Logo Chandra Asri
gross weight adalah

16-09-2025

Pengertian Gross Weight dalam Shipping & Cara Menghitungnya

Proses shipping barang memerlukan gross weight untuk memastikan bahwa kapal tidak kelebihan muatan. Selain itu, gross weight adalah informasi penting yang wajib dicatat pada bill of lading.

Lantas, apa itu gross weight dan bagaimana cara menghitungnya? Artikel ini menjelaskan tentang gross weight dalam pengiriman barang. Jadi, baca informasi selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Gross Weight?

Apa Itu Gross Weight

Gross weight adalah berat kotor dari sebuah kargo yang dihitung dari berat barang dan seluruh kemasannya, termasuk palet dan plastik pembungkus. Sebagai contoh, apabila Anda mengirim barang seberat 50 kg yang dilapisi dengan palet kayu seberat 10 kg, maka gross weight barang tersebut adalah 60 kg. 

Biasanya, biaya pengiriman dihitung dari berat kotor kargo. Jadi, ketika Anda mengirimkan barang dengan kardus atau pelindung tambahan, kemasan tersebut akan menambah berat kotor kargo Anda. 

Perlu diketahui bahwa transportasi darat memiliki batas maksimal berat kargo yang diatur oleh perusahaan jasa pengiriman. Misalnya, Pos Indonesia menerapkan berat maksimal hingga 50 kg untuk pengiriman reguler, sameday, dan nextday. 

Apabila Anda mengirim barang dengan berat melebihi batas yang ditentukan perusahaan ekspedisi, pengiriman dapat tertunda atau bahkan Anda bisa dikenai denda. 

Berat kotor juga berfungsi untuk menentukan bagaimana kargo Anda disimpan dan dimuat sehingga barang tidak rusak selama proses pengiriman. 

Baca juga: Mengenal Dangerous Goods, Klasifikasi, & Tips Mengirimnya 

Cara Menghitung Gross Weight

Gross weight adalah berat barang yang mencakup benda dan kemasannya. Oleh karena itu, cara menghitung gross weight adalah menjumlahkan berat bersih dengan tare weight. Berikut adalah rumusnya:

Gross weightNet weighttare weight

Keterangan:

  • Net weight: Berat bersih produk. Didapatkan dari mengurangkan berat kotor dengan berat tare
  • Tare weight: Berat kemasan kosong. Didapatkan dari mengurangkan berat kotor dengan berat bersih. 

Contoh perhitungan:

Anda hendak mengirim 8.000 kornet kaleng yang setiap buahnya memiliki berat bersih 200 gram. 8.000 kornet kaleng tersebut Anda kemas ke dalam kardus dengan jumlah sama rata dan disusun dengan palet kayu. Kemudian, Anda mengirimkan makanan ini dengan kontainer berukuran 20 kaki. 

Dari kasus ini, gross weight-nya adalah sebagai berikut:

(8.000 x 200 gr) kornet + 2.380 kg berat kontainer + 300 kg berat kemasan dan palet = 4.280 kg

Kesimpulannya, gross weight dari kargo kornet kaleng yang Anda kirimkan adalah 4.280 kg. 

Gross vs. Net Weight, Apa Perbedaannya?

Perbedaan Gross dan Net Weight

Jika berbicara tentang berat kotor, Anda juga akan mendengar net weight atau berat bersih. Lantas, apa yang membedakan keduanya?

Gross weight adalah berat produk ditambah dengan berat kemasannya, sedangkan net weight adalah berat produknya saja tanpa berat kemasannya, termasuk tanpa palet atau pembungkus kargo. 

Net weight biasanya dibutuhkan untuk pembayaran pajak pengiriman berdasarkan berat bersih. Selain itu, berat ini lebih akurat untuk konteks bea cukai sehingga barang Anda tidak ditahan bea cukai saat proses pengiriman. 

Sementara itu, gross weight dimanfaatkan untuk menghitung biaya pengiriman, batas maksimal truk kontainer, dan pergudangan. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan biaya pengiriman didasarkan pada net weight, khususnya untuk pengiriman jarak dekat. 

Penerapan gross weight dan net weight selanjutnya adalah perencanaan rute. Kargo akan ditotal dengan berat kotor untuk menentukan moda transportasi yang tepat dan rute yang efisien agar tidak overweight

Kemudian, dua jenis berat ini juga digunakan untuk menentukan asuransi pengiriman karena nilai asuransi ditentukan dari berat barang yang diangkut. 

Selain gross weight dan net weight, Anda juga akan mendengar tare weightTare weight adalah berat kemasan dan kontainer kosong tanpa isian produknya. Contoh kemasan yang dapat dihitung tare weight-nya adalah drum, palet kayu, pembungkus, kontainer, dan peti kayu. 

Namun, tare weight juga digunakan untuk menghitung berat truk sebelum membuat barang pada transportasi curah. 

Baca juga: Mengenal FOB (Free on Board), Jenisnya, dan Keuntungannya

Hubungan GrossNet, dan Tare Weight

Grossnet, dan tare weight saling berkaitan untuk menentukan efisiensi pengiriman dan biaya. Ketiga berat itu dihitung untuk menentukan biaya pengiriman, menyesuaikan dengan batas maksimal berat kargo, menyesuaikan data untuk bea cukai, serta mencegah penundaan pengiriman karena overweight

Kesimpulannya, gross weight adalah berat yang digunakan untuk menentukan ongkos kirim dan pergudangan. Sementara itu, net weight digunakan untuk menentukan pajak, biaya impor, dan tracking inventaris. Lalu, tare weight digunakan untuk menentukan biaya pengiriman yang akurat, berat produk, dan mematuhi ketentuan bea cukai. 

Demikian informasi tentang gross weight yang bisa dipelajari. Gross weight adalah berat total produk dan kemasannya. Berat ini penting untuk menentukan rute dan fasilitas pengiriman kedepannya. 

Terkait logistik, Chandra Asri Group dengan solusi logistik dari Chandra Daya Investasi Tbk siap melayani pengiriman bahan kimia dan LPG dengan 9 kapal pengangkut berkapasitas hingga 106.650 DWT yang jumlahnya dapat meningkat di masa depan. 

Selain logistik laut, Chandra Asri Group juga melayani transportasi darat melalui PT SCG Barito Logistics dan PT Chandra Cold Chain dengan 155 truk beragam jenis serta gudang-gudang di area Cilegon dan Jawa. 

Jadikan Chandra Asri Group sebagai pilihan logistik bahan kimia dan LPG yang Anda andalkan!

Baca juga: Manajemen Logistik: Fungsi, Manfaat, dan Komponen Utamanya