Logo Chandra Asri
Tingkatkan Tata Kelola ESG, Chandra Asri Lakukan Audit Business Ethics

15-01-2025

Tingkatkan Tata Kelola ESG, Chandra Asri Lakukan Audit Business Ethics

Chandra Asri melaksanakan audit terhadap Etika Bisnis yang melibatkan seluruh karyawan di seluruh wilayah operasi pada tahun 2024. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memperkuat pilar Governance (Tata Kelola) dalam kerangka kerja Environmental, Social, and Governance (ESG). Melalui penilaian ini, Chandra Asri berupaya mengukur pemahaman dan penerapan nilai-nilai etika bisnis di lingkungan kerja, sekaligus menetapkan baseline yang penting untuk perbaikan kedepannya. 

 

Etika Bisnis Jadi Prioritas dalam Mengukuhkan Tata Kelola Berkelanjutan

Etika bisnis adalah fondasi utama dalam memastikan tata kelola yang baik. Nilai-nilai seperti integritas, akuntabilitas, dan keadilan membentuk dasar bagaimana sebuah perusahaan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan dan menghadapi tantangan operasional. Dalam konteks ESG, praktik etika tidak sekedar mematuhi regulasi, tetapi juga mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Perusahaan yang memiliki landasan etika bisnis yang kuat akan menciptakan kepercayaan di antara karyawan, mitra, dan masyarakat, dan juga memperkuat ketahanan bisnis dalam menghadapi risiko reputasi, korupsi, atau konflik kepentingan. 

Melalui audit ini, Chandra Asri dapat mendapatkan gambaran yang jelas tentang tingkat kesadaran dan penerapan etika bisnis di seluruh organisasi. Temuan ini memberikan wawasan yang kemudian dijadikan landasan untuk melakukan perbaikan baik dari sisi kebijakan maupun sosialisasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan ideal. Etika bisnis juga menjadi elemen penting dalam mendukung keberlanjutan operasional, memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan keseimbangan jangka panjang. 

 

Temuan dan Langkah Strategis untuk Peningkatan  

Audit yang dilakukan dalam jangka waktu satu bulan ini kepada seluruh operasional perusahan ini mencakup beberapa tujuh area utama yang diselaraskan dengan poin-poin penting pada Kode Etik Perusahaan, antara lain;  

  • People & Safety: Mengutamakan keselamatan kerja dan perlakuan yang setara. 
  • Fighting Bribery & Corruption: Mematuhi kebijakan anti-penyuapan dan menghindari konflik kepentingan. 
  • Business Activities: Memastikan ketaatan pada hukum, serta mendorong praktik pengadaan barang dan persaingan sehat 
  • Political Activities: Menjaga batasan etis dalam keterlibatan politik.
  • Safeguarding Assets: Melindungi data dan aset perusahaan. 
  • Communication: Mengelola informasi internal dan eksternal dengan bijak. 
  • Consultation and Reporting: Menggunakan mekanisme pelaporan yang transparan. 

Dalam proses ini, ditemukan bahwa beberapa poin seperti penerapan protokol keselamatan dan pemahaman kebijakan anti-penyuapan sudah dijalankan dengan baik, dan aspek lain seperti pemahaman tentang mekanisme whistleblowing dan perlindungan informasi sensitif masih perlu ditingkatkan. 

What We’ve Done Right 

  • Kepatuhan tinggi terhadap protokol keselamatan kerja. 
  • Pemahaman yang baik terhadap kebijakan anti-penyuapan. 
  • Kesadaran untuk tidak bertindak berdasarkan asumsi pribadi, pemahaman tentang pentingnya mencari bimbingan saat menghadapi keputusan yang dilematis. 

What Needs Improvements 

  • Pemahaman tentang mekanisme whistleblowing dan perlindungan informasi sensitif.

Berdasarkan temuan tersebut, langkah strategis dirancang untuk membangun awareness dan keterampilan yang lebih baik di kalangan karyawan. Pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan peran masing-masing karyawan akan membantu memastikan bahwa setiap individu memahami bagaimana etika bisnis diterapkan dalam aktivitas sehari-hari mereka. Pendekatan ini juga diperkuat dengan informasi-informasi relevan untuk menanamkan pesan-pesan penting terkait whistleblowing, keamanan data, dan praktik komunikasi yang bijak. 

Chandra Asri juga memastikan kebijakan perusahaan selalu diperbarui untuk menghadapi risiko baru yang muncul, terutama dalam pengelolaan data dan hubungan dengan mitra eksternal. Kebijakan-kebijakan ini dirancang agar mudah dipahami dan diakses oleh semua karyawan, sehingga mendorong penerapan yang konsisten di seluruh organisasi. Selain itu, monitoring berkala dan dialog terbuka dengan karyawan dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan tersebut. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi tantangan baru yang mungkin muncul tetapi juga memberikan ruang bagi inovasi dan perbaikan yang terus-menerus. 

 

Membangun Tata Kelola yang Etis sebagai bagian dari Budaya Perusahaan

Melalui audit ini, Chandra Asri menunjukkan bahwa tata kelola yang etis adalah prioritas utama dalam strategi keberlanjutan perusahaan. Perusahaan akan melakukan audit terkait Business Ethics secara berkala setiap tiga tahun sekali. Area yang akan di-assess disesuaikan dengan kebutuhan strategis perusahaan, prioritas risiko yang telah diidentifikasi, serta kepatuhan terhadap peraturan dan standar yang berlaku.  

Dengan memperkuat landasan etika bisnis, Perusahaan berkomitmen memenuhi standar ESG dan mewujudkan tanggung jawabnya kepada seluruh pemangku kepentingan. Upaya ini memastikan bahwa setiap keputusan, kebijakan, dan tindakan mencerminkan nilai-nilai integritas yang menjadi nilai pertama dalam value Perusahaan, iSTAR (integrity, safety, teamwork, accountability, respect) yang menjadi identitas Chandra Asri. Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan penuh tantangan, etika bisnis menjadi pedoman dan keunggulan kompetitif yang menjadi faktor pembeda dan nilai tambah Perusahaan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan. 

Baca Berita Lainnya
14-02-2025

Mencapai Net Zero: Komitmen Kami untuk Masa Depan Berkelanjutan

16-01-2025

Chandra Asri Group Jalankan Program Water Stewardship, Solusi Inovatif untuk Pengelolaan Air

15-01-2025

Tingkatkan Tata Kelola ESG, Chandra Asri Lakukan Audit Business Ethics