
22-11-2025
Pernahkah Anda mendengar tentang ppm? Ppm adalah satuan yang menerangkan konsentrasi zat pada sebuah larutan atau campuran bahan sehingga kerap digunakan di industri kimia.
Artikel ini membahas tentang ppm atau parts per million dan kegunaannya di berbagai industri. Untuk itu, baca artikel ini hingga akhir!

Parts per million atau ppm adalah satuan yang merepresentasikan seberapa banyak zat terlarut pada sejuta zat pelarut. Misalnya, 1 ppm menjelaskan bahwa dalam sekian juta bagian zat, terdapat satu bagian yang terbuat dari zat terlarut.
Ppm kerap digunakan pada industri pengolahan air, kimia, otomotif, dan farmasi. Namun, ppm juga menjadi satuan yang sering digunakan untuk memantau kepadatan polusi.
Ppm hadir sebagai jawaban dari kebutuhan kimiawan dan fisikawan akan sistem pengukuran yang lebih presisi dan terstandar. Hal ini dikarenakan sebelum ppm hadir, ilmuwan menggunakan berbagai macam metode untuk menghitung konsentrasi sebuah zat pada larutan.
Konsep ppm cukup sederhana, yaitu menghitung jumlah bagian zat per satu juta bagian dari sebuah larutan. Dengan adanya satuan terstandar seperti ppm, ilmuwan dapat membandingkan data dan membuat keputusan secara akurat. Umumnya, ppm kerap dibandingkan dengan parts per billion (ppb) dan parts per trillion (ppt). 1 ppm setara dengan 1.000 ppb dan 1.000.000 ppt.
Baca juga: Tahapan Pengolahan Air Bersih & Teknologi yang Dikembangkan
Dalam menghitung ppm, Anda perlu memahami konsep volume dan massa. Misalnya, jika Anda melarutkan 1 miligram zat pada 1 liter air, Anda memiliki 1 ppm larutan karena 1 liter air setara dengan 1 juta miligram (mg). Alhasil, 1 miligram zat terlarut pada 1 juta miligram larutan memiliki konsentrasi 1 ppm.
Agar dapat memahami cara menghitung ppm, berikut ini adalah rumus mencari ppm yang bisa digunakan:
ppm = (jumlah zat terlarut / jumlah total larutan) x 106
Contoh:
Anda memiliki 1 liter air dan 0,2 gram garam. Kemudian, Anda melarutkan garam tersebut ke dalam air. Perlu diketahui bahwa 1 liter sama dengan 1 kg sehingga bisa dikatakan bahwa Anda memiliki 1 kg air. Dengan rumus ppm di atas, berikut cara menemukan konsentrasi garam:
ppm = (0,2 gram/1 kg) x 106
= 0,0002 x 106
= 200 ppm
Jadi, konsentrasi garam pada 1 liter air adalah 200 ppm.
Selain dalam satuan gram, Anda juga bisa menggunakan satuan lainnya, misalnya m3 untuk menghitung tingkat kepadatan polusi di udara.
Misalnya, Anda memiliki sampel 1 m3 udara yang mengandung 0,0004 m3 karbon dioksida. Untuk mengetahui konsentrasi karbon dioksida dalam ppm, Anda bisa menghitungnya dalam rumus di bawah ini:
ppm = (0,0004 m3 / 1 m3) x 106
= 0,0004 x 106
= 400 ppm
Jadi, konsentrasi karbon dioksida dalam 1 m3 udara adalah 400 ppm.
Tidak hanya dalam satuan ppm, Anda juga bisa mengonversinya menjadi persentase. Caranya adalah dengan mengalikan angka persentase dengan 10.000. Sebagai contoh, 5 ppm adalah 0,0005%. Konversi ini memudahkan Anda jika memiliki konsentrasi dalam bentuk persen.
Baca juga: 7 Tahapan Proses Pengolahan Air Limbah, Bagaimana Cara Melakukannya?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ppm adalah satuan yang banyak digunakan di beragam industri. Agar bisa memahami kegunaannya pada industri-industri tertentu, simak penjelasannya berikut ini:
Industri pengolahan air menggunakan ppm untuk memantau kontaminan pada sumber air. Beberapa kontaminan yang dipantau adalah logam berat dan zat kimia. Industri ini memastikan bahwa zat-zat tersebut masih dalam batas aman sehingga air bisa digunakan oleh masyarakat.
Lebih lanjut, ppm juga digunakan pada industri pengolahan air limbah untuk mengetahui tingkatan polutan yang terkandung pada air limbah sebelum akhirnya diolah agar aman saat dibuang ke lingkungan.
Seperti contoh perhitungan di atas, ppm juga bisa digunakan untuk mengukur kualitas udara. Anda bisa mengetahui konsentrasi polutan, seperti nitrogen oksida dan karbon monoksida, dalam sekian m3 udara.
Alhasil, Anda bisa mengetahui sumber polusi dan menentukan strategi untuk mengurangi polusi sehingga masyarakat bisa hidup dengan sehat serta pemanasan global tetap bisa dicegah.
Menurut U.S Environmental Protection Agency, batas aman konsentrasi karbon monoksida di udara adalah 9 ppm (rata-rata 8 jam) atau 35 ppm (rata-rata 1 jam), yang mana tidak boleh terlampaui lebih dari satu kali per tahun agar bisa melindungi kesehatan manusia.
Industri ini menggunakan satuan ppm untuk menentukan konsentrasi zat aktif pada sebuah obat sehingga bisa dilihat keefektifannya serta kekuatannya.
Tidak hanya itu, industri ini juga memantau ketidakmurnian karena adanya kontaminan pada obat dalam satuan ppm. Jadi, Anda bisa memastikan bahwa seluruh obat yang dihasilkan layak edar, aman, dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Industri otomotif menggunakan ppm untuk mengidentifikasi polutan yang dihasilkan kendaraan. Alhasil, industri ini dapat memproduksi kendaraan yang memenuhi standar batas emisi sesuai regulasi lingkungan yang diterapkan.
Industri ini menggunakan ppm untuk melihat tingkat kontaminan, zat pengawet, dan zat tambahan pada makanan. Beberapa zat yang dipantau adalah pestisida, pewarna makanan, dan logam berat yang dihasilkan selama proses fermentasi.
Dengan begitu, industri makanan dan minuman dapat menghasilkan produk yang aman dikonsumsi serta memenuhi regulasi keamanan pangan yang ada.
Dalam industri kimia, ppm digunakan untuk memantau gas beracun sehingga proses operasional tetap berjalan lancar dan pekerja aman dari paparan.
Demikian informasi tentang ppm yang bisa Anda pelajari. Satuan ini tidak hanya digunakan dalam industri, tetapi juga untuk memantau polusi udara dan air.
Satuan ppm sering digunakan pada industri kimia, otomotif, dan pengolahan air. Terkait pengolahan air, Chandra Asri Group, khususnya perusahaan terafiliasinya yaitu PT Krakatau Tirta Industri menyediakan jasa pengolahan air.
Beberapa jasa yang ditawarkan adalah jasa penyedia air bersih untuk industri, penyedia air demin untuk masyarakat dan industri, serta jasa pengolahan air limbah industri dan perusahaan.
Krakatau Tirta Industri (KTI) menggunakan sumber air baku dari Sungai Cidanau dan mengolahnya dengan Instalasi Pengolahan Air yang mumpuni. Untuk menghasilkan air demin, KTI menggunakan Water Treatment Plant. Lalu, KTI juga menggunakan IPAL Biotreatment Blast Furnace Complex untuk pengolahan air limbah.
Untuk penuhi kebutuhan air di perusahaan Anda, percayakan pada Krakatau Tirta Industri dan Chandra Asri Group!
Baca juga: Apa Itu Pengembangan Sumber Daya Air dan Mengapa Penting?