30-04-2018
Pada 27 April 2018, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, melalui entitas anaknya, PT Chandra Asri Perkasa (CAP2), menandatangani enam perjanjian lisensi dan desain teknik dengan pemegang lisensi kelas dunia terkait teknologi untuk pembangunan kompleks petrokimia keduanya di Indonesia. CAP2 menunjuk Lummus Technology CB&I untuk teknologi Naphtha Cracker dan pabrik Butadiene; GTC Technology untuk aromatics (benzene, toluene and xylenes) recovery plant; Texplore untuk pabrik High Density Polyethylene (HDPE); dan Lyondellbasell untuk pabrik Low Density Polyethylene (LDPE) dan pabrik Polypropylene (PP). Pemilihan lisensi-lisensi teknologi ini menjadi tonggak bersejarah yang mengukuhkan rencana CAP berekspansi di bidang petrokimia. CAP optimis teknologi yang dipilih ini akan memastikan produktivitas yang tinggi dan efisien untuk kompleks baru nanti. CAP2 berdiri pada April 2017 untuk melakukan studi kelayakan kompleks petrokimia kedua yang diperkirakan memiliki total investasi sebesar US$ 4-5 milyar. Kompleks kedua ini akan menghasilkan 1.1 MMTA Ethylene, 600 KTA Propylene, 175 KTA Butadiene, 363 KTA Benzene, 450 KTA HDPE dan 450 KTA PP untuk operasi setahun penuh. Setelah kompleks petrokimia kedua ini beroperasi penuh, CAP akan semakin memenuhi permintaan domestik dengan lebih baik sekaligus meringankan beban impor, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.