Logo Chandra Asri
cek hs code

17-09-2025

3 Cara Cek HS Code untuk Ekspor-Impor dan Cara Membacanya

Pernahkah Anda mendengar tentang HS Code? HS Code adalah kode penting dalam shipping karena menunjukkan klasifikasi produk, khususnya untuk mengurus ekspor dan impor. 

Lantas, bagaimana cara cek HS Code dan bagaimana cara membacanya? Melalui aritkel ini, Anda akan mempelajari seluk-beluk HS Code untuk keperluan logistik. Untuk itu, simak artikel ini hingga akhir!

Apa Itu HS Code?

HS Code atau Harmonized System Code adalah sistem pengodean standar yang dikembangkan oleh World Customs Organization (WCO) dan telah digunakan oleh lebih dari 200 negara di dunia. 

Fungsi HS Code adalah untuk menentukan tarif dan pajak bea masuk, standar klasifikasi barang, menghindari penyalahgunaan klasifikasi barang, dan mengidentifikasi barang oleh pihak bea cukai. 

Secara umum, HS Code terdiri dari serangkaian angka yang mewakili kategori, spesifikasi barang, dan subkategori. Kode ini berlaku secara internasional sehingga hampir semua pihak menggunakannya sebagai standar. 

Namun, setiap negara juga bisa mengembangkan kode tersendiri sesuai kebijakan yang berlaku. Itulah mengapa setiap negara mungkin memiliki kode yang berbeda, tetapi enam digit pertama kode ini telah bersifat internasional.

Lantas, apakah HS Code bisa kedaluwarsa? Masa berlaku HS Code sangatlah dinamis. WCO biasanya melakukan revisi setiap lima tahun sekali sehingga kode yang sudah Anda gunakan bisa saja berubah. Oleh karena itu, Anda perlu rutin memperbaruinya dan menyesuaikan dengan perubahan pasar global. 

Baca juga: Apa Itu FPSO, Cara Kerja, Manfaat, dan Bedanya dengan FSO

Cara Cek HS Code

Cara Cek HS Code

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, HS Code berguna untuk menentukan tarif dan bea masuk. Selain itu, kodenya kerap berganti, khususnya ketika terjadi perubahan pada perdagangan internasional. Oleh karena itu, Anda perlu rutin cek HS Code. Berikut adalah cara melihatnya:

1. Melalui BTKI Bea Cukai

Cara cek HS Code yang pertama adalah melalui BTKI (Buku Tarif Kepabeanan Indonesia) Bea Cukai. Di Indonesia, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah pihak yang menentukan HS Code melalui BKTI. Anda bisa mengunduh BKTI lewat situs Kementerian Keuangan. 

2. Melalui INSW

Cara cek lainnya adalah melalui INSW atau Indonesia National Single Window. Anda bisa mengakses insw.co.id dan masuk ke Penelusuran Detail Komoditas berdasarkan kode HS. 

Lalu, masukkan nama produk untuk mencari kode HS. Selanjutnya, INSW akan memunculkan beragam kategori yang relevan dengan pencarian Anda. 

3. Melalui Kantor Bea Cukai

Anda pun bisa melihat HS Code di kantor bea cukai, di mana Anda bisa menemukan buku panduan berisi daftar lengkap HS Code. Anda pun bisa membelinya langsung jika dibutuhkan. 

Cara Membaca HS Code

Selain cek HS Code, Anda juga perlu bisa membaca kode ini, khususnya jika Anda berencana untuk mengekspor produk. Secara internasional, HS Code terdiri dari 6–10 digit angka, tergantung kebijakan negara terkait kode ini. 

Untuk kode 6 digit, Anda bisa membacanya sebagai berikut:

  • Dua digit pertama sebagai kategori umum produk. 
  • Dua digit tengah sebagai subkategori produk. 
  • Dua digit terakhir sebagai deskripsi spesifik produk. 

Misalnya, Anda menemukan HS Code 0804.50. 

  • 08 adalah kategori buah dan kacang yang bisa dimakan; kulit jeruk atau melon
  • 04 adalah subkategori untuk buah kurma, nanas, alpukat, mangga, manggis, buah ara, dan jambu. 
  • 50 adalah kode untuk manggis, jambu, dan mangga. 

Jadi, apabila Anda mengimpor buah manggis, jambu, atau mangga, Anda bisa menggunakan kode HS 0804.50. 

Lebih lanjut, apabila Anda menggunakan kode 8 digit, beginilah cara membacanya:

  • Dua digit pertama sebagai kategori umum produk. 
  • Dua digit kedua sebagai heading produk.
  • Dua digit ketiga sebagai subheading
  • Dua digit keempat sebagai subsubheading

Contoh HS code ini adalah 0805.10.00. 08 adalah kategori buah dan kacang yang bisa dimakan; kulit jeruk atau melon. Lalu, 05 berarti jeruk, sedangkan 10 berarti jeruk segar atau kering. Untuk 00 di belakang sendiri adalah subsubheading 00 atau tidak ada rincian lebih lanjut. 

Baca juga: Mengenal FOB (Free on Board), Jenisnya, dan Keuntungannya

Apa yang Terjadi Jika Menggunakan HS Code yang Tidak Tepat?

Apa yang Terjadi Jika Menggunakan HS Code yang Tidak Tepat

Penggunaan HS Code yang tidak tepat bisa menjadi masalah serius untuk proses ekspor-impor Anda. Bahkan, Anda bisa dikenai denda dan proses logistik bisa tertunda. Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi jika Anda menggunakan HS Code yang salah:

1. Salah Tarif

HS Code rutin diperbarui (5 tahun sekali oleh WCO) untuk beradaptasi dengan perubahan industri, pasar global, dan produk baru. Jika Anda masih menggunakan kode yang lama, pihak bea cukai dapat menolaknya karena tarif yang dikenakan sudah tidak berlaku. 

2. Salah Klasifikasi Produk

Risiko salah klasifikasi produk juga mengintai jika HS Code yang digunakan kurang tepat. Hal ini bisa berdampak pada kesalahan penetapan tarif dan risiko terkena denda karena termasuk penipuan bea cukai. Jadi, pastikan Anda melakukan riset mendalam terkait kode yang akan digunakan. 

3. Mencurangi Regulasi

Beberapa oknum importir sengaja menggunakan kode yang salah untuk mendapatkan tarif yang lebih murah. Hal ini dapat dideteksi oleh pihak bea cukai sehingga Anda bisa didenda atau barang akan ditahan.

4. Salah Daerah

HS Code juga digunakan untuk menentukan kode negara sehingga Anda bisa mendapatkan tarif ekspor ke negara yang dituju. Jika salah menggunakan kode, Anda bisa mengaplikasikan kode ke negara lain sehingga tidak valid. 

5. Kesalahan Perlakuan pada Barang

Pihak ekspedisi bisa saja salah memperlakukan barang karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang disepakati karena kesalahan penggunaan kode. Oleh karena itu, berikan spesifikasi dan kode produk yang benar agar produk bisa diklasifikasikan dengan tepat. 

Demikian informasi tentang cara cek HS Code dan informasi penting lainnya terkait kode ini. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Anda perlu dengan cermat mengikuti perkembangan HS code agar tidak salah menggunakan kode. 

Selain itu, Anda juga perlu menggunakan layanan pengiriman yang andal dan tepat, khususnya untuk bahan kimia dan LPG yang membutuhkan perlakuan khusus. Terkait ini, Anda bisa mengandalkan Chandra Asri Group.

Solusi logistik dari Chandra Daya Investasi Tbk siap melayani pengiriman bahan kimia dan LPG menggunakan sembilan kapal pengangkut berkapasitas 5.000–106.650 DWT. Jumlah ini dapat meningkat di masa depan. 

Kemudian, Chandra Asri Group juga melayani transportasi darat melalui PT SCG Barito Logistics dan PT Chandra Cold Chain dengan 155 truk beragam jenis serta gudang-gudang di area Cilegon dan Jawa. 

Jadi, percayakan kebutuhan logistik bahan kimia dan gas perusahaan Anda pada Chandra Asri Group!

Baca juga: Kenali Alat Transportasi Laut & Perkembangannya di Indonesia