasok. Ketika menggunakan FOB shipping point, Anda akan dibebani tanggung jawab dan kepemilikan setelah barang diangkut oleh kurir. Anda juga perlu membayar biaya pengiriman barang tersebut.
Selain itu, pembeli juga mengatur pengiriman dari lokasi penjual ke lokasi pembeli serta mengurus bea cukai dan asuransi barang. FOB jenis ini umumnya digunakan untuk pengiriman domestik, di mana pembeli memiliki kontrol atas preferensi pengiriman.
Jika menggunakan FOB destination, penjual akan bertanggung jawab atas barang kiriman hingga sampai ke lokasi pembeli serta dibebani biaya pengiriman dan risiko yang mungkin terjadi saat barang dikirimkan.
Kemudian, penjual juga mengatur pengiriman hingga sampai ke tujuan pembeli, mengurus bea cukai barang, dan membayar asuransinya. FOB jenis ini biasanya digunakan pada pengiriman internasional ketika penjual menawarkan layanan dan transaksi yang lebih eksklusif.
Baca juga: 7 Fungsi Pelabuhan untuk Perdagangan dan Perekonomian
Baik FOB shipping point dan FOB destination, keduanya memiliki keuntungan dan kekurangan yang bisa Anda pertimbangkan ketika ingin mengirim atau membeli barang. Adapun keuntungan dan kekurangan masing-masing metode adalah sebagai berikut:
FOB shipping point memiliki keuntungan-keuntungan bagi penjual dan pembeli sebagai berikut:
Kekurangan FOB shipping point adalah pembeli baru bisa memprediksi segala risiko terkait pengiriman ketika barang sudah meninggalkan lokasi penjual. Alhasil, biaya yang dikeluarkan mungkin akan lebih besar bagi pembeli jika mengirimkan kargo besar atau waktu pengiriman cukup lama.
Selain itu, pembeli juga bertanggung jawab untuk mengatur pengiriman, mulai dari menentukan kurir, mengurus bea cukai, memilih asuransi, dan kebutuhan logistik lainnya.
Penjual memiliki risiko karena penawaran mereka akan kurang kompetitif di pasaran, berbeda dengan FOB destination di mana mereka memasukkan pengiriman sebagai salah satu layanan mereka dan membuatnya terlihat eksklusif dibandingkan bisnis lain.
FOB destination menawarkan keuntungan bagi penjual dan pembeli sebagai berikut:
Kekurangan FOB destination adalah penjual bertanggung jawab penuh hingga barang sampai ke tangan pembeli. Alhasil, ketika terjadi kecelakaan atau hal-hal yang merugikan, penjual dapat mengalami kerugian material serta berdampak pada reputasi bisnis.
FOB ini juga membebankan biaya yang lebih berat kepada penjual sehingga harga yang diterima pembeli mungkin akan lebih tinggi. Hal ini tentu dapat berdampak pada persaingan dagang karena pembeli mungkin mencari penjual lain yang menawarkan harga yang lebih terjangkau.
Demikian informasi tentang FOB yang perlu Anda pahami. Pengaturan pengiriman barang, terlebih untuk transaksi internasional atau jalur laut, tentu harus dilakukan dengan cermat dan efisien agar sampai ditujuan dengan selamat dan prosesnya berjalan efisien.
Terkait logistik dan pengiriman, Chandra Asri Group melalui PT Chandra Shipping International dan PT Marina Indah Maritim menyediakan solusi logistik dengan 9 kapal pengangkut bahan kimia dan gas dengan kapasitas hingga 106.650 DWT. Namun, jumlah ini dapat bertambah sering berjalannya waktu.
Jadi, jika Anda mencari layanan distribusi gas alam dan minyak bumi, percayakan pada Chandra Asri Group!
Baca juga: Apa Itu Refinery dan Mengapa Penting untuk Industri Migas?