Logo Chandra Asri
cfs adalah

04-09-2025

Apa Itu CFS, Cara Kerja, dan Perannya pada Logistik

Dalam manajemen logistik business-to-business (B2B), Container Freight Station (CFS) menjadi salah satu aspek penting untuk mengurus barang ekspor-impor. CFS adalah gudang untuk konsolidasi dan dekonsolidasi barang impor atau ekspor. Ingin tahu lebih lanjut tentang container freight station? Simak artikel ini hingga akhir!

Apa Itu CFS?

Container Freight Station (CFS) adalah gudang untuk mengumpulkan atau memisahkan barang impor atau ekspor. Secara singkat, barang importir atau eksportir akan disatukan atau dikonsolidasikan serta dipisahkan atau didekonsolidasikan sebelum akhirnya dapat berlanjut ke proses ekspor-impor. 

Umumnya, CFS dibangun dekat dengan terminal kargo, hub kereta api, gudang lainnya, atau pelabuhan agar proses konsolidasi-dekonsolidasi barang berjalan lebih mudah. Barang-barang yang masuk ke CFS akan dikumpulkan, diperiksa, dan disatukan ke dalam kontainer pengiriman. 

Di lokasi ini pula, barang-barang akan diperiksa perizinannya dan pabeaannya karena setiap barang yang masuk ke CFS adalah kargo dari penerima dan pengirim yang berbeda. CFS juga menjadi titik ideal untuk pemasok agar bisa mengirimkan produknya, khususnya untuk diekspor.

Perlu diketahui bahwa CFS adalah gudang yang diperuntukkan untuk kargo LCL atau less-than container load. Artinya, barang yang dimuat kurang dari muatan truk sehingga bisa memuat banyak barang dari pengirim atau penerima yang berbeda.

Mengapa CFS Penting?

Mengapa CFS Penting

CFS adalah gudang khusus yang dimanfaatkan untuk memuat dan membongkar kargo serta menjadi tempat untuk memeriksanya. Selain itu, CFS juga memiliki peran-peran penting sebagai berikut:

  • Menerima dan mengirimkan barang. 
  • Mengonsolidasi barang ke satu kontainer. Fungsi ini memungkinkan pemasok yang hanya mengirim sedikit barang tetap bisa bergabung dengan batch pengiriman di satu kontainer secara efisien. 
  • Memeriksa barang dan menimbangnya. 
  • Membongkar kontainer dan memisahkan barang kiriman sesuai dengan lokasi agar bisa dikirimkan ke penerima. 
  • Mengemas barang sebelum pengiriman. 
  • Melacak pengiriman. 
  • Mengawasi transportasi kontainer agar sampai ke tujuan yang tepat. 
  • Menyimpan kontainer sementara sebelum dikiriman sesuai dengan tanggal yang telah direncanakan. 
  • Melakukan perawatan kontainer. 
  • Mencatat jumlah barang yang masuk dan keluar. 
  • Merilis tanda terima pesanan. 

Baca juga: Kenali Alat Transportasi Laut & Perkembangannya di Indonesia

Cara Kerja CFS

Proses CFS perlu dilakukan dengan cermat agar barang dikirimkan dan diterima dengan tepat sesuai dengan data kargo. Adapun proses CFS adalah sebagai berikut:

  • Proses penerimaan barang: Kargo yang datang ke CFS dari berbagai macam pengirim akan dicatat dan dikelompokkan berdasarkan tujuan, ukuran, dan kriteria lainnya. 
  • Pemeriksaan barang: Dokumen akan diperiksa dan dicocokkan dengan barang. Hal ini penting untuk memisahkan barang dengan perlakukan khusus. 
  • Konsolidasi barang: Kargo yang sudah dikelompokkan akan dikumpulkan ke dalam satu kontainer sesuai dengan tujuan pengiriman. Pada proses ini, barang yang perlu dikemas akan dikemas sesuai dengan prosedur keamanan. 
  • Pengiriman barang: Barang-barang yang sudah dikemas dan disusun ke dalam kontainer akan dikirim ke lokasi tujuan. 

Manfaat CFS

Manfaat CFS

Tahukah Anda? CFS ternyata memberikan sejumlah manfaat bagi bisnis. Berikut adalah penjelasannya:

  • Efisiensi waktu dan biaya: Karena menangani LCL, satu kontainer terisi oleh berbagai macam barang dengan pengirim dan penerima yang berbeda. Alhasil, Anda bisa berbagi biaya pengiriman. Selain itu, CFS dapat menghemat waktu karena CFS dapat menangani prosedur bea cukai. 
  • Aman: Barang yang masih tersimpan sementara akan tetap aman hingga waktu pengiriman tiba. 
  • Fleksibel: CFS bisa melayani pengiriman dengan jumlah yang sedikit tanpa harus menunggu kontainer penuh. 
  • Sesuai standar: Prosedur keamanan CFS telah mengikuti standar yang berlaku sehingga barang akan diperlakukan dengan hati-hati saat konsolidasi-dekonsolidasi. 

Baca juga: Apa Itu Bunker Kapal dan Bagaimana Prosedurnya Dilakukan?

Perbedaan CFS, CY, dan ICD

Jika berbicara soal CFS, Anda mungkin pernah mendengar soal CY dan ICD. CY adalah Container Yard dan ICD adalah Inland Container Depot. Perbedaan CFS dan CY terletak pada muatannya. 

CFS adalah gudang khusus untuk menampung muatan LCL, sedangkan CY dikhususkan untuk muatan penuh atau FCL. Selain itu, CY tidak melakukan konsolidasi-dekonsolidasi kargo seperti CFS karena pengirim dan penerimanya sama. 

Sementara itu, beda ICD dan CFS terletak pada lokasinya. ICD terletak jauh dari pelabuhan atau terminal karena cenderung lebih dekat dengan pabrik dan gudang. Hal ini memungkinkan eksportir dan importir dalam mengurus pengiriman. 

Kemudian, ICD mengurusi kargo FCL yang pengirim dan penerimanya sama sehingga tidak melakukan konsolidasi-dekonsolidasi seperti CFS. ICD juga memiliki kawasan pabean sendiri yang memungkinkan mereka mengecek barang dan dokumen secara mandiri. 

Selain ketiga gudang tersebut, terdapat pula bonded warehouse yang paling berbeda dari ketiganya. Bonded warehouse adalah gudang yang khusus digunakan untuk menyimpan barang ekspor dan impor yang pembayaran beanya tertunda. 

Jadi, importir memiliki waktu untuk membayar bea dan mengamankan arus kas mereka. Biasanya, tidak ada batas waktu untuk menyimpan barang di gudang ini dan barang yang tersimpan di sini sudah melewati prosedur bea cukai. 

Demikian informasi tentang Container Freight Station (CFS) yang bisa Anda pelajari. CFS adalah gudang khusus yang dapat menyimpan muatan LCL dan membuat pengiriman semakin efisien. 

Terkait logistik dan pengiriman, Chandra Asri Group melalui PT Chandra Shipping International dan PT Marina Indah Maritim menawarkan solusi logistik menggunakan sembilan kapal pengangkut bahan kimia dan gas dengan kapasitas hingga 106.650 DWT. Jumlah ini mungkin akan bertambah seiring waktu. 

Lebih lanjut, Chandra Asri Group juga melayani transportasi darat dengan PT SCG Barito Logistics dan PT Chandra Cold Chain yang mengoperasikan 155 armada truk.

Jadi, pastikan Anda memercayakan kebutuhan logistik bahan kimia dan LPG pada Chandra Asri Group!

Baca juga: Mengenal FOB (Free on Board), Jenisnya, dan Keuntungannya