13-09-2025
Docking kapal adalah salah satu proses yang penting dalam perawatan alat transportasi laut. Docking kapal atau pengedokan kapal merupakan proses mengangkat kapal ke daratan untuk perbaikan dan perawatan.
Lantas, docking kapal berapa lama dan bagaimana cara melakukannya? Artikel ini membahas seluk-beluk pengedokan kapal. Jadi, baca artikel ini hingga akhir untuk mempelajari informasinya.
Docking kapal adalah proses menggeser kapal ke dok yang telah memiliki fasilitas pembuatan, perawatan, dan perbaikan vessel. Di sini, proses yang dilakukan berupa mengecat, memperbaiki, serta membersihkan kapal.
Aktivitas perbaikan ini dilakukan secara rutin dan menjadi standar perkapalan internasional. Setiap sisi perlu diperiksa untuk mengurangi risiko kecelakaan dan kerusakan di tengah pelayaran. Kegiatan ini diterapkan pada semua jenis kapal.
Lantas, docking kapal berapa lama? Proses ini bisa berjalan berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan, tergantung perbaikan yang dilakukan.
Namun, untuk jadwalnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Indonesia telah mengaturnya pada Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor HK.103/I/4/DJPL-14 tentang Pengedokan Kapal Berbendera Indonesia.
Peraturan docking kapal ini meregulasikan jadwal pengedokan beberapa jenis kapal, misalnya kapal penumpang yang perlu melakukan pengedokan setiap setahun sekali, dan lain-lain.
Baca juga: 7 Fungsi Pelabuhan untuk Perdagangan dan Perekonomian
Docking kapal adalah elemen penting untuk transportasi laut. Berikut ini adalah alasan mengapa docking kapal penting:
Kapal mungkin akan semakin usang semakin berjalannya waktu. Docking kapal dilakukan untuk menemukan permasalahan pada kapal dan memperbaikinya. Hal ini penting untuk memastikan kapal tetap terawat serta beroperasi dengan efisien dan optimal.
Docking kapal juga memungkinkan Anda untuk melakukan modifikasi yang diperlukan untuk meningkatkan performa kapal.
Pengedokan kapal telah menjadi regulasi wajib yang perlu dilakukan. Bahkan, kegiatan ini juga diatur oleh International Maritime Organization (IMO). Menurut IMO, kapal perlu melakukan survei setiap 36 bulan sekali untuk kapal niaga.
Sementara itu, di Indonesia, pengedokan kapal diatur oleh Kementerian Perhubungan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kapal yang terawat tentu akan lebih aman saat berlayar. Hal ini akan berdampak positif pada keselamatan awak kapal selama perjalanan.
Umumnya, terdapat beberapa jenis docking kapal yang bisa dilakukan sesuai dengan kondisi dok dan kapal. Adapun penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Floating docking adalah proses memasukkan kapal ke dok terapung, kemudian menurunkannya ke permukaan air laut agar bisa menahan kapal. Setelah kapal keluar dari dok terapung, dok akan diangkat kembali.
Dry docking adalah proses merawat kapal di dalam dok kering. Jadi, dok akan dikuras hingga kapal berdiri di permukaan kering. Dry docking cocok untuk perbaikan bagian bawah kapal.
Saat dry docking, awak kapal akan membersihkan dan memperbaiki lambung kapal, mengecat ulang kapal dengan cat antikarat, membersihkan tangki, serta menginspeksi komponen penting pada kapal, seperti rantai jangkar dan lain sebagainya.
Graving dock berbentuk kapal di tepi laut dan memiliki dinding kukuh seperti kolam renang. Ketika kapal dimasukkan ke dok ini, dinding dapat menahan berat air. Untuk proses keluar dan masuknya kapal, dok ini menggunakan pintu dari konstruksi baja.
Slipway dock menggunakan bantalan untuk dudukan kapal. Untuk bisa masuk ke dok ini, kapal akan ditarik dari permukaan air dengan tali baja dan mesin derek.
Baca juga: Dermaga: Definisi, Jenis, Fungsi, & Bedanya dengan Pelabuhan
Tujuan docking kapal adalah melakukan perawatan dan perbaikan. Dalam prosesnya, awak kapal mungkin menggunakan crane, lift, hydraulic jacks, pompa, dan drainase. Lantas, bagaimana proses docking berlangsung? Berikut adalah penjelasan selengkapnya:
Demikian informasi tentang docking kapal yang perlu Anda ketahui. Docking kapal adalah salah satu proses penting dalam transportasi laut karena menjaga performa kapal tetap optimal. Ketika kapal dapat beroperasi optimal, proses pengiriman akan berjalan dengan lancar.
Berbicara soal pengiriman via laut, apabila Anda membutuhkan pelayanan pengiriman bahan kimia dan LPG, Chandra Asri Group punya solusinya!
Chandra Asri Group melalui PT Chandra Shipping International dan PT Marina Indah Maritim menawarkan solusi logistik dengan sembilan kapal pengangkut bahan kimia dan gas dengan kapasitas hingga 106.650 DWT. Jumlah ini mungkin akan bertambah seiring waktu.
Jangan tunggu nanti! Percayakan kebutuhan logistik bahan kimia dan LPG perusahaan Anda pada Chandra Asri Group!
Baca juga: Mengenal Palka Kapal, Fungsinya, Jenisnya, dan Bagiannya