04-06-2025
Di Indonesia, keberadaan LPG atau Liquified Petroleum Gas telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bagaimana tidak? Masyarakat Indonesia bergantung pada hasil olahan minyak bumi ini untuk berbagai macam keperluan, dari memasak hingga menjadi bahan bakar.
Artikel ini mengupas tuntas informasi tentang LPG, seperti karakteristik dan jenisnya. Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut, simak artikel ini hingga akhir!
LPG adalah sekumpulan senyawa hidrokarbon cair yang berisi gas butana dan propana. Umumnya, LPG diproduksi dari pemisahan gas alam atau penyulingan minyak bumi yang kemudian diubah menjadi cair dengan suhu rendah dan tekanan tinggi.
Karakteristik LPG adalah mudah terbakar, tidak berwarna, dan rendah karbon. Meski tidak berbau dalam kondisi alami, LPG dapat ditambahkan zat tambahan, seperti etil merkaptan, sebagai odorant untuk mendeteksi kebocoran.
Sifat lainnya dari LPG adalah berbentuk cair dan gas. Artinya, LPG akan berbentuk cair saat disimpan di dalam tabung dan berubah menjadi gas jika dilepaskan ke tekanan atmosfer.
Volume bahan bakar ini dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas. Itulah mengapa LPG diedarkan dalam bentuk cair dan dikemas dalam tabung logam bertekanan.
Pengemasan ini juga bertujuan untuk mencegah ekspansi panas dan penguapan. Kemudian, LPG juga mudah menguap dan memiliki titik didih sangat rendah.
Gas cair ini banyak digunakan di Indonesia sebagai bahan bakar, umumnya untuk memanaskan air di water heater, menghangatkan rumah, dan memasak.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, penggunaan LPG di provinsi ini menyentuh angka 1 jutaan di tahun 2019, dengan tabung gas 3 kilogram mendominasi penggunaan terbanyak.
Baca juga: Pembangkit Tenaga Listrik: Definisi, Jenis, & Contohnya
LPG adalah gas cair yang dikemas dalam tabung, baik tabung curah atau tabung silinder, sehingga membuatnya lebih nyaman dibawa dan didistribusikan ke mana pun. Gasnya memiliki nilai kalor dan panas yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi sementara.
Pembakarannya pun cenderung lebih bersih karena tidak mengandung sulfur. LPG juga memiliki kualitas yang konsisten sehingga cocok untuk penggunaan industri, seperti bahan bakar forklift atau boiler industri.
Selain alasan tersebut, berikut ini adalah beberapa sebab mengapa LPG menjadi salah satu sumber energi yang diandalkan masyarakat:
Setelah mengetahui pengertian LPG dan mengapa bahan bakar ini sangat diandalkan, mari simak proses pembuatan LPG dibuat berikut ini.
LPG dapat diproduksi dari gas alam. Pertama, gas alam akan dikumpulkan dari bawah tanah. Gas ini umumnya mengandung berbagai gas dan cairan, seperti metana, etana, propana, dan butana.
Sebelum dipasarkan, LPG akan dipisahkan berdasarkan seberapa “basah” gasnya. Misalnya, NGL atau Natural Gas Liquid yang dibentuk dari 10% uap gas tak terproses akan dipisahkan dari LPG yang berisi propana dan butana.
LPG juga bisa didapatkan dari minyak bumi yang diolah dari serangkaian proses, misalnya distilasi dan cracking. Sama seperti LPG dari gas alam, LPG dari minyak bumi juga dipisahkan berdasarkan kadar “basah” dari proses penyulingan.
Kemudian, proses berlanjut ke fraksinasi LPG atau pemisahan LPG dengan gas-gas, seperti isobutana, propana, dan butana. Selanjutnya, LPG akan disimpan di tangki atau tabung untuk didistribusikan.
Gas cair ini juga dapat diproduksi dari sumber terbarukan dan bahan baku daur ulang, seperti sisa tanaman dan limbah organik. LPG ini biasanya disebut dengan BioLPG.
Limbah organik akan diolah dengan teknologi khusus sehingga menghasilkan biopropana dan propana terbarukan. LPG jenis ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi jejak karbon.
Baca juga: 7 Manfaat Gas Bumi untuk Rumah Tangga & Industri, Apa Saja?
LPG dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan komponen utamanya, yaitu LPG butana, LPG propana, dan LPG campuran keduanya. Komponen LPG, yang mana adalah butana dan propana, menentukan fungsi LPG. Berikut ini adalah penjelasan jenis LPG selengkapnya:
LPG butana memiliki kandungan butana (C4H10), yang mana adalah senyawa yang memiliki titik didih yang lebih rendah daripada propana. LPG butana cocok digunakan sebagai bahan baku korek gas, kompor portable, refrigerant, dan propellant.
LPG propana berisi propana (C3H8) yang memiliki titik didih -42 derajat Celsius. LPG propana kerap digunakan untuk bahan bakar kendaraan, bahan bakar untuk memasak, sistem pemanas rumah tangga, dan sistem pemanas industri.
LPG campuran terbuat dari campuran propana dan butana serta telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi iklim. LPG jenis ini sangat umum digunakan di rumah tangga untuk memasak dan bahan bakar kendaraan yang membutuhkan efisiensi tinggi.
Selain ketiga jenis LPG di atas, terdapat pula LPG yang ditambahkan zat tambahan khusus untuk keperluan tertentu, seperti mengurangi korosi pada peralatan dan meningkatkan efisiensi pembakaran.
Demikian informasi tentang LPG yang bisa Anda cermati. LPG adalah salah satu bahan bakar yang diandalkan oleh masyarakat Indonesia untuk berbagai macam keperluan. LPG dibuat dari gas alam atau minyak bumi melalui serangkaian proses industri.
LPG kemudian diangkut melalui beberapa cara, salah satunya dengan kapal laut, untuk diedarkan ke publik. Terkait logistik kelautan untuk LPG, Chandra Asri Group memiliki bisnis logistik untuk mengangkut LPG dan bahan kimia.
Bisnis logistik maritim tersebut meliputi PT Chandra Shipping International (CSI), PT Marina Indah Maritim (MIM), dan PT Chandra Cold Chain (CCC). Logistik kelautan milik Chandra Asri Group ini dilengkapi dengan tujuh kapal berkapasitas 5.000–8.600 DWT dan berpotensi mengakuisisi lebih banyak kapal di masa depan.
Baca juga: Apa Itu Hidrokarbon Aromatik? Ini Sifat, Jenis, & Reaksinya