Logo Chandra Asri
safety induction adalah

18-11-2025

Apa Itu Safety Induction, Mengapa Penting & Cara Melakukannya

Dalam dunia kerja, khususnya di pabrik dan fasilitas manufaktur, memahami kebijakan K3 sangatlah penting untuk memastikan keamanan dan keselamatan selama bekerja. 

Umumnya, kebijakan K3 dan regulasi keamanan kerja lainnya dipaparkan kepada karyawan baru pada safety induction

Safety induction adalah langkah utama yang perlu dijelaskan oleh perusahaan kepada kontraktor, karyawan, atau pengunjung baru, khususnya terkait cara bekerja yang aman di situs dan tempat kerja. 

Artikel ini membahas apa itu safety induction dan esensinya dalam dunia kerja. Untuk itu, cermati artikel ini hingga akhir!

Apa Itu Safety Induction?

Safety induction adalah latihan yang diberikan kepada karyawan baru untuk mempersiapkan perannya di perusahaan tersebut. Tujuan safety induction adalah memastikan karyawan baru memahami tanggung jawabnya, struktur organisasinya, dan risiko keselamatan kerja yang mengikutinya. 

Harapannya, karyawan baru dapat menyadari dan melakukan tindakan pengendalian yang tepat jika terjadi hal-hal yang membahayakan diri di tempat kerja. 

Di Indonesia, safety induction diatur pada UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, tepatnya pada Bab V Pembinaan, di mana pengurus perlu menjelaskan tentang risiko kerja yang mungkin timbul, alat pengaman dan perlindungan, serta sikap aman dalam bekerja. 

Mengapa Safety Induction Penting?

Mengapa Safety Induction Penting

Safety induction adalah salah satu upaya pencegahan kecelakaan kerja yang perlu dipahami oleh setiap karyawan di sebuah perusahaan. 

Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia mencatat bahwa di periode Januari–Desember 2024, sebanyak 462.241 kasus kecelakaan kerja terjadi, dengan 91,65%-nya dialami oleh peserta penerima upah. 

Umumnya, karyawan yang tidak dibekali dengan safety induction yang memadai memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk tidak mengindahkan regulasi keselamatan dan keamanan kerja. 

Alhasil, mereka lebih rentan mengalami kecelakaan akibat minimnya pengetahuan saat menangani situasi gawat darurat. Itulah mengapa safety induction sangat ditekankan kepada semua karyawan perusahaan. 

Beberapa alasan mengapa safety induction penting adalah sebagai berikut:

  • Menyediakan latihan penting terkait prosedur keamanan, cara menggunakan alat pelindung, serta protokol kegawatdaruratan. 
  • Menciptakan lingkungan yang aman bagi semua karyawan. 
  • Mengoptimalkan proses perpindahan peran ke karyawan baru sembari menjaga kualitas kerja. 
  • Memastikan bahwa karyawan baru memahami peran, hak, kewajibannya di perusahaan serta peraturan-peraturan yang ada. 
  • Melatih karyawan baru untuk bisa melakukan pertolongan pertama kecelakaan kerja, keluar dari jalur evakuasi, mengetahui titik kumpul, serta melakukan langkah-langkah evakuasi. 
  • Membantu karyawan baru dalam memahami struktur organisasi dan budaya kerja perusahaan. 

Safety induction wajib diberikan kepada pengunjung, kontraktor, dan karyawan sebelum memulai aktivitas. Namun, pelatihan ini tidak perlu diulang setiap memulai hari. Anda bisa melakukan safety induction pada orang baru atau ketika terdapat kebijakan baru. 

Anda juga bisa melakukan pelatihan safety induction secara berkala, misalnya setahun sekali, sehingga karyawan lama tetap familiar dengan protokol yang harus diterapkan. 

Baca juga: Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ini Tujuan dan Strateginya

Prosedur Latihan Safety Induction

Karyawan baru akan menerima latihan safety inductions sejak hari pertama bekerja untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan kerja dengan cepat dan bekerja dengan aman. 

Beberapa hal yang ditekankan pada latihan safety induction adalah risiko keselamatan kerja, prosedur kegawatdaruratan, praktik kerja yang aman, kebijakan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, alat-alat khusus, serta pertolongan pertama. 

Adapun rincian prosedur safety production adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan Lingkungan dan Budaya Kerja

Karyawan, kontraktor, dan pengunjung baru akan diperkenalkan dengan lokasi kerja, termasuk tempat menyimpan Alat Pelindung Diri (APD), jalur evakuasi, dan area dengan risiko kerja tinggi. 

Selain mengenalkan lingkungan kerja, karyawan juga mendapatkan informasi tentang potensi-potensi bahaya di tempat kerja.

2. Penggunaan APD

Pengurus juga bertanggung jawab untuk mengajarkan karyawan baru dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan benar serta memastikan mereka menggunakannya selama bekerja. Beberapa APD yang umum ditemukan di kantor adalah helm, masker, kacamata, dan sarung tangan. 

3. Pelatihan Tanggap Darurat

Tidak hanya prosedur kerja dan perlindungan diri, karyawan juga dilatih untuk bisa bertindak tepat ketika situasi darurat, misalnya kecelakaan kerja saat bekerja dengan mesin, bencana alam, atau kebakaran. 

4. Evaluasi

Umumnya, pengurus akan memberikan evaluasi apakah karyawan tersebut memahami setiap pelatihan yang diberikan dan layak bekerja. Jika sudah layak, karyawan akan mendapatkan sertifikat safety induction atau kartu khusus. 

Manfaat Safety Induction

Manfaat Safety Induction

Safety induction memberikan sejumlah keuntungan bagi karyawan dan perusahaan, di antaranya:

Manfaat Bagi Perusahaan:

  • Meningkatkan kepatuhan karyawan terhadap peraturan, khususnya regulasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). 
  • Meningkatkan engagement dan loyalitas karyawan karena bekerja dengan aman. 
  • Mengurangi biaya karena kecelakaan kerja. 
  • Meningkatkan reputasi perusahaan terkait K3 yang baik. 

Manfaat Bagi Karyawan:

  • Karyawan memiliki pengetahuan K3 yang baik dan memadai. 
  • Mengurangi risiko kecelakaan kerja. 
  • Meningkatkan keterampilan terkait safety induction
  • Meningkatkan percaya diri karena karyawan memahami prosedur K3 dan tindakan di situasi gawat darurat. 

Baca juga: Apa itu Teknologi Hijau? Manfaat, Adaptasi, dan Contohnya

Penerapan K3 di Chandra Asri Group

Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus dipahami oleh setiap karyawan sehingga bisa mengurangi risiko kecelakaan kerja dan memastikan proses operasional berjalan dengan lancar. 

Chandra Asri Group sebagai perusahaan solusi kimia, energi, dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara menerapkan sejumlah prosedur K3, di antaranya:

1. PAUSE

PAUSE adalah prosedur keselamatan kerja yang perlu dilakukan oleh setiap karyawan Chandra Asri Group. P adalah Pause yang artinya karyawan perlu berhenti sejenak jika merasa ragu. 

Lalu, A adalah Asses yang artinya karyawan harus mengamati area kerja untuk mengidentifikasi risiko bahaya, U atau Understand yang mana karyawan harus memahami cara melanjutkan pekerjaan dengan aman, S atau Share yaitu membagikan informasi cara kerja yang aman, dan E atau Execure atau menjalankan pekerjaan. 

2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Seluruh karyawan Chandra Asri Group wajib mengenakan APD saat memasuki area pabrik. Bahkan, APD dibagi menjadi dua, yaitu APD dasar dan khusus. 

APD dasar meliputi baju lengan panjang, safety goggles, safety helmet, dan safety shoes. Lalu, APD khusus meliputi masker, coverall, gloves, body harness, dan earmuff

Selain dua prosedur di atas, Chandra Asri Group juga melakukan safety induction training untuk pengenalan safe work permit dan risiko kerja lainnya, perawatan keandalan operasional pabrik, emergency response procedure (ERP), dan masih banyak lagi untuk memastikan lingkungan kerja tetap aman. 

Itulah informasi tentang safety induction yang bisa dipelajari. Safety induction adalah bagian terpenting dalam prosedur operasional yang memastikan bahwa semua karyawan memahami cara menangani situasi darurat serta mengurangi risiko kecelakaan kerja. 

Sebagai perusahaan petrokimia terdepan di Indonesia, Chandra Asri Group tidak hanya mengedepankan kualitas layanan dan produk, tetapi juga memastikan setiap karyawan bekerja dengan aman. 

Baca juga: Mengenal Green Building, Fungsi, Manfaat, dan Contohnya