Logo Chandra Asri
bollard pull test

22-11-2025

Mengenal Bollard Pull Test pada Industri Perkapalan & Maritim

Dalam dunia perkapalan dan industri pengiriman jalur laut, bollard pull test sangatlah diperlukan. Bollard pull adalah kekuatan tarik dari sebuah vessel yang dibandingkan langsung oleh tenaga kuda atau torsi mesin kendaraan konvensional.

Bollard pull test wajib dilakukan karena pengujian ini melihat gaya maksimal dari sebuah kapal terhadap objek tidak bergerak, seperti dermaga atau kapal lain. 

Artikel ini membahas bollard pull test dan prosedurnya. Jadi, simak artikel ini hingga akhir untuk mencermati informasi selengkapnya!

Apa Itu Bollard Pull Test?

Bollard pull test adalah jenis pengujian terhadap gaya tarik sebuah kapal ketika tidak bergerak di atas air. Pengujian ini ditujukan untuk melihat performa kapal, khususnya kapal tunda, dalam menarik kapal lainnya, seperti kapal kargo dan tanker

Konsep bollard pull sama dengan drawbar pull pada kendaraan darat, misalnya ketika sebuah truk menarik trailer. Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan sebuah truk dalam menarik trailer atau kendaraan berat lainnya. 

Spesifikasi teknis dari bollard pull test umumnya dicatat dalam kilonewton (kN), tonnes-force (tf), atau short tons force (stf). Semua kapal komersial yang dirancang untuk menarik kapal lainnya wajib menjalankan tes ini serta mendapatkan bollard pull certification dari lembaga internasional yang berwenang, misalnya Bureau Veritas (BV) atau American Bureau of Shipping (ABS). 

Baca juga: Mengenal Palka Kapal, Fungsinya, Jenisnya, dan Bagiannya

Mengapa Bollard Pull Test Penting?

Mengapa Bollard Pull Test Penting

Sama seperti kendaraan darat yang memiliki unit pengujian kekuatan (horsepower atau tenaga kuda), kapal juga perlu diuji kekuatan daya tariknya. 

Yang membedakan kapal dan kendaraan darat adalah beban dan kecepatan. Kendaraan darat mungkin memiliki hubungan kecepatan dan torsi yang pas. Sementara itu, kapal perlu menarik beban yang lebih berat di atas air sehingga harus bergerak secara lambat. 

Jadi, meskipun kecepatan kapal cukup lambat, torsi dari baling-baling dan mesin pendorong tetap signifikan. 

Itulah mengapa bollard pull test dicatat dari kecepatan nol dalam arah maju karena perlu memastikan bahwa kapal tunda dapat menahan kapal yang ditarik dengan stabil.

Perlu diketahui bahwa kondisi di laut dapat membuat kapal yang ditarik mengeluarkan dorongan ke arah yang berlawanan dari arah kapal tunda. Selain itu, kapal yang ditarik juga bergerak dengan tenaganya sendiri.

Jika tidak dihitung dengan baik dan efisien, kapal yang ditarik dapat bertabrakan dengan kapal tunda yang menariknya. Maka dari itu, kapal tunda harus mampu menghentikan gerakan dan segera mengubah arahnya. 

Bagaimana Bollard Pull Test Dilakukan?

Bagaimana Bollard Pull Test Dilakukan

Bollard pull test dilakukan dengan memanfaatkan tambat yang berada di dermaga. Tambat atau bollard ini umumnya pendek dan terbuat dari logam. Tambat ini biasanya digunakan kapal untuk bersandar. 

Kemampuan bollard pull dihitung dengan mengaitkan mekanisme derek pada kapal ke tambat dan kapal harus bisa mendorong dirinya sendiri dengan tarikan maksimal. 

Karena kapal ditambatkan, ia memiliki kecepatan maju nol. Lalu, tegangan yang menumpuk di tali derek (yang tertambat) menunjukkan total daya dorong yang dihasilkan oleh baling-baling kapal. Agar semakin paham bagaimana pengujian ini bekerja, mari cermati prosedur bollard pull test berikut ini:

  1. Kapal tunda ditambatkan dengan tali khusus atau tali baja ke tambat yang berada di dermaga. 
  2. Mesin kapal dijalankan sesuai dengan prosedur. 
  3. Alat ukur, biasanya berupa dinamometer dan load cell, akan mengukur gaya tarik maksimal dalam rentang waktu tertentu. 
  4. Untuk menjaga keamanan selama pengujian, area di sekitar kapal tunda harus steril untuk menghindari risiko kecelakaan akibat putusnya tari saat kapal menarik dengan kecepatan penuh. 

Agar hasil pengujian akurat, bollard pull test harus dilakukan di atas air tanpa ombak atau gangguan lainnya, steril dari tiga arah gerakan, serta memastikan aliran baling-baling tidak terhalang. 

Namun, ada kalanya kondisi tersebut tidak bisa dicapai, misalnya laut sedang berombak, sehingga hasilnya secara umum tidak bisa sepenuhnya akurat. Alhasil, Anda perlu mempertimbangkan faktor risiko dan potensi kesalahan selama pengujian. 

Maka dari itu, bollard pull test dilakukan secara eksperimental dengan mempertimbangkan faktor kesalahan. Kemudian, Anda perlu membandingkannya dengan hasil simulasi dasar. 

Baca juga: Mengenal Docking Kapal, Prosesnya, Fungsinya, dan Metodenya

Cara Menghitung Bollard Pull

Cara Menghitung Bollard Pull

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bollard pull test dilakukan untuk menguji kapasitas tarik maksimal dari sebuah kapal yang nantinya akan digunakan untuk menarik kapal yang lebih besar. Adapun cara menghitung bollard pull test adalah sebagai berikut:

Bollard pull = (Kekuatan mesin dalam kilowatts x efisiensi baling-baling x 0,101972) / 9,81

0,101972 adalah faktor konversi dan 9,81 adalah percepatan gravitasi. Sementara itu, efisiensi baling-baling (propeller) berkisar antara 0 hingga 1, di mana 1 mengindikasikan efisiensi penuh (100%) dan 0 mengindikasikan hilangnya kekuatan. 

Jika dijabarkan secara fisika, gaya yang diberikan kapal tunda pada kapal yang ditarik harus lebih besar dibandingkan gaya yang menahan kapal (angin, gelombang, dan gesekan lambung kapal dengan air).

Demikian informasi tentang bollard pull test yang bisa dipahami. Bollard pull test sangat dibutuhkan untuk mengetahui daya tarik maksimal dari sebuah kapal tunda. Hal ini penting agar kapal tunda bisa menarik kapal yang lebih besar dengan muatan di dalamnya, misalnya muatan penumpang atau bahan kimia. 

Terkait kapal untuk pengiriman bahan kimia, Chandra Asri Group melalui PT Chandra Shipping International dan PT Marina Indah Maritim menawarkan solusi logistik menggunakan sembilan kapal pengangkut bahan kimia dan gas dengan kapasitas 5.000 DWT–106.650 DWT. Jumlah ini mungkin akan bertambah seiring waktu. 

Jadi, percayakan kebutuhan logistik laut untuk bahan kimia dan LPG pada Chandra Asri Group!

Baca juga: 7 Fungsi Pelabuhan untuk Perdagangan dan Perekonomian